Type Keyword(s) to Search
KID

10 Kalimat Penting untuk Menyemangati Anak Perempuan Anda

10 Kalimat Penting untuk Menyemangati Anak Perempuan Anda

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Punya anak perempuan merupakan sebuah anugerah dan juga tanggung jawab yang besar. Bagaimana tidak, sesama perempuan, tentu Moms dan anak gadis Anda memiliki kesempatan untuk membangun hubungan dekat layaknya seorang sahabat sejati, dan kelak bisa sama-sama menghasilkan generasi perempuan yang kuat, hebat, dan penuh kasih.

Untuk mewujudkannya, Moms perlu menyemangati atau meng-empower putri Anda agar ia bisa mewujudkan aspirasinya, cita-citanya, serta menyadari potensi yang ada dalam dirinya. Beberapa ungkapan atau kalimat sehari-hari yang Anda ucapkan bisa memengaruhinya, seperti berikut ini, Moms.

1. “Apa pun yang terjadi, Mama tetap sayang kamu”

Inti dari pengasuhan yang positif adalah memberikan cinta tanpa syarat kepada anak Anda tanpa bergantung pada tingkat perilaku baiknya. Memberikan cinta tanpa syarat ini penting untuk membesarkan anak perempuan yang kuat dan percaya diri. Cobalah untuk tidak mengucapkan, “Kalau kamu pintar sekolahnya, Mama pasti tambah sayang sama kamu.” yang menandakan cinta yang bersyarat.

2. “Kamu benar-benar cantik luar dan dalam”

Di luar sana, mungkin putri Anda akan lebih mengenal konsep kecantikan sebagai apa yang tampak dari luar saja. Maka pastikan Moms sering mengingatkan anak perempuan Anda bahwa kecantikan yang sejati berasal dari dalam dirinya. Keyakinan, kebaikan, optimisme, kasih sayang, merupakan sifat-sifat yang diharapkan ada dalam diri putri Anda yang pada akhirnya juga memancarkan keindahan tersendiri dan mencerminkan hatinya. Cobalah untuk tidak berkata, “Kamu cantik banget pakai dress itu,” tetapi katakanlah “Mama suka kamu pakai dress itu dan kamu benar-benar cantik luar dan dalam. Hatimu secantik dress yang kamu pakai.”

3. “Kamu bisa mengatasinya! Mama akan selalu dukung kamu!”

Sebagai orang tua, tak ada salahnya menyemangati anak untuk mencoba menyelesaikan masalahnya sendiri. Tahan keinginan Moms untuk selalu membantunya, menyelamatkannya, atau memberikannya jawaban. Biarkan ia menghadapinya sendiri sehingga ia bisa menemukan keberanian dan berusaha menggunakan keberanian itu dalam hidupnya. Dukung ia dengan berada di sisinya, tetapi biarkan ia mencoba mencari cara sendiri dulu untuk menyelesaikan apa yang ia kerjakan.

4. “Gimana perasaanmu, Nak?”

Hentikan mengucapkan, “Jangan menangis sayang, tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja.” pada anak perempuan Anda. Karena penting bagi putri Anda untuk bisa merasakan dan memproses emosi sepenuhnya demi bisa mengembangkan kekuatan emosionalnya. Ajari anak perempuan Anda bahwa meluapkan emosi itu baik dan mengidentifikasi bagaimana perasaannya akan membantunya mengambil tindakan untuk merasa lebih baik.

5. “Mama suka banget sama bentuk lengan Mama. Kalau kamu, mana bagian favorit tubuhmu?”

Mengajari anak gadis Anda untuk fokus pada satu hal yang ia sukai dari tubuhnya dan mencintai setiap inci dari dirinya sendiri bisa menghilangkan tekanan untuk memiliki citra tubuh yang sempurna. Bimbing ia untuk menemukan satu hal yang ia sukai dan semangati ia untuk memfokuskan hal tersebut di dalam pikirannya. Jadi, hentikan mengucapkan, “Mama sebel deh lihat bentuk perut Mama. Harus nurunin berat badan nih, biar langsing lagi.”

6. “Oh ya? Coba ceritain Mama, dong”

Berusaha untuk mendengarkan putri Anda dengan penuh perhatian menunjukkan bahwa Anda mendukungnya untuk bisa menggunakan suaranya. Ini memungkinkan ia untuk mengekspresikan dirinya secara bebas dan penuh.

Ketika putri Anda tahu bahwa ia memiliki orang tua yang akan mendengarkan tanpa selalu berusaha memperbaikinya, ia akan lebih terbuka, belajar memercayai suaranya, mengekspresikan perasaannya, dan berkomunikasi secara efektif. Jadi cobalah untuk mengurangi kebiasaan mengatakan, “Kamu harusnya begini,” atau “Enggak heran kalau itu terjadi, harusnya kamu tidak begitu.”

7. “Kok, kamu bisa anggap ini sepele?”

Persahabatan anak perempuan bisa menjadi sangat dekat dan juga bisa berantakan. Saat putri Anda mungkin memiliki masalah dengan temannya dan menganggapnya enteng atau sepele, berhentilah menggunakan istilah jahat dan beritahu ia tentang siapa dirinya yang sebenarnya, yaitu ia adalah sosok anak yang baik, penyayang, banyak akal, kreatif, peduli, dan cerdas.

Bimbing putri Anda dalam mencari cara kreatif untuk menggunakan kekuatan dalam dirinya guna memecahkan masalahnya dengan temannya, saudara kandungnya, dan bahkan dengan Anda. Latih anak untuk terbiasa menggunakan win-win solution dengan mengajarkannya berkata, “Aku merasa… dan aku inginnya...”

8. “Kamu punya keinginan yang kuat, dan itu adalah hal yang baik”

Anak perempuan juga bisa memimpin, lho! Maka sebisa mungkin Moms harus membimbingnya untuk bisa terampil dalam hal kepemimpinan. Dorong putri Anda untuk menemukan cara agar ia merasa bisa berkuasa namun dengan cara yang penuh hormat dan buat ia bisa memimpin dengan integritas. Cobalah untuk tidak berkata, “Kamu enggak usah ngatur deh, nanti temanmu pada enggak suka, lho!”

9. “Gimana kamu bisa mengubah…?”

Menyemangati putri Anda tentang bagaimana ia bisa memengaruhi orang lain dan membuat perubahan positif untuk orang-orang di sekelilingnya adalah hal yang baik. Berusahalah untuk mengajari anak perempuan Moms untuk bertindak dengan kebaikan, kasih sayang, kepercayaan diri, ketabahan, tekad, dan rasa hormat, meski orang-orang di sekitarnya tidak berlaku demikian, sehingga pada akhirnya hal ini bisa membantu putri Anda untuk mengembangkan karakter yang kuat dan harga diri yang tinggi.

10. “Mama tidak setuju...” atau “Mama mau kamu...”

Saat Moms menggunakan pernyataan Anda sendiri dan memperlihatkan bahwa kita bertanggung jawab atas emosi dan keinginan kita sendiri, anak perempuan Anda juga akan melakukan hal yang sama. Hal ini juga bisa membimbing putri Anda untuk memberi tahu apa yang ia inginkan dan tidak, sehingga nantinya ini membantu orang lain bisa bekerja sama dengannya. Cobalah untuk tidak mengatakan, “Harusnya kamu dengar kata-kata Mama”. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Jcomp/Freepik)