Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bener enggak sih, sering pusing bisa menjadi gejala tumor otak? Sayangnya, ini bukan mitos belaka lho, Moms. Walau sel tumor tidak begitu agresif seperti sel kanker, tetap saja berbahaya bagi kesehatan, terutama jika terjadi di otak, karena bisa mengganggu kinerja seluruh organ tubuh.
Apa lagi gejala tumor otak? Apa bedanya tumor dengan kanker otak? Bagaimana mencegah dan mengatasinya dengan tepat? Untuk menjawabnya, M&B telah bertanya pada dr. Adel Mousavi, Sp.BS, Dokter Spesialis Bedah Saraf dari RS Metropolitan Medical Centre (MMC). Simak penjelasan dr. Adel yuk, Moms!
T: Apa itu tumor otak?
J: Tumor adalah sebuah benjolan yang sifatnya tidak normal dan berasal dari sel-sel tubuh kita. Sel tubuh ada banyak, termasuk di otak juga ada sel-sel. Ketika sel di otak dan sekelilingnya tumbuh tidak normal menjadi sebuah benjolan, maka itu disebut tumor otak.
T: Apa bedanya tumor otak dan kanker otak?
J: Tumor dan kanker sebenarnya sama-sama tumor, hanya saja tumor terbagi 2 menjadi tumor jinak dan tumor ganas, dan tumor ganas inilah yang kita sebut kanker. Untuk membedakan mana tumor mana kanker, diperlukan pemeriksaan khusus. Jadi misal ada benjolan di otak, kemudian dioperasi, tumornya diangkat, setelah itu tumornya dikirim ke laboratorium untuk diperiksa oleh spesialis patologi anatomi. Nanti akan diketahui jenis tumornya apa, baru dokter tahu apakah tumor yang menyebabkan benjolan tadi itu jinak atau ganas.
T: Apa saja jenis tumor?
J: Secara garis besar ada tumor primer dan sekunder. Tumor otak primer atau primary brain tumor adalah tumor yang tumbuh dari sel-sel otak dan sekelilingnya. Sedangkan tumor otak sekunder atau secondary brain tumor adalah benjolan di otak yang ketika diangkat dan diperiksa ternyata bukan dari sel otak dan sekelilingnya. Dokter sering sebut ini sebagai anak sebar atau dalam bahasa medis disebut dengan metastasis. Ini adalah tumor yang merupakan penyebaran dari tempat lain.
Sebagai contoh, misalkan seseorang punya tumor paru atau tumor payudara. Pada kondisi tertentu tumor tersebut bisa menyebar ke tempat lain, termasuk ke otak dan terjadilah tumor otak sekunder.
T: Apa sih penyebab tumor otak?
J: Sebelumnya, saya mau jelaskan dulu kenapa suatu sel bisa tumbuh tidak normal menjadi tumor. Pada satu sel tubuh itu ada kode genetik atau DNA yang mengatur kapan sel membelah, kapan bertambah banyak, hingga kapan sel tersebut mati. Nah, ketika DNA terganggu atau rusak, maka sel itu menjadi banyak dan tumbuh tidak normal. Itu penyebab kenapa sel menjadi tumor, tetapi apa penyebab DNA tersebut rusak? Itu belum diketahui sampai sekarang.
T: Apa faktor risiko tumor otak?
J: Gaya hidup tidak sehat bisa menjadi faktor risiko tumor otak, seperti merokok, paparan radiasi, genetik (ada keluarga yang pernah tumor otak), sering mengonsumsi fast food, malas bergerak, dan gaya hidup tidak sehat lainnya. Perlu diingat, semua ini hanya faktor risiko ya, bukan penyebab langsung.
T: Usia paling sering terkena tumor otak?
J: Tanpa membedakan tumor jinak dan ganas, tumor otak itu pada prinsipnya bisa terjadi pada semua orang di seluruh rentang usia. Usia 0 tahun sampai di atas 60 tahun bisa terkena tumor otak, namun memang lebih banyak ditemukan pada usia 40-50 tahun. Anak juga bisa mengalami tumor otak. Menurut data, sekitar 4% dari keseluruhan pasien tumor otak itu adalah anak usia 0-14 tahun. Benarkah wanita lebih rentan kanker otak? Tidak juga, sama saja perbandingan antara pasien wanita dan pria.
T: Apa saja gejala tumor otak?
J: Saya membagi gejala tumor otak menjadi dua: gejala yang disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam kepala dan gejala yang berhubungan dengan fungsi otak. Untuk peningkatan tekanan, gejala paling sering adalah sakit kepala (sakitnya cukup spesifik, biasanya semakin lama sakit kepalanya semakin berat), mual muntah, kejang, pandangan mata kabur. Kalau terkait fungsi otak itu gejalanya tergantung di otak bagian mana tumor tersebut tumbuh, karena tiap bagian otak punya fungsi yang berbeda-beda. Kalau tumor tumbuh di bagian yang mengatur pergerakan tangan, maka tangannya jadi lemas. Kalau tumor tumbuh di bagian yang mengatur fungsi bicara, maka penderita akan sulit bicara.
T: Bisakah tumor diketahui tanpa operasi?
J: Bisa, sebatas perkiraan dokter saja. Ini dokter akan memperkirakan dari keluhannya dan dari hasil MRI atau CT scan. Karena sudah terbiasa, dokter mungkin bisa memperkirakan tumornya jinak atau ganas, tetapi tentu saja ini hanya perkiraan, untuk diagnosis pastinya tetap diperlukan pemeriksaan lab.
T: Seperti apa tata laksana tumor otak?
J: Jika seseorang terdiagnosis tumor otak, semua TO yang menimbulkan gejala harus diangkat dengan prosedur pembedahan. Kalau tumornya jinak, setelah diangkat hanya perlu dipantau dan disarankan modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat. Kalau tumornya ganas, itu operasi saja tidak selesai, masih diperlukan radioterapi dan kemoterapi.
Untuk tata laksana zaman sekarang, operasi tumor otak sudah tidak menyeramkan lagi kok, sudah lebih minimal invasive. Bahkan sekarang ada metode gamma knife surgery, jadi tumornya ditembak dengan sinar gamma sampai tumor mati sendiri. Sayangnya tidak semua jenis tumor bisa ditangani dengan gamma knife surgery ini.
Untuk menyimak lebih lengkap tanya jawab M&B dengan dr. Adel Mousavi, Sp.BS dari RS Metropolitan Medical Centre, klik video di bawah ini ya, Moms. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Benzoix/Freepik)
- Tag:
- tumor otak
- kesehatan