Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Pria Juga Perlu KB, Ini Pilihan Alat Kontrasepsi untuk Dads

Pria Juga Perlu KB, Ini Pilihan Alat Kontrasepsi untuk Dads

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, setelah menikah dengan Dads, Anda berdua tentunya punya perencanaan untuk semua hal, termasuk soal jumlah anak yang ingin dimiliki dan berapa jaraknya. Ya, perencanaan memang penting dilakukan untuk meraih kehidupan keluarga yang berkualitas, termasuk rencana untuk punya berapa anak dan jarak kehamilannya masing-masing.

Untuk merencanakan kehamilan dengan baik, Anda dan pasangan dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang bukan cuma untuk wanita, tapi juga bisa untuk pria, lho! Namun, kita tahu, ada banyak pilihan alat kontrasepsi untuk wanita, tapi memang lebih sedikit pilihan untuk pria.

Meskipun begitu, beberapa pilihan alat kontrasepsi untuk pria berikut ini bisa jadi opsi buat Moms dan Dads. Apa saja dan apa kelebihan serta kekurangannya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, yuk!

1. Senggama terputus

Senggama terputus (coitus interruptus) atau lebih dikenal dengan istilah ejakulasi di luar merupakan metode alami yang dipilih pria yang malas menggunakan kondom atau alat kontrasepsi lainnya. Saat bercinta, pria akan menarik keluar penisnya dari vagina ketika ia hendak ejakulasi. 

Kelebihannya, metode ini praktis, bebas hormon, tidak butuh keluar biaya sama sekali, dan lumayan efektif untuk mencegah kehamilan. Kekurangannya, Dads butuh keterampilan untuk mengendalikan ejakulasi. Tahu sendiri kan, ejakulasi merupakan refleks yang tiba-tiba. Karena itu, sulit diperkirakan secara akurat kapan ejakulasi terjadi agar Anda bisa segera menarik penis keluar dari vagina.

Menurut Planned Parenthood, 4 dari 100 wanita hamil dengan pria yang menggunakan metode ini. Artinya, peluang hamil adalah 4 persen, persentase yang cukup tinggi untuk sebuah metode kontrasepsi. Selain itu, Anda tetap bisa berisiko tertular penyakit kelamin karena tetap ada kontak langsung antara kedua organ intim.

2. Kondom

Kondom jadi alat kontrasepsi pria yang sangat sering digunakan karena praktis dan mudah didapat. Bahkan kini juga banyak tersedia kondom dengan beragam rasa yang bisa memunculkan sensasi tersendiri saat berhubungan intim dengan pasangan.

Kelebihan alat kontrasepsi ini: cara pakai yang mudah, harga yang tidak terlalu mahal, banyak tersedia, serta gampang didapat. Meskipun tidak 100 persen, penggunaan kondom sangat efektif untuk mencegah kehamilan, dengan catatan jika Anda memasangnya dengan benar. Selain itu, kondom juga bisa melindungi Anda dari risiko penyakit kelamin menular.

Kekurangannya, efektif atau tidaknya kondom ditentukan dari ukurannya yang mesti pas dan cara memakainya yang benar. Terlalu besar ukurannya berisiko longgar dan terlepas. Sebaliknya, terlalu sempit berisiko mudah sobek. Selain itu, banyak pria berpendapat bahwa menggunakan kondom malah akan menurunkan sensasi dalam bercinta. Belum lagi, beberapa bahan kondom ada yang membuat pria jadi tidak nyaman atau bahkan gatal-gatal saat memakainya.

3. Vasektomi

Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa ini adalah alat kontrasepsi yang sangat aman dan efektif. Vasektomi dijamin lebih dari 99 persen efektif mencegah kehamilan. Anda tidak perlu khawatir metode ini akan berpengaruh pada gairah seks, kemampuan ereksi, orgasme, maupun ejakulasi. Dan yang penting, Anda dan pasangan tidak perlu takut kebobolan saat bercinta.

Meskipun begitu, metode kontrasepsi ini bersifat permanen, yang artinya akan membuat pria tak bisa membuahi sel telur wanita selama seumur hidupnya. Jadi, kontrasepsi ini dipilih hanya jika Anda dan pasangan berencana untuk tidak mau punya anak lagi. Sebagai informasi, vasektomi dilakukan dengan mengikat saluran pada testis, sehingga air mani yang keluar saat ejakulasi tidak mengandung sperma.

Kekurangannya, karena ini merupakan prosedur operasi, bisa saja timbul efek samping dan komplikasi serta perasaan tidak nyaman usai tindakan dilakukan. Selain itu, Anda masih tetap harus memakai alat kontrasepsi lain selama 3 bulan setelah vasektomi untuk mencegah sisa-sisa sperma yang masih ada. Vasektomi juga tidak bisa melindungi Anda dari risiko penyakit menular.

4. Suntik testosteron

Testosteron berperan penting dalam produksi jumlah sperma. Suntik testosteron dilakukan untuk meminimalisasi hingga menghilangkan jumlah sperma. Hasil penelitian di China mencatat, dari sejumlah pria yang berpartisipasi, sebagian besar dari mereka memiliki kadar sperma yang sedikit dan tidak terjadi kehamilan setelah dilakukan suntik ini.

Namun, kekurangan dari metode ini adalah efek samping yang ditimbulkan, antara lain berupa munculnya jerawat dan perubahan dorongan seksual, mengingat hormon ini juga mengatur tingkat libido pria.

5. Pil kontrasepsi

Ini merupakan satu-satunya jenis kontrasepsi yang bisa digunakan baik oleh pria maupun wanita. Pil kontrasepsi untuk pria menggunakan peptida sebagai bahan utama yang bekerja dengan cara menghentikan gerak sperma beberapa waktu agar tidak berenang dan mencapai sel telur.

Pil kontrasepsi ini harus diminum beberapa saat sebelum Anda melakukan hubungan seks. Pada wanita, pil kontrasepsi mungkin akan berpengaruh kepada siklus menstruasinya. Namun pada pria, pil ini tidak akan meninggalkan efek samping. Anda juga secara otomatis akan kembali subur ketika tidak mengonsumsinya, Dads. (M&B/SW/Foto: Jcomp/Freepik)