Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Radang sendi atau arthritis adalah suatu kondisi yang memengaruhi persendian tubuh. Gangguan ini bisa menyebabkan rasa sakit, nyeri, dan peradangan di satu atau lebih sendi, sehingga membuat penderitanya sulit untuk bergerak atau tetap aktif. Radang sendi tidak hanya menyerang orang berusia di atas usia 65 tahun, tetapi juga bisa dialami orang dari segala usia, termasuk anak-anak.
Perlu diketahui, ada banyak jenis radang sendi–lebih dari 100 jenis radang sendi–dengan penyebab dan metode pengobatan yang berbeda. Dari sekian banyak penyakit itu, terdapat 3 jenis radang sendi yang paling umum, yaitu osteoarthritis, rheumatoid arthritis, dan childhood arthritis.
Osteoarthritis
Dikutip dari laman Center for Disease Control and Prevention, osteoarthritis atau disebut juga penyakit sendi degeneratif, adalah jenis radang sendi yang paling umum. Biasanya, osteoarthritis membuat tulang rawan yang berada di dalam sendi mulai rusak, sehingga tulang di bawahnya mulai berubah, tulang saling bergesekan, mengubah bentuk sendi, atau memaksa tulang keluar dari posisi normalnya. Perubahannya bisa berkembang secara perlahan dan memburuk seiring waktu.
Osteoarthritis biasanya menyebabkan penderitanya mengalami nyeri, kekakuan, dan pembengkakan. Bahkan dalam beberapa kasus, osteoarthritis juga bisa menyebabkan penurunan fungsi dan kecacatan, yang membuat penderitanya sulit melakukan aktivitas sehari-hari. Osteoarthritis paling sering terjadi di tangan, pinggul, dan lutut.
Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh Anda menyerang sel-sel sehat dalam tubuh secara tidak sengaja, menyebabkan peradangan di bagian tubuh yang terkena.
Rheumatoid arthritis terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan sendi, yakni membran yang membungkus semua bagian sendi. Ini bisa menyebabkan lapisan sendi menjadi meradang dan bengkak.
Orang dengan rheumatoid arthritis akan mengalami perubahan bentuk sendi, rasa sakit yang berkepanjangan, dan ketidakseimbangan. Jika dibiarkan, jenis radang sendi ini dapat semakin parah yang bisa memicu masalah lain yang terkait dengan penyakit kardiovaskular, kecacatan, dan bahkan bisa menyebabkan kematian dini. Rheumatoid arthritis umumnya memengaruhi sendi di pergelangan tangan dan lutut.
Childhood arthritis
Childhood arthritis atau disebut juga sebagai juvenile idiopathic arthritis atau juvenile rheumatoid arthritis adalah jenis radang sendi yang biasa menyerang anak-anak. Arthritis pada masa anak-anak bisa menyebabkan kerusakan fisik permanen pada persendian. Kerusakan ini dapat mengakibatkan kecacatan dan membuat anak sulit melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan.
Penyebab radang sendi
Radang sendi terjadi ketika jaringan tulang rawan yang berfungsi untuk melindungi tulang agar tidak bergesekan satu satu lain saat bergerak mengalami peradangan atau kerusakan yang bisa mengakibatkan gangguan fungsi sendi dan mengubah bentuk sendi. Masalah ini bisa mengganggu Anda dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Setiap jenis radang sendi memiliki penyebab yang berbeda-beda. Osteoarthritis bisa disebabkan karena adanya kerusakan pada tulang rawan yang melapisi tulang, sedangkan rheumatoid arthritis bisa disebabkan karena sistem kekebalan tubuh atau imun tubuh menyerang lapisan kapsul sendi yang membungkus semua bagian sendi. Sementara itu, untuk childhood arthritis, penyebab pastinya belum diketahui. Namun, sistem kekebalan tubuh yang tidak bekerja dengan benar bisa disebut-sebut menjadi penyebab munculnya radang sendi pada anak-anak.
Meskipun begitu, dilansir dari laman Mayo Clinic, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit radang sendi, termasuk memiliki riwayat keluarga dengan arthritis, memiliki penyakit autoimun, cedera di area persendian, usia, kegemukan (obesitas), pekerjaan atau aktivitas sehari-hari yang mengharuskan Anda untuk jongkok berulang kali. Gaya hidup yang buruk seperti merokok atau kurang olahraga juga bisa meningkatkan risiko penyakit radang sendi.
Gejala radang sendi
Gejala radang sendi bisa sangat bervariasi, tergantung pada jenisnya. Gejalanya dapat berkembang secara bertahap atau tiba-tiba, bisa datang dan pergi atau bertahan dari waktu ke waktu. Namun, beberapa gejala berikut ini mungkin Anda rasakan saat menderita radang sendi, yakni:
- Nyeri: Nyeri akibat radang sendi bisa bertahan dari waktu atau mungkin datang dan pergi. Nyeri bisa memengaruhi hanya di satu bagian, atau dirasakan di beberapa bagian tubuh.
- Pembengkakan: Pada beberapa jenis radang sendi, kulit yang berada di atas sendi yang terkena bisa membengkak dan menjadi merah serta terasa hangat saat disentuh.
- Kekakuan: Kekakuan adalah gejala yang khas. Pada beberapa jenis radang sendi, hal ini kemungkinan besar terjadi saat bangun tidur di pagi hari, setelah duduk dalam waktu yang lama, atau setelah berolahraga.
- Kesulitan menggerakkan sendi: Jika saat menggerakkan sendi atau bangun dari duduk terasa sulit atau menyakitkan, ini bisa mengindikasikan adanya masalah persendian atau radang sendi.
Bagaimana mengobati radang sendi?
Pengobatan untuk radang sendi bertujuan untuk mengontrol rasa sakit dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi. Setelah Anda didiagnosis menderita radang sendi, dokter mungkin akan memberikan sejumlah jenis obat yang berbeda untuk mengobati radang sendi dan krim penghilang rasa sakit.
Anda mungkin juga akan diminta untuk melakukan terapi fisik yang melibatkan latihan untuk membantu memperkuat otot-otot di sekitar sendi yang terkena. Pada kondisi tertentu, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan operasi pembedahan yang bertujuan untuk mengganti sendi Anda dengan sendi buatan.
Selain itu, menjalani gaya hidup yang lebih sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat bernutrisi, menjaga berat badan, dan rutin berolahraga bisa membantu mengurangi gejala arthritis. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Jcomp/Freepik)