Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

5 Pertengkaran Soal Keuangan yang Sering Terjadi dalam Rumah Tangga

5 Pertengkaran Soal Keuangan yang Sering Terjadi dalam Rumah Tangga

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms apakah Anda dan pasangan pernah ribut soal uang? Pertengkaran soal keuangan atau finansial dalam rumah tangga memang kerap terjadi, mulai dari yang disebabkan oleh pengeluaran berlebihan, salah urus, tagihan diabaikan, masalah iri hati, rasa bersalah, malu, dan ketakutan soal finansial yang membayangi.

Pertengkaran soal keuangan ini tentunya bisa menciptakan konflik dan ketegangan di antara pasangan. Nah, apa saja sebenarnya pertengkaran soal keuangan yang sering terjadi dalam pernikahan dan bagaimana mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

1. Memiliki visi keuangan yang berbeda dengan pasangan

Ketika pasangan memiliki visi keuangan yang berbeda, berarti mereka memiliki prioritas yang berbeda tentang apa yang penting dalam membelanjakan uang atau ide yang berbeda tentang bagaimana membelanjakan uang.

Misalnya, Moms ingin pergi liburan mewah sementara Dads ingin menabung untuk membeli rumah. Seiring waktu, salah satu di antara Anda mungkin akan membenci pasangan dan berpikir bahwa hal tersebut boros atau menghabiskan terlalu banyak uang.

Solusinya: Moms dan Dads perlu duduk secara terpisah dan memetakan visi keuangan Anda masing-masing kemudian melakukan hal tersebut bersama-sama sehingga pada akhirnya visi keuangan Anda berdua akan menemukan jalan dan arah yang sama.

2. Tidak ada aksi pada tujuan keuangan yang telah dibuat

Moms dan Dads telah menetapkan rencana keuangan dan berkomitmen serta siap untuk melakukan perubahan. Namun kemudian ternyata tidak ada yang terjadi. Ketika hal-hal ini tidak terjadi, maka Anda berdua cenderung kembali ke rutinitas yang sama dan tujuan finansial pun tidak ada yang tercapai.

Solusinya: Tetapkan tujuan dan waktu spesifik untuk mencapai tujuan tersebut. AJ Bishop, CEO dan pendiri My Wealth Conscious Coach mengatakan, jangan sampai Anda berdua hanya memiliki keinginan untuk berhemat. Pastikan Anda juga menentukan jumlah uang yang akan Anda tabung pada saat Anda berdua ingin berhemat. Tentunya hal ini akan berhasil bila Anda berdua setia pada komitmen dan disiplin.

3. Salah satu pasangan suka menghabiskan uang

Masalah ini biasanya bermula dari kurangnya komunikasi mengenai keuangan. Salah satu dari Anda mungkin tidak tahu berapa banyak uang yang dibelanjakan atau bahkan berapa banyak biaya yang sebenarnya dibutuhkan untuk menjalankan biduk rumah tangga.

Solusinya: Anda dan pasangan perlu duduk bersama dan menyusun rencana pengeluaran, kemudian melihat semua pengeluaran Anda. Anda juga perlu membuat batasan dalam pengeluaran sehingga salah satu dari Anda tidak mengeluarkan uang terlalu banyak tetapi juga tidak merasa selalu diawasi oleh pasangan.

4. Memiliki pandangan yang kuno soal keuangan

Masih banyak orang yang memegang pandangan kuno tentang uang dan itu berdampak jangka panjang pada cara mereka menangani keuangan. Misalnya, sering kali ada persepsi bahwa pria bertanggung jawab soal keuangan atau tidak membicarakan uang saat masa pacaran. Hal ini bisa menyebabkan pasangan sama sekali tidak siap ketika tiba saatnya mereka harus mengelola uang bersama.

Solusinya: Cobalah untuk melihat kembali bagaimana opini Anda tentang uang dan perasaan yang Anda kaitkan dengan pengalaman keuangan ketika Anda masih muda. Cobalah untuk melihat kepercayaan yang telah diturunkan melalui keluarga dan lihat bagaimana kepercayaan itu dapat memengaruhi Anda bahkan hingga hari ini. Dengan begitu Anda dan pasangan bisa menentukan peran Anda berdua untuk menemukan kesamaan, tidak hanya pada tanggung jawab untuk pengelolaan uang, tetapi juga untuk tujuan masa depan.

5. Salah satu pasangan tidak pandai mengurus keuangan

Dalam beberapa pernikahan, salah satu pasangan mungkin tidak pandai dalam hal angka atau mereka mungkin merasa tidak memiliki kepercayaan diri untuk menghadapi tantangan keuangan.

Seiring waktu, ini bisa menyebabkan pasangan lain memikul semua beban dan membuat semua keputusan. Hal ini bisa menyebabkan stres ekstra dalam pernikahan dan bahkan menyebabkan kebencian karena salah satu pasangan merasa harus berperan lebih untuk mengurus keuangan rumah tangga.

Solusinya: Komunikasi adalah kuncinya. Artinya, jangan takut untuk berbicara dan menyuarakan isi hati Anda tentang uang atau ketidakmampuan Anda untuk menanganinya. Jika perlu, cari bantuan dari ahli keuangan yang dapat membantu menyelesaikan masalah keuangan rumah tangga Anda. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Yanalya/Freepik)