Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Deretan Fakta Menarik dan Menakjubkan Seputar Menyusui

Deretan Fakta Menarik dan Menakjubkan Seputar Menyusui

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Menyusui merupakan pengalaman yang menakjubkan bagi para Moms. Seperti diketahui, ASI yang juga disebut cairan emas mengandung segala nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk mendukung tumbuh kembangnya serta baik untuk kesehatan dan membantu Si Kecil melawan penyakit. Jadi tak heran bila setiap ibu pasti berusaha untuk bisa menyusui bayi mereka.

Sudah bukan rahasia juga bila menyusui menjadi ajang untuk membangun ikatan atau bonding antara ibu dan bayi. Tak hanya itu, masih banyak fakta seputar menyusui dan ASI yang harus Anda tahu, Moms! Penasaran? Kita cari tahu bersama, ya!

1. Menyusui membantu mengurangi risiko kanker payudara dan kanker ovarium pada ibu.

2. Menyusui membantu ibu lebih cepat pulih setelah melahirkan, membantu rahimnya kembali ke ukuran semula sebelum hamil dengan lebih cepat, serta menurunkan kehilangan darah pascapersalinan secara keseluruhan.

3. Menyusui sebenarnya dapat mengurangi risiko bayi mengalami penyakit seperti diabetes tipe 1 dan 2, leukemia, obesitas, tekanan darah tinggi, asma, eksim, di kemudian hari.

4. Bayi memiliki indra penciuman yang kuat dan dapat mengidentifikasi ASI ibu mereka lewat aroma.

5. ASI bisa digunakan untuk mengobati luka bakar, infeksi mata, ruam popok, dan untuk mengurangi infeksi serta mempercepat penyembuhan luka.

6. Hampir 75% dari ibu memproduksi lebih banyak ASI di payudara kanan mereka.

7. Bayi yang disusui lebih lama ternyata memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada bayi yang disusui dalam jangka waktu yang lebih pendek.

8. Bayi tidak dapat mencerna beberapa kandungan dalam ASI, tetapi bakteri sehat dalam usus bayi bisa mencernanya. Para ilmuwan percaya bahwa ibu tidak hanya menyusui bayi, tetapi juga bakteri usus.

9. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki menerima ASI yang lebih berlemak daripada anak perempuan.

10. ASI diketahui memiliki rasa seperti susu almond yang sangat manis dan berbau seperti susu sapi yang lembut dan manis. Konsistensinya mirip dengan susu sapi encer.

11. Rata-rata, bayi mengonsumsi 67% dari ASI yang tersedia. Mereka makan sampai kenyang, bukan sampai payudara ibu kosong.

12. Tubuh ibu terus-menerus memproduksi ASI yang sempurna untuk bayi. ASI mengubah profil nutrisinya seiring pertumbuhan bayi (misalnya susu yang diproduksi untuk bayi berusia 3 bulan berbeda dengan yang untuk bayi berusia 9 bulan). ASI bahkan dapat berubah dari hari ke hari, misalnya kadar airnya dapat meningkat selama cuaca panas dan memberikan hidrasi ekstra untuk bayi.

13. ASI mengandung serotonin, yaitu hormon yang dapat membantu Si Kecil tidur dan juga memberikan ketenangan pada bayi.

14. Payudara ibu dapat mendeteksi fluktuasi suhu tubuh bayi, bahkan satu derajat sekalipun, dan menyesuaikannya untuk menghangatkan atau mendinginkan bayi sesuai kebutuhan. Inilah salah satu alasan mengapa skin to skin contact di masa-masa awal sangatlah penting.

15. Menyusui mengurangi risiko gigi berlubang pada anak di kemudian hari dan dapat menurunkan kemungkinan Si Kecil membutuhkan kawat gigi saat masih anak-anak.

16. Otak ibu melepaskan hormon prolaktin dan oksitosin selama menyusui, sehingga membantu Moms menjalin ikatan dengan bayi serta meredakan perasaan stres dan kecemasan yang normal terjadi selama menyusui.

17. Jumlah ASI yang dapat ibu hasilkan tidak ada hubungannya dengan ukuran payudara. Seorang ibu dengan payudara kecil dapat memiliki jaringan pembuat susu sebanyak (atau lebih) seperti ibu dengan payudara besar.

18. ASI tidak selalu berwarna putih. Warnanya bisa biru, hijau, kuning, merah muda, atau oranye, tergantung apa yang Moms makan atau minum.

19. Menyusui dapat membakar antara 500-600 kalori sehari. Itu berarti beberapa ibu mungkin akhirnya bisa kehilangan berat badan tanpa olahraga tambahan.

20. Orang tua yang berhasil menyusui lebih kecil kemungkinannya untuk didiagnosis mengalami depresi pascapersalinan. Hal ini bisa dipengaruhi oleh hormon yang membuat Anda senang, yang Anda lepaskan saat menyusui.

Gimana Moms, fakta-fakta tersebut makin membuat Anda yakin dan semangat untuk bisa menyusui Si Kecil, kan? (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Senivpetro/Freepik)