Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, pernah enggak Anda menjumpai di salah satu bagian tubuh Anda, misalnya di kaki, tangan, perut, atau punggung, muncul memar atau lebam berwarna biru tanpa Anda ketahui penyebabnya? Bagian tubuh yang mengalami memar ini tak jarang menimbulkan rasa sakit. Namun dalam beberapa kasus, memar di tubuh tidak terasa sakit sama sekali.
Menurut kepercayaan orang tua zaman dulu, memar pada bagian tubuh sering disebut dengan istilah “dijilat” setan. Ya, hal ini karena penderitanya tidak mengalami kejadian apa pun sebelumnya yang menyebabkan memar berwarna biru itu muncul, seperti terjatuh atau terantuk sesuatu. Sudah pasti itu tidak benar sama sekali ya, Moms.
Namun, apa sih sebetulnya yang menyebabkan memar tiba-tiba muncul di bagian tubuh kita? Secara medis, memar muncul akibat pembuluh darah yang pecah dan mengakibatkan darah menggumpal di bagian sekitarnya. Pembuluh darah di bawah kulit yang pecah ini bisa terjadi karena berbagai hal. Mengutip Medical News Today, berikut ini beberapa penyebab munculnya memar di tubuh.
1. Faktor usia
Orang cenderung lebih mudah mengalami memar seiring bertambahnya usia karena pembuluh darah menjadi lebih lemah dan kulit lebih menipis. Selain itu, mudah memar juga dapat diturunkan dalam keluarga, sehingga orang dengan keluarga yang punya riwayat mudah memar mungkin memperhatikan bahwa ia juga mengalaminya.
Jika Anda ragu apakah Anda lebih mudah mengalami memar dibandingkan orang lain, tanda-tanda berikut ini bisa Anda perhatikan, Moms.
- Mengalami memar yang besar dan menyakitkan padahal hanya karena cedera ringan
- Memiliki banyak memar tanpa mengingat penyebabnya
- Sering mengalami memar yang membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk sembuh
- Mengalami perdarahan selama lebih dari 10 menit setelah cedera.
2. Kekurangan vitamin
Beberapa jenis vitamin sangat berpengaruh terhadap darah di dalam tubuh. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan gangguan pada darah yang menyebabkan munculnya memar pada tubuh. Vitamin C, contohnya, yang sangat membantu dalam penyembuhan luka, dan vitamin K yang membantu tubuh membentuk gumpalan untuk menghentikan perdarahan.
Bayi baru lahir sering memiliki kadar vitamin K sangat rendah, yang tidak cukup untuk menghentikan pendarahan. Tanpa suntikan vitamin K saat lahir, bayi mungkin mudah memar atau berdarah berlebihan. Orang dewasa yang sangat kekurangan vitamin K juga sering mengalami memar yang tiba-tiba.
3. Pengobatan
Beberapa jenis obat bisa berdampak pada pengenceran darah sehingga membuat seseorang mudah berdarah dan muncul memar di tubuh. Obat-obatan tersebut di antaranya warparin, heparin, aspirin, dan obat lain yang bisa melemahkan atau mengubah perilaku pembuluh darah, memperburuk peradangan, atau meningkatkan risiko perdarahan.
4. Penyakit hati
Kebiasaan mengonsumsi alkohol merupakan faktor penyebab penyakit hati seperti sirosis. Penyakit ini bisa merusak fungsi hati yang akan berhenti memproduksi protein yang membantu pembekuan darah. Hal ini akan menyebabkan seseorang mengalami pendarahan berlebih sehingga mudah mengalami memar.
5. Gangguan perdarahan
Beberapa kondisi genetik bisa menyebabkan gangguan perdarahan, misalnya penyakit Von Willebrand. Seseorang dengan kondisi ini memiliki protein von Willebrand yang rusak atau tidak ada, yang penting untuk pembekuan darah. Kemudian hemofilia, gangguan yang menyebabkan darah pada tubuh sulit membeku sehingga seseorang mudah mengalami perdarahan dan memar.
6. Kanker
Meskipun sangat jarang, memar bisa merupakan tanda kanker. Kanker yang memengaruhi darah dan sumsum tulang, seperti leukemia, bisa menyebabkan memar, karena darah mengalami gangguan sehingga menimbulkan memar pada tubuh.
Kapan perlu ke dokter?
Memar biru pada tubuh umumnya akan menghilang dengan sendirinya tanpa perlu perawatan atau pengobatan khusus. Meskipun begitu, orang yang mudah mengalami memar sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika mereka lebih mudah mengalami memar dibandingkan sebelumnya dan disertai gejala lain, seperti demam, kulit menguning, badan terasa lemas, serta memar semakin banyak, menyakitkan, dan sangat lama sembuhnya.
Meskipun jarang, beberapa indikasi penyakit berat juga bisa ditandai oleh adanya memar biru di tubuh misalnya hemofilia, diabetes tipe 2, leukimia, atau menjadi tanda seseorang tengah mengalami kekurangan keping darah. Karena itu, jika ini terjadi, Anda perlu penanganan lebih lanjut. (M&B/SW/Foto: Onlyblack/123RF)