Type Keyword(s) to Search
BABY

Tinja Bayi Berwarna Putih, Normalkah dan Apa Penyebabnya?

Tinja Bayi Berwarna Putih, Normalkah dan Apa Penyebabnya?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Seiring tumbuh kembangnya, sistem pencernaan bayi akan berkembang dan beradaptasi. Bukan cuma dari urine, konsistensi hingga warna dari tinja atau feses bayi juga bisa menjadi indikator kondisi kesehatan tubuhnya. Karena itu, Moms perlu memperhatikan hal ini saat mengganti popok Si Kecil.

Secara umum, feses memiliki warna kuning atau cokelat yang disebabkan oleh sterkobilin, yaitu bagian dari empedu yang dikeluarkan lewat tinja. Jadi, empedu yang diproduksi oleh hati yang mewarnai tinja. Maka, saat warna feses berbeda, mungkin saja terdapat gangguan pada saluran empedu dan hati.

Baca juga: Kenali Arti dari Warna dan Tekstur Feses Bayi

Penyebab warna tinja bayi putih

Moms tentu khawatir jika feses Si Kecil berwarna putih ketika Anda mengganti popoknya. Apabila kondisi ini terjadi satu atau dua kali saja, penyebabnya bisa jadi hanya karena masalah sederhana. Mungkin saja lemak susu atau makanan yang dikonsumsi Si Kecil tidak tercerna dengan baik dan Anda tidak perlu khawatir akan hal tersebut.

Namun, jika perubahan ini sering terjadi, maka Anda perlu segera mengonsultasikannya ke dokter. Sebab, hal tersebut bisa menjadi tanda adanya masalah pada produksi empedu yang rendah. Dan lebih buruk lagi, bisa menjadi gejala dari kondisi kesehatan organ hati Si Kecil yang kurang baik.

Penyakit seperti kolestasis atau masalah lain yang berkaitan dengan hati, kandung empedu, atau pankreas mungkin saja merupakan kondisi gawat darurat buat bayi, apalagi pada bayi baru lahir. Selain itu, terdapat berbagai penyakit lain yang mungkin dialami Si Kecil dengan warna feses putih tersebut, di antaranya:

  • Sirosis bilier
  • Bawaan lahir cacatnya sistem empedu
  • Batu empedu
  • Hepatitis A
  • Hepatitis B
  • Hepatitis C
  • Infeksi empedu
  • Obat antiinflamasi nonsteroid
  • Kontrasepsi hormonal
  • Antibiotik tertentu
  • Antasida
  • Antijamur tertentu
  • Kista di saluran empedu
  • Pankreasitis
  • Atresia bilier
  • Kanker hati
  • Kanker pankreas
  • Sirosis hati
  • Kelainan sistem metaboklisme tubuh
  • Kolestasis
  • Penyakit Wilson
  • Infeksi pankreas
  • Striktur bilier
  • Tumor jinak di sistem empedu.

Yang perlu diperhatikan pada feses bayi

Seperti disebutkan tanda kondisi kesehatan Si Kecil bisa dilihat dari fesesnya. Karena itu, Moms perlu memperhatikan beberapa hal terkait kondisi dan frekuensi bayi buang air besar, yaitu:

1. Variasi warna dan konsistensi. Apabila warna feses tidak berwarna kecokelatan atau kuning, yang disertai dengan darah, lendir, atau air, Moms tentu perlu waspada. Segera bawa bayi ke dokter karena hal tersebut menunjukkan adanya gangguan pada sistem pencernaan Si Kecil.

2. Kondisi tambahan. Selain melihat dari warna, tekstur, dan frekuensi BAB, ada beberapa tambahan kondisi yang bisa dialami bayi. Hal tersebut bisa tampak saat ia makin rewel dan susah ditenangkan, tidak mau mengonsumsi ASI, dan bahkan kondisi tubuhnya lemah.

3. Dehidrasi. Si Kecil juga bisa mengalami dehidrasi yang dapat memengaruhi frekuensi buang air besarnya. Pada bayi yang masih menyusu, kondisi ini dipengaruhi oleh asupan makanan dari sang ibu. Jika masalah BAB disertai dengan tubuh demam yang meningkat, segera periksakan Si Kecil ke dokter ya, Moms. (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Cookie_studio/Freepik)