Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Edukasi Pendidikan Kesehatan Untuk Anak

Edukasi Pendidikan Kesehatan Untuk Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Kegiatan bermain adalah proses awal belajar anak. Oleh karena itu, manajemen Omni Hospital menggelar kegiatan “Aku Dokter Cilik” di Omni Hospital Alam Sutera, Tangerang. Kegiatan edukasi yang ditujukan untuk anak-anak usia 4-12 tahun tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli sekaligus bentuk perhatian terhadap pendidikan kesehatan anak sejak dini.

 

Menurut Dr. Kresni Mulyadi, Sp.KJ Psikiater Omni Hospital Alam Sutera, selain memberikan edukasi yang bermanfaat, kegiatan “Aku Dokter Cilik” secara emosional dapat menghilangkan ketakutan anak saat berobat ke rumah sakit, termotivasi untuk menjadi seorang dokter, serta meningkatkan empati. Sebab, sehat tidak hanya secara fisik saja, melainkan juga secara emosional dan sosial. “Dokter merupakan profesi mulia dan rumah sakit adalah tempat yang jauh dari kesan menyeramkan. Selan itu kegiatan ini menjadi sarana sosialisasi anak-anak,” tegasnya.

 

Kegiatan yang diikuti oleh lebih dari 500 anak sejak 15 Juni lalu, memfasilitasi anak-anak untuk melihat dan belajar secara langsung di praktik ilmu kedokteran di area Poliklinik, seperti:
1. Nursery Room: di sini anak-anak diajarkan cara mengukur suhu tubuh, mengganti popok, dan menimbang berat badan boneka bayi.
2. Operating Theatre: di sini anak-anak diajarkan cara mencuci tangan yang benar, belajar anatomi tubuh manusia, serta apa saja dan fungsi dari alat-alat operasi.
3. Emergency Room: di sini anak-anak melakukan pemeriksaan fisik dan latihan bandage.
4. Dentist Room: di sini anak-anak dikenalkan struktur gigi dan cara menggosok gigi yang benar.
5. Pharmacy Room: di sini anak-anak diminta menyiapkan obat dan memasukkan obat ke kapsul.

 

Ketika mengenalkan organ-organ manusia di operating theatre, Si Kecil juga dikenalkan bagian-bagian tubuh yang sifatnya pribadi dan tidak boleh disentuh sembarangan orang. Sebab kekerasan seksual dapat mengakibatkan cedera berat terhadap anak, membuat anak bisa berperilaku agresif, mengganggu kelangsungan hidup dan tumbuh kembang, serta martabatnya. “Maraknya kekerasan seksual pada anak-anak saat ini sangat mengkhawatirkan. Karena itu, dengan membekali pengetahuan kepada anak-anak bagaimana melindungi dirinya sendiri sejak usia dini sangatlah penting,” ujar Dokter Kresno.

 

Dr. Senta Lucia, MM., selaku Direktur Omni Hospital Alam Sutera, menjelaskan terdapat 3 paramedis yang akan membimbing Si Kecil saat mengikuti kegiatan “Aku Dokter Cilik” dan pendamping (orangtua atau pengasuh) diperbolehkan mengikuti sesi kegiatan. “Waktunya Senin sampai dengan Sabtu. Kegiatan dibagi dua sesi, yaitu pukul 10 pagi sampai 12 siang, lalu pukul 4 sampai 6 sore. Program acara ini gratis,” tuturnya dalam konferensi pers di Omni Hospital, Alam Sutera, pada Kamis (17/07).

 

Bagi anak-anak autis, mereka tetap diperbolehkan mengikuti sesi kegiatan. Dokter Kresno memaparkan, “Sejauh memungkinkan, tidak apa-apa mengikuti sesi kegiatan. Kita pun bisa memberikan saran untuk secepatnya dilakukan terapi. Kalau untuk kasus autisme yang berat, tentunya tidak semudah itu. Perlu ada koordinasi terlebih dahulu dengan pihak kami. Dia tidak boleh dilepas begitu saja, karena akan menimbulkan trauma ke anak-anak yang lain. Kami akan menangani secara profesional.” Setelah mengikuti kegiatan menjadi dokter, anak-anak diberikan sertifikat dan toga. (Sagar/DT/Dok. M&B)