Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Testosteron merupakan salah satu hormon yang punya peran penting buat manusia. Pada pria, testosteron memengaruhi penampilan serta perkembangan organ dan kehidupan seksual. Hormon ini menstimulasi produksi sperma dan gairah seksual pada pria. Selain itu, testosteron juga membantu membangun massa tulang dan otot.
Rendahnya kadar testosteron bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama gangguan fungsi seksual, seperti ketidaksuburan dan berkurangnya kemampuan untuk ereksi.
Oleh karena itu, deteksi dini sangatlah penting agar tindakan penanganan yang dilakukan tepat dan tak terlambat. Dilansir dari Healthline, berikut ini 12 tanda testosteron rendah pada pria untuk membantu Anda mendeteksi dini, Dads.
1. Rendahnya dorongan seksual
Beberapa pria bisa mengalami pengurangan dorongan seksual seiring dengan bertambahnya usia mereka. Namun, pria dengan kadar testosteron rendah cenderung mengalami pengurangan gairah seksual yang drastis.
2. Kesulitan ereksi
Testosteron menstimulasi reseptor di otak untuk memproduksi molekul tertentu yang dibutuhkan tubuh guna ereksi. Ketika testosteron terlalu rendah, maka pria bisa mengalami kesulitan untuk ereksi.
3. Volume air mani yang rendah
Hormon testosteron memainkan peran penting pada produksi air mani. Oleh sebab itu, pria dengan kadar testosteron rendah bisa menghasilkan air mani yang lebih sedikit saat ejakulasi dibandingkan pria dengan kadar testosteron normal.
4. Rambut rontok
Tidak hanya fungsi seksual, testosteron juga memengaruhi produksi rambut. Kebotakan adalah proses penuaan alami bagi banyak pria. Meski begitu, pria dengan kadar testosteron rendah bisa mengalami kerontokan rambut, baik pada area kepala, tubuh, dan wajah.
5. Kelelahan
Pria dengan kadar testosteron yang rendah juga bisa mengalami kelelahan parah. Anda mungkin saja memiliki kadar testosteron rendah jika merasa lelah sepanjang waktu, meskipun sudah cukup tidur atau sulit merasa termotivasi atau berolahraga.
6. Berkurangnya massa otot
Karena testosteron berperan penting pada pembentukan otot, maka pria yang memiliki kadar testosteron rendah pun bisa mengalami pengurangan massa otot.
7. Meningkatnya lemak tubuh
Sebaliknya, pria dengan kadar testosteron yang rendah dapat mengalami peningkatan lemak tubuh. Pada beberapa kasus, mereka bisa mengalami gynecomastia atau pembesaran jaringan payudara.
8. Berkurangnya massa tulang
Osteoporosis atau penipisan massa tulang merupakan sebuah kondisi yang sering dikaitkan dengan perempuan. Walaupun begitu, pria dengan kadar testosteron rendah juga bisa mengalami hal serupa. Pasalnya, testosteron membantu memproduksi dan menguatkan tulang.
9. Perubahan mood
Testosteron memengaruhi berbagai proses fisik pada tubuh, temasuk memengaruhi mood dan kapasitas mental seorang pria.
10. Memori yang terdampak
Baik tingkat testosteron maupun fungsi kognitif, khususnya memori dan ingatan, akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Karena itu, para ahli sering mengaitkan rendahnya kadar testosteron yang bisa memengaruhi kemampuan untuk mengingat pada pria.
11. Ukuran testis mengecil
Rendahnya kadar testosteron di tubuh juga bisa menyebabkan testis lebih kecil daripada ukuran rata-rata. Karena tubuh perlu testosteron untuk mengembangkan penis dan testis, maka rendahnya kadar hormon ini bisa menyebabkan penis dan testis yang kecil serta tak proporsional dibandingkan pria dengan kadar testosteron normal.
12. Darah rendah
Menurut studi yang dimuat di Journal of the American Medical Association, rendahnya kadar testosteron yang rendah berkaitan dengan meningkatnya risiko anemia. Beberapa gejala anemia yakni kesulitan konsentrasi, pusing, kram kaki, sulit tidur, dan detak jantung tak normal. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: narakidore/Freepik)