Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Inflamasi atau peradangan dapat menjadi hal yang baik maupun buruk bagi kesehatan. Baiknya, peradangan membantu tubuh untuk melawan infeksi dan cedera. Namun di sisi lain, inflamasi kronik dapat berujung pada kenaikan berat badan dan penyakit, seperti yang dinyatakan sebuah studi yang dimuat The British Journal of Nutrition. Stres, makanan yang tidak sehat, dan kegiatan fisik yang rendah dapat meningkatkan risiko tersebut.
Salah satu cara untuk mengatasi inflamasi atau peradangan adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, termasuk dengan mengonsumsi makanan yang ampuh untuk mengatasinya. Dilansir dari Healthline, berikut ini 13 makanan antiperadangan terbaik. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
1. Buah beri-berian
Strawberry, blueberry, raspberry, dan blackberry adalah beberapa contoh buah beri-berian yang umum ditemukan di pasaran. Beri-berian mengandung antioksidan yang bernama anthocyanin. Antiokdisan ini memiliki kemampuan antiperadangan yang dapat mengurangi risiko berbagai penyakit.
2. Ikan berlemak
Salmon, sardin, herring, makerel, dan teri adalah beberapa contoh ikan terbaik yang kaya akan kandungan protein dan lemak sehat, yakni asam lemak omega-3 EPA dan DHA. EPA dan DHA dapat mengurangi inflamasi yang berujung pada sindrom metabolik, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit ginjal.
3. Brokoli
Mengonsumsi brokoli dan sayuran cruciferous lainnya, seperti kale dan kembang kol, terbukti mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker.
4. Alpukat
Selain mengandung potasium, magnesium, serat, dan lemak tak jenuh, alpukat juga kaya akan antioksidan carotenoid dan tocopherol. Kedua antioksidan ini berkaitan erat dengan berkurangnya risiko kanker.
5. Teh hijau
Teh hijau adalah salah satu minuman paling sehat yang bisa Anda konsumsi. Pasalnya, teh hijau mengandung berbagai antioksidan dan zat antiinflmasi, terutama zat epigallocatechin-3-gallate (EGCG). Oleh karena itu, teh hijau bisa membantu mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, obesitas, Alzheimer, dan penyakit lainnya.
6. Paprika
Paprika kaya akan vitamin C dan antioksidan yang bermanfaat untuk melawan peradangan, sehingga bisa membantu mengatasi sarcoidosis (salah satu penyakit inflamasi).
7. Jamur
Jamur truffle, protobello, dan shiitake adalah beberapa contoh jamur yang bisa Anda konsumsi dan sangat menyehatkan. Ya, jamur rendah kalori dan kaya akan selenium, tembaga, vitamin B, dan berbagai jenis antioksidan.
8. Anggur
Anggur mengandung anthocyanin, yakni salah satu jenin antioksidan yang mampu mengurangi inflamasi serta bisa mengurangi risiko diabetes, penyakit jantung, obesitas, Alzheimer, dan gangguan kesehatan mata.
9. Kunyit
Termasuk sebagai bumbu, kunyit mampu membantu mengurangi peradangan yang berkaitan dengan arthritis, diabetes, dan penyakit lainnya. Pasalnya, kunyit mengandung curcumin tinggi, yakni nutrisi antiperadangan yang sangat kuat.
10. Extra virgin olive oil
Extra virgin olive oil adalah salah satu sumber lemak tersehat yang bisa Anda konsumsi, karena kaya akan lemak tak jenuh dan antioksidan oleocanthal. Extra virgin olive oil mampu membantu mengurangi risiko penyakit jantung, kanker otak, dan kondisi kesehatan serius lainnya.
11. Cokelat hitam
Tak hanya lezat, cokelat dan cokelat hitam kaya akan antioksidan flavanol yang bisa membantu mengurangi peradangan. Oleh karena itu, cokelat dan cokelat hitam dapat menurunkan risiko berbagai penyakit dan penuaan dini.
12. Tomat
Mengandung vitamin C, potasium, dan antioksidan lycopene, tomat adalah salah satu makanan antiinflamasi terbaik. Lycopene dapat mengurangi peradangan yang berkaitan dengan berbagai tipe kanker.
13. Ceri
Di balik bentuknya yang gemas dan kecil, ceri kaya akan antioksidan anthocyanin dan catechin, lho. Oleh karena itu, ceri dapat melawan inflamasi dan menjaga tubuh dari penuaan dini. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: @master1305/Freepik)