Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, sebagai orang tua kita pasti ingin Si Kecil menjadi anak yang berhasil dan memiliki masa depan yang cerah. Agar Si Kecil dapat mencampai mimpinya, salah satu cara yang biasa kita lakukan adalah dengan mencari minat dan bakat Si Kecil sejak dini, untuk kemudian kita dapat membantu mengasahnya atau mengembangkannya.
Dalam perjalanan panjang seorang anak mewujudkan mimpinya, peran kita sebagai orang tua sangatlah penting untuk menjadi support system bagi Si Kecil. Untuk bisa menemukan minat dan bakat anak, Saskhya Aulia Prima selaku Psikolog Anak & Co-Founder TigaGenerasi mengatakan orang tua perlu menjadi lifelong learner yang tahu akan perkembangan zaman.
“Kita harus tahu perubahan perkembangan zaman itu seperti apa, kebutuhan anak-anak saat bekerja nanti apa. Kemudian kita lihat, saat ini di usia balita, apa sih hal-hal yang mereka senang kerjakan. Pokoknya lihat yang mereka senangi atau minat mereka dulu” ujarnya pada Virtual Press conference “Persiapkan Si Kecil Meraih Mimpi Bersama Lazada Mother and Baby Festival” beberapa waktu lalu.
Mengetahui minat anak adalah kunci utama
Saskhya melanjutkan bahwa menemukan minat anak sangatlah penting. Pasalnya sebuah penelitian pada tahun 2014 menunjukkan 83% minat ini menyumbangkan prediksi dari gaji yang akan didapat anak nantinya, melebihi dari kemampuan mereka.
Belum lagi ada fakta bahwa bila anak memiliki minat pada satu hal dan orang tua membantu memupuknya dengan baik, maka kelak pekerjaan yang mereka lakukan juga akan lebih baik.
Meski demikian, menemukan minat dan bakat memang tidaklah mudah. Berdasarkan survei secara daring yang dilakukan oleh Lazada dan Babyologist pada bulan Juni 2022 lalu dengan responden ribuan ibu di Indonesia, ternyata 41% orang tua mengaku masih belum menemukan potensi serta arah minat dan bakat Si Kecil.
Hal tersebut disebabkan beberapa hal, di antaranya anak yang cenderung masih mengeksplorasi hal baru, kesulitan anak untuk fokus, hingga mood anak yang sering kali berubah-ubah.
Faktor yang memengaruhi minat anak
Kesulitan para orang tua untuk menemukan minat dan bakat anak bisa diatasi dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya, terutama soal faktor-faktor yang memengaruhi minat anak, di antaranya:
1. Positive role model. Saat anak bisa punya minat di banyak area atau area tertentu, ini bisa terlihat dari positive role model-nya, di mana biasanya orang tualah yang menjadi role model bagi anak.
2. Hubungan dengan orang tua. Hubungan orang tua dengan anak dalam mendukung anak mengembangkan minatnya juga sangat berpengaruh. Interaksi yang terbangun antara orang tua dan anak dalam menemukan minat anak ini juga bisa menentukan apakah nanti anak akan bertahan dengan minatnya atau tidak.
3. Persepsi dan aspirasi orang tua terhadap minat anak. Usahakan persepsi dan aspirasi orang tua tidak bertentangan dengan minat yang dimiliki anak, karena bila saling bertentangan, ini malah tidak membantu anak untuk mengembangkan atau mencapai mimpinya.
4. Kegiatan bermain. Salah satu institusi bermain internasional mengatakan bahwa permainan yang anak suka mainkan saat ia kecil kurang lebih menentukan minatnya kelak saat sudah besar dan juga bisa menggambarkan pekerjaan apa yang akan ia lakukan nanti.
5. Media yang dikonsumsi anak dan aktivitas yang diikuti anak tentunya juga sangat memengaruhi minatnya nanti.
Dampingi Si Kecil meraih mimpi
Setelah mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi minat, Moms bisa mencoba untuk mendampingi Si Kecil meraih mimpinya. Menurut Saskhya rumusnya hanya dengan L-A-T-I-H-A-N! Apa sih maksudnya?
Lihat dan observasi. Kita harus melihat dan observasi minat Si Kecil. Contohnya, anak di bawah 1 tahun senang menyanyi, maka nanti saat ia belajar sesuatu, kita bisa membantunya dengan lagu.
Ajak anak eksplorasi. Misalnya saat Si Kecil senang bermain building brick, kita bisa mengeksplorasi kemampuan menulis atau melukisnya dengan building brick itu sendiri. Moms, bisa mengajaknya melukis menggunakan cetakan dari building brick yang ia punya, lalu nanti Si Kecil bisa kita perkenalkan dengan alat lainnya.
Terus berlatih secara konsisten dan perlahan. Ini menjadi hal penting tentunya. Namun bila anak anak mulai merasa bosan, Moms tidak perlu memaksanya. Anda bisa mengajaknya untuk berlatih lagi, yang penting konsisten dan dibiasakan.
Ikut dalam proses latihan. Jangan lupa, sebagai orang tua, kita juga harus ikut dalam proses latihan demi membantu anak mencapai mimpinya.
Hati-hati dengan ekspektasi. Sebagai orang tua, jangan sampai kita memaksakan anak untuk menyukai atau melakukan sesuatu yang kita suka. Pastikan Anda selalu bersama mimpinya sambil memupuk karakter anak untuk selalu adaptif dengan mimpi yang ingin ia capai.
Amati perasaan Si Kecil. Amati apa yang menyulitkan anak dalam proses mencapai mimpinya. Kemudian kita mungkin bisa membantu secara teknis. Jangan hanya fokus pada result atau prestasinya saja.
Nikmati prosesnya. Usahakan untuk lebih menikmati proses saat menemani anak mencapai mimpinya, karena waktunya masih lama dan Si Kecil masih terbuka dengan eksplorasi lainnya.
So, Moms, selamat mencoba mengaplikasikan cara-cara di atas untuk mendukung Si Kecil menggapai mimpinya, ya! (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Gpointstudio/Freepik)