Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kebiasaan berbelanja online memang membuat hidup jadi lebih praktis dan mudah ya, Moms. Mau belanja apa saja, tinggal klik. Namun Moms harus ingat, belanja online tidak boleh sembarangan dan harus ekstra waspada dengan kemungkinan cyber crime, lho!
Sebuah survei yang dilakukan atas permintaan Google melaporkan sejumlah besar responden mendapati hampir 2 dari 3 orang pernah mengalami pelanggaran data pribadi atau mengenal orang yang pernah mengalaminya, tetapi 92% tetap kurang menjaga keamanan sandi. Padahal, sangat penting untuk menjaga keamanan sandi, untuk mengurangi risiko pencurian data keuangan secara online.
Agar belanja online lebih aman dan nyaman, Amanda Chan, Product Marketing Manager Google Indonesia, telah berbagi 5 tips berikut ini. Simak tips aman berbelanja online yuk, Moms!
1. Cermat memilih sandi
Walau hampir 2 dari 3 pengguna internet di Indonesia pernah mengalami pelanggaran data pribadi atau mengenal orang yang pernah mengalaminya, lebih dari 92% responden yang disurvei mengaku memiliki kebiasaan online yang kurang aman. Menurut penelitian tanggung jawab digital yang baru ini, mereka membagikan sandi kepada orang lain, menggunakan sandi yang sama untuk berbagai layanan, dan membuat sandi yang mudah ditebak.
Menurut Amanda, menggunakan sandi yang sama untuk banyak layanan sama saja seperti menggunakan kunci yang sama untuk rumah, mobil, dan kantor Anda. Untuk itu pastikan sandi Anda unik, kuat, sulit ditebak, dan kalau bisa setidaknya berisi 8 karakter.
2. Gunakan pengelola kata sandi
Menurut Amanda rata-rata pengguna internet saat ini memiliki 25% lebih banyak sandi daripada sebelum pandemi. Rata-rata orang sekarang memiliki sekitar 80 sandi lho, Moms. Tentu saja ini jumlah yang banyak untuk diingat, ya.
Agar lebih mudah mengingat sandi, Moms bisa coba menggunakan layanan pengelola sandi untuk membantu membuat sandi yang lebih kuat, menjaga keamanannya, dan melacak semua sandi Anda. Moms bisa coba fitus Pemeriksaan Sandi (Password Checkup) di Pengelola Sandi (Password Manager) Google untuk memeriksa kekuatan dan keamanan semua sandi yang Anda simpan.
Alat ini akan memberi tahu Anda kalau ada sandi yang mungkin terancam risiko (misalnya, jika terdampak dalam insiden pelanggaran data pihak ketiga), dan menunjukkan bagaimana Anda menggunakan sandi yang sama untuk berbagai situs. Lebih kerennya lagi, alat ini akan mengidentifikasi sandi yang relatif lemah dan menawarkan rekomendasi tindakan.
3. Aktifkan autentikasi 2 faktor
Ini mengurangi kemungkinan orang lain mengakses akun Anda tanpa izin dengan perlindungan ekstra dari verifikasi tambahan. Autentikasi 2 faktor mengharuskan pengguna menggunakan satu langkah tambahan setiap kali login ke akun mereka, selain memasukkan nama pengguna dan sandi. Contoh langkah verifikasi tambahan ini antara lain, SMS, kode 6 digit dari aplikasi, pemberitahuan di perangkat yang Anda percaya, atau penggunaan kunci pengaman fisik.
4. Hindari WiFi publik
Saat bertransaksi keuangan (termasuk belanja online), sangat disarankan untuk tidak menggunakan WiFi publik. Ini ditekankan oleh Felicia Wienathan, Communication Manager Consumer Product Google Indonesia. Menurutnya, orang yang sering terhubung ke WiFi publik saat berada di coffee shop, mini market, atau mal, sebaiknya mematikan dulu WiFi publik tersebut setiap kali ingin bertransaksi keuangan online. Ini sangat penting diterapkan guna mengurangi risiko kejahatan siber.
5. Pastikan situs aman
Sebelum bertransaksi, cek dulu situs belanja online yang Anda tuju. Lihat apakah situs itu beralamat http atau https, karena situs https lebih aman. Lihat juga apakah ada tanda gembok kecil di samping alamat situs. Jika ada gambar gembok di samping alamat situs, maka koneksi di situs tersebut aman. Artinya, privasi dan data pengguna pun akan lebih terlindungi nih, Moms. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Rawpixel/Freepik)
- Tag:
- belanja online
- keamanan