Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Orgasme saat Hamil, Apakah Membahayakan Janin? Tak Perlu Khawatir, Moms!

Orgasme saat Hamil, Apakah Membahayakan Janin? Tak Perlu Khawatir, Moms!

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, pernahkah Anda mendengar bahwa orgasme akan terasa lebih intens selama masa kehamilan? Ternyata itu benar adanya, lho! Seks saat hamil bisa terasa lebih intens dan memuaskan dibandingkan saat sebelum Anda hamil, karena pada saat hamil aliran darah di tubuh akan meningkat yang menyebabkan payudara dan vagina menjadi sangat sensitif. Nah, sensitivitas inilah yang akan membuat Anda merasakan kenikmatan seksual yang intens.

Meksipun begitu, banyak ibu hamil (dan para suami) khawatir kalau berhubungan seks atau orgasme selama masa kehamilan bisa membahayakan janin di dalam kandungan. Benarkah demikian? Ini jawabannya untuk Anda!

Amankah orgasme saat hamil?

Sebenarnya, orgasme saat hamil, termasuk saat hamil muda, dinilai aman dan tidak menimbulkan risiko bagi Anda atau bayi Anda, Moms. Faktanya, sebuah riset tahun 2019 yang diterbitkan di The Journal of Sexual Medicine yang melibatkan lebih dari seribu wanita hamil melaporkan bahwa wanita hamil yang berhubungan seks dan mengalami orgasme selama kehamilan tidak mengalami kontraksi persalinan.

Para peneliti juga mencatat bahwa pada wanita dengan kehamilan berisiko rendah, melakukan seks dan orgasme tidak terkait dengan kelahiran prematur, ketuban pecah dini, atau bayi lahir dengan berat badan rendah.

Menurut John Hopkins Medicine, melakukan seks (bahkan seks dengan penetrasi sekalipun) atau orgasme tidak akan memengaruhi janin di dalam kandungan, karena janin dilindungi oleh mucus plug (sumbat lendir) dan kantung ketuban yang akan melindunginya dari berbagai hal yang bisa membuatnya cedera.

Namun, ada beberapa kasus di mana mungkin dokter kandungan Anda menyarankan untuk menghindari seks dan orgasme selama kehamilan karena berisiko membahayakan janin di dalam kandungan. Orgasme atau seks mungkin tidak aman selama kehamilan jika:

  • Anda menunjukkan tanda-tanda persalinan prematur atau Anda memiliki riwayat persalinan prematur.
  • And didiagnosis dengan plasenta previa atau inkompeten serviks.
  • Anda memiliki riwayat keguguran.
  • Anda mengalami pendarahan vagina.
  • Anda mengalami kebocoran cairan ketuban.
  • Anda memiliki hernia selama kehamilan yang meningkatkan risiko persalinan prematur.

Manfaat berhubungan seks dan orgasme selama kehamilan

Bagi wanita dengan kehamilan berisiko rendah yang telah diberi lampu hijau untuk berhubungan seks selama kehamilan, orgasme berpotensi memberikan manfaat tertentu, beberapa di antaranya:

1. Mengurangi stres

Sangat penting bagi ibu hamil untuk selalu bahagia selama menjalani kehamilan hingga hari persalinan tiba. Melakukan seks dan menikmati orgasme saat kehamilan diketahui dapat membantu mengurangi tingkat stres bumil. Pasalnya, ketika orgasme mencapai klimaks, hal itu dapat membantu mengurangi stres dengan cara melepaskan hormon endorfin yang bisa menurunkan kadar kortisol di dalam tubuh Anda. Pada gilirannya, orgasme dapat membantu mengurangi tingkat stres Anda, yang tentu saja akan memberikan manfaat baik bagi kehamilan secara keseluruhan.

2. Menurunkan tekanan darah

Dikutip dari Everyday Health, menurut Dr. Emad Dean Nukta, MD, kardiolog, orgasme merangsang pelepasan oksitosin yang dapat membantu menurunkan tekanan darah Anda. Sebagaimana diketahui, tekanan darah yang normal dapat meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk mencegah risiko preeklampsia.

3. Meningkatkan intensitas orgasme

Saat hamil, aliran darah di tubuh Anda akan meningkat dibandingkan biasanya. Hal ini akan membuat payudara dan vagina Anda menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan dan sentuhan. Jadi, itulah sebabnya bumil kerap lebih bergairah untuk bercinta dibandingkan dengan sebelumnya.

Berhubungan seks saat hamil juga bisa meningkatkan intensitas orgasme Anda dan membuatnya jadi lebih memuaskan. Bahkan, kehamilan bisa membuat Anda merasakan orgasme lebih dari sekali (multiple orgasm) dalam satu sesi bercinta lho, Moms!

4. Membantu Anda tidur lebih baik

Seringnya, kehamilan ​​membuat Anda tidak bisa tidur dengan nyenyak. Akan tetapi, berhubungan seks dan mengalami orgasme saat hamil bisa membantu Anda tidur lebih baik dan nyenyak dengan meningkatkan kadar estrogen dan menurunkan kadar kortisol dalam tubuh.

5. Membantu mempersiapkan persalinan

Anda perlu tahu kalau seks dan orgasme saat hamil dapat membantu memperkuat otot-otot panggul yang digunakan buat mendorong bayi keluar dari perut. Jadi, tidak hanya memuaskan dan menyenangkan, seks dan orgasme selama kehamilan juga dapat membantu mempersiapkan panggul Anda untuk lebih siap dan kuat saat melahirkan bayi Anda. 

Selain itu, jika Anda melakukan posisi kegel saat berhubungan seks, itu juga dapat membuat otot panggul Anda makin lebih kuat. Semua ini berarti proses persalinan dan pemulihan setelah persalinan nantinya juga akan lebih mudah.

Bagaimana jika terasa kram ketika berhubungan seks saat hamil?

Kondisi ini tidak selalu merupakan pertanda masalah serius kok, Moms! Anda mungkin akan merasakan kram atau ketegangan di bagian perut setelah mencapai orgasme. Namun, jangan khawatir, karena itu adalah hal yang normal. Kram tersebut muncul karena adanya kontraksi pada dinding rahim saat Anda mengalami orgasme. Kram setelah orgasme biasanya akan reda dengan sendirinya setelah Anda beristirahat, Moms.

Namun, apabila Anda mengalami kram setelah orgasme atau sakit di bagian perut yang berkepanjangan, segera konsultasikan hal ini dengan dokter kandungan Anda ya, Moms!

Baca juga: Mengalami Kram Setelah Orgasme? Ini Lho, Penyebabnya!

(M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Jcomp/Freepik)