Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Moms, Ini Pentingnya Menjaga Kadar Kolesterol Selama Kehamilan

Moms, Ini Pentingnya Menjaga Kadar Kolesterol Selama Kehamilan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Buat sebagian wanita, kehamilan menjadi kesempatan untuk menyantap makanan nikmat yang diinginkan dengan dalih itu adalah keinginan janin dalam kandungan. Orang-orang di sekitar pun umumnya akan lebih permisif jika Anda banyak makan ya, Moms.

Nyatanya, kehamilan justru menjadi momen buat Anda untuk belajar memilih dan memilah asupan nutrisi yang hendak Anda konsumsi, Moms. Saat hamil, Anda tidak berarti boleh makan apa pun dengan bebas, karena jenis dan porsi makanan merupakan hal penting yang harus Anda perhatikan untuk menjaga kesehatan kehamilan dan janin yang Anda kandung.

Makan sembarangan dengan porsi berlebih bisa memicu peningkatan kolesterol, padahal saat hamil Moms justru perlu mengontrol kadar kolesterol agar tak memengaruhi kesehatan Anda dan janin. Kadar kolesterol saat hamil secara alami cenderung meningkat karena melonjaknya hormon estrogen yang menimbulkan peningkatan kadar kolesterol.

Kolesterol yang meningkat selama kehamilan

Menurut pakar nutrisi dari Reproductive Medicine Associates, Carolyn Gundell, kadar kolesterol dalam darah mudah naik ketika seorang wanita dalam kondisi hamil. Kenaikan ini terjadi akibat proses hormonal dalam tubuh. Secara alami, kolesterol sebenarnya dibutuhkan tubuh saat kehamilan untuk proses tumbuh kembang janin, menjaga kadar estrogen dan progesteron, serta persiapan tubuh untuk proses menyusui.

Pada dasarnya, kadar normal kolesterol dalam darah ibu hamil dan perempuan dewasa adalah 120-190 mg/dL. Namun saat hamil, kadar kolesterol dapat meningkat hingga lebih dari 200 mg/dL. Selama kehamilan, kadar kolesterol umumnya meningkat sekitar 20-50 persen, khususnya di trimester kedua dan ketiga.

Peningkatan kadar kolesterol ini sendiri tidak menunjukkan gejala khusus selama masa kehamilan karena terjadi secara alami. Oleh sebab itu, Moms perlu rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan agar dilakukan tes darah dan kondisi tubuh lainnya secara detail. Umumnya, setelah 6 minggu seusai melahirkan, kadar kolesterol akan kembali normal.

Risiko kadar kolesterol bumil tinggi

Meski kolesterol dibutuhkan selama kehamilan, namun kadarnya yang terlalu tinggi juga bisa membahayakan kondisi Moms dan janin. Salah satunya adalah risiko hipertensi yang bisa menjadi preeklampsia. Sebaliknya, kadar kolesterol yang rendah justru bisa menyebabkan bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah.

Kadar kolesterol yang terus dibiarkan tinggi terlalu lama bisa memicu aterosklerosis. Ini merupakan kondisi di mana terjadi penumpukan kolesterol dan lemak dalam dinding pembuluh darah. Jika kondisinya sudah demikian, risiko masalah serius seperti penyakit jantung dan stroke pun bisa muncul.

Kadar kolesterol yang tinggi, terutama yang sudah dialami ibu sebelum hamil juga bisa menurun pada bayi di kemudian hari. Akibatnya, Si Kecil memiliki risiko lebih tinggi mengalami hipertensi ketika ia dewasa nanti. Karenanya, penting untuk Moms mengontrol kadar kolesterol tubuh dan rutin mengonsultasikan kondisi kesehatan Anda.

Cara bumil menjaga kadar kolesterol

Langkah pertama yang harus Moms lakukan untuk terhindar dari kenaikan kadar kolesterol yang tinggi adalah rutin berkonsultasi dengan dokter. Jika kadar kolesterol bumil terlalu tinggi, umumnya dokter tidak akan menganjurkan obat-obatan penurun kolesterol, karena sebagian obat penurun kolesterol tidak aman dikonsumsi saat hamil. Dokter lebih menganjurkan perbaikan pola hidup untuk mengontrol kadar kolesterol.

Agar kadar kolesterol dapat terkontrol dengan baik selama kehamilan, Moms bisa menjaganya dengan beberapa cara berikut ini:

  • Rutin berolahraga sesuai dengan anjuran dokter
  • Hindari konsumsi makanan tinggi lemak jenuh seperti gorengan dan tinggi gula
  • Pertahankan berat badan agar tidak melonjak naik
  • Perbanyak konsumsi makanan berserat dan kaya omega-3
  • Kurangi pikiran yang bisa menimbulkan stres
  • Hentikan kebiasaan merekok serta jauhi asap rokok.

(M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Pvproductions/Freepik)