Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Jangan Memaksa Anak untuk Minta Maaf, Ini Alasannya, Moms

Jangan Memaksa Anak untuk Minta Maaf, Ini Alasannya, Moms

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, sebagai orang tua, Anda tentunya ingin Si Kecil tumbuh menjadi anak yang baik dan bijaksana. Maka Anda pun mulai mengajari Si Kecil mengatakan "Terima kasih", "Tolong", dan "Maaf" sebagai upaya untuk mengajari ia nilai-nilai kehidupan dan memastikannya tumbuh menjadi individu yang berempati.

Tak ada salahnya memang membiasakan anak Anda mengucapkan kata-kata di atas. Namun yang keliru mungkin saat Anda memaksa Si Kecil mengatakan "Maaf", yang diketahui ternyata malah bisa memberikan dampak yang merugikan bagi kepribadian Si Kecil, Moms.

Ini alasannya, Moms

Seperti diketahui, anak-anak, khususnya balita, memiliki kemampuan yang belum berkembang untuk bisa merasakan empati atau memahami sudut pandang orang lain. Kemampuan atau keterampilan sosial ini memang penting untuk dimiliki anak, tapi ini juga menjadi salah satu keterampilan sosial terakhir yang berkembang, dan menyebabkan sebagian besar balita dan anak-anak prasekolah menunjukkan kurangnya empati.

Melansir laman FirstCry Parenting, psikolog anak mengatakan ketika anak tidak bisa memahami bagaimana perasaan orang lain, maka ia tidak akan bisa merasa bersalah atas tindakannya menyakiti orang tersebut.

Akibatnya, kata "Maaf" yang Si Kecil katakan tidak akan berarti dan pada dasarnya hanya mengajari ia 2 hal, yaitu berbohong dan mengucapkan "Maaf" sebagai formalitas agar ia bisa keluar dari masalah.

Kedua hal tersebut tentu bukan hal yang Moms inginkan untuk dipelajari oleh anak Anda, ya. Meskipun Anda perlu mengajari Si Kecil nilai-nilai kehidupan, tapi memaksa anak untuk meminta maaf sebenarnya bisa menjadi hal yang kontra-produktif.

Cara mengajari anak meminta maaf

Memaksa anak untuk meminta maaf adalah hal yang tidak dianjurkan. Maka saat mengajari Si Kecil untuk meminta maaf, penting bagi Moms untuk terlebih dahulu membantu anak memahami ketika ia telah melakukan kesalahan atau menyakiti seseorang dengan tindakannya. Coba lakukan pula langkah berikut saat mengajarinya, Moms.

1. Berikan contoh

Cara yang ampuh untuk mengajari anak untuk bersungguh-sungguh meminta maaf adalah dengan memberikannya contoh nyata. Misalnya, saat Si Kecil melakukan kesalahan pada temannya, Moms bisa meminta maaf atas nama anak Anda. Dengan begitu ia akan melihat bahwa Anda benar-benar menyesali perbuatan salah tersebut, kemudian Si Kecil akan melihat dan mengerti mengapa seseorang harus meminta maaf. 

Selain itu, jangan ragu pula untuk meminta maaf jika Moms melakukan kesalahan. Ingatlah bahwa orang tua juga bisa melakukan kesalahan, seperti meninggikan suara atau menggunakan kata-kata kasar saat berbicara dengan seseorang. Ketika anak melihat Anda meminta maaf atas perilaku yang tidak pantas, ia akan belajar dari Anda dan mengikuti petunjuk Anda.

2. Ajak anak bicara soal empati

Jika Si Kecil mengambil mainan dari anak lain, minta maaf kepada anak tersebut dan ibunya. Selanjutnya, bicarakan dengan anak Anda bagaimana perasaan anak yang diambil mainannya tersebut. Moms dapat bertanya kepada anak Anda apa yang akan ia rasakan jika Anda melakukan hal yang sama kepadanya.

Bicarakan pula tentang cara-cara alternatif yang dapat anak Anda lakukan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, seperti bertanya dengan sopan kepada anak lainnya apakah ia bisa meminjam dan bermain dengan mainannya.

3. Ajari anak bahwa kesalahannya memiliki konsekuensi

Anak-anak belajar tentang apa yang baik dan buruk dengan memahami konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan. Untuk membantu Si Kecil menjadi lebih bijaksana, Moms bisa membuatnya menghadapi konsekuensi tertentu atas tindakan negatif apa pun yang ia lakukan untuk membantu Si Kecil menahan diri agar tidak mengulangi tindakan negatifnya lagi.

Misalnya, Moms mengurangi waktunya bermain di taman bila ia mendorong temannya saat bermain. Ingat, bagaimana pun konsekuensi tersebut harus terkait dengan tindakannya ya, Moms.

4. Beri reward atau pujian pada anak saat berbuat baik

Ketika Moms memuji atau memberikan reward anak Anda atas tindakan baik yang ia lakukan, hal ini akan memotivasi Si Kecil untuk melakukan tindakan baik ke depannya. Jika setelah Moms berbicara dengan Si Kecil, Anda melihat perubahan dalam perilakunya saat ia mencoba bersikap baik kepada anak lain, pastikan anak Anda mengetahui apresiasi Anda dengan membuat pernyataan seperti, "Kamu baik sekali sudah mau melakukan itu."

Nah Moms, cara-cara di atas bisa Anda terapkan ketika Si Kecil melakukan kesalahan daripada langsung memaksanya untuk meminta maaf, ya. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: User18526052/Freepik)