Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Buat Moms yang sedang merawat newborn atau bayi baru lahir, melindunginya dari berbagai penyakit tentu menjadi prioritas Anda. Moms dan Dads pasti saling membantu memberikan yang terbaik untuk Si Kecil agar ia tidak gampang sakit.
Jangan sampai lengah nih, Moms, karena selalu ada penyakit-penyakit yang terus mengintai kesehatan Si Kecil. Ini makin penting karena imunitas atau daya tahan tubuh bayi belum sempurna seperti orang dewasa.
Memangnya, apa saja sih, penyakit yang sering menyerang bayi baru lahir? Untuk menjawabnya, M&B telah bertanya dengan dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, Dokter Spesialis Anak dan Founder dari Tentang Anak @tentanganakofficial. Simak jawaban dr. Mesty yuk, Moms!
Kenapa bayi rentan sakit?
Karena kekebalan tubuh bayi masih belum terbentuk sempurna. Bahkan sampai anak usia 7 tahun pun proses ini masih terbentuk terus sampai dikatakan kekebalan tubuhnya mature. Tapi, di 3 bulan pertama bayi itu mayoritas mendapatkan bantuan kekebalan tubuh dari ibunya, sedangkan tubuhnya sendiri belum memiliki kekebalan tubuh yang baik. Itulah mengapa bayi baru lahir atau newborn dibilang masih rentan sakit.
Dari mana lagi bayi baru lahir mendapatkan kekebalan tubuh? Salah satunya dari plasenta atau ari-ari ibu. Ini sebabnya kehamilan perlu direncanakan dengan baik, agar ibu bisa melengkapi vaksinasinya karena akan diturunkan ke bayinya. Selain itu, ASI juga memberikan kekebalan tubuh pada bayi yang tidak bisa direplikasi oleh apa pun, termasuk sufor.
Terakhir, bayi mendapat kekebalan tubuh dari proses persalinannya. Maka jika tidak ada kontraindikasi dan bisa lahir normal, disarankan untuk melahirkan normal karena melalui jalan lahir per vaginam itu banyak kuman-kuman baik yang akan membentuk kekebalan tubuh Si Kecil. Perlu diingat, ini bukan berarti Moms tidak boleh melahirkan secara caesar lho, ya. Metode melahirkan yang dokter kandungan Anda sarankan tentu sudah yang terbaik dan sesuai dengan kondisi Moms.
Penyakit newborn
Menurut dr. Mesty, berikut beberapa penyakit yang paling sering menyerang bayi baru lahir:
1. Pneumonia
Ini merupakan penyakit karena terjadinya infeksi saluran napas atau radang akut yang menyerang jaringan paru dan sekitarnya, yang jika terjadi pada bayi baru lahir disebut pneumonia neonatal. Penyebab terseringnya adalah bakteri pneumokokus, HiB, dan stafilokokus. Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, tanda-tanda anak mengalami pneumonia adalah terjadinya peningkatan frekuensi napas yang membuat anak tampak sesak. Jika diamati, di area dada tampak tarikan dinding dada bagian bawah setiap kali anak menarik napas. Untuk mencegahnya, dr. Mesty menyarankan agar tidak lupa memberikan imunisasi lengkap ya, Moms.
2. Diare
Diare adalah buang air besar yang frekuensinya lebih sering dan konsistensi tinja lebih encer daripada biasanya. Penyakit ini tidak boleh disepelekan, terutama jika terjadi pada bayi, karena bayi dan anak yang lebih kecil lebih mudah mengalami dehidrasi saat diare. Tanda bayi dehidrasi umumnya dapat dilihat dari cekungan pada ubun-ubun, frekuensi buang air kecil berkurang, dan kulit juga bibirnya lebih kering. Jangan sampai bayi diare dan dehidrasi ya, Moms!
3. Cacingan
Siapa bilang cacingan hanya menyerang anak yang sudah besar? Bayi juga bisa cacingan dan menurut dr. Mesty ini cukup sering ia temui saat praktik. Infeksi cacing pada bayi biasanya melalui makanan atau air yang terkontaminasi telur cacing. Bayi sering memegang semua benda di sekitarnya dan memasukkan jari ke mulut? Ekstra waspada, permukaan benda yang tidak bersih dan sudah terkontaminasi juga bisa menyebabkan bayi cacingan lho, Moms. Untuk itu pastikan Moms menjaga kebersihan lingkungan di sekitar Si Kecil dan menjaga kebersihan makanan juga minumannya, ya.
4. Alergi
Alergi merupakan reaksi hipersensitivitas yang dicetuskan melalui reaksi imunologi. Jenis pencetus alergi tentu ada banyak, mulai dari alergi tungau hingga berbagai makanan. Alergi juga bisa terjadi pada bayi baru lahir, terlebih IDAI juga menyebutkan kalau bayi yang lahir dari ibu penderita alergi kemungkinan akan mengalami alergi pula di kemudian hari. Uniknya, makanan mengandung alergen yang dikonsumsi busui bisa menjadi pencetus alergi juga untuk Si Kecil. Maka selain memantau alergi bayi Anda, perhatikan juga faktor lain yang berkontribusi mencetuskan alergi seperti polusi udara, asap rokok, cuaca, dan binatang peliharaan ya, Moms.
6. Roseola
Menurut dr. Mesty, keluhan demam dengan ruam seperti roseola merupakan penyakit yang cukup sering ia temui pada bayi baru lahir. Ini disebut dengan roseola infantum yang ditandai dengan munculnya ruam khas pada kulit bayi, sekilas mirip campak, Moms. Tanda lain bayi mengalami roseola adalah batuk pilek, nafsu makan atau menyusu berkurang, pembengkakan kelopak mata, dan diare ringan. Roseola paling sering disebabkan oleh virus herpes tipe 6 yang sangat menular.
Bayi belum 40 hari, boleh keluar rumah?
Menurut anjuran dr. Mesty, sebenarnya tidak ada aturan mutlak tentang larangan membawa bayi ke luar rumah sebelum usia 40 hari. Namun pastikan beberapa hal ini ya, Moms.
- Cuaca bersahabat
- Pakaian bayi nyaman dan cukup hangat
- Menghindari tempat indoor dan kerumunan
- Menjaga kebersihan tangan
- Imunisasi dilengkapi
- Konsultasi ke dokter masing-masing.
Mau tahu lebih lengkap mengenai kesehatan bayi baru lahir? Simak obrolan Novita Angie, Editor in Chief Mother & Beyond dengan dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, Dokter Spesialis Anak dan Founder @tentanganakofficial di bawah ini yuk, Moms.
(M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)