Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kesulitan hamil bisa disebabkan oleh rahim yang bermasalah. Uterus, atau dikenal juga sebagai rahim, adalah organ otot yang menjadi bagian dari sistem reproduksi wanita yang berfungsi untuk menampung sel telur yang telah dibuahi, memberi makan hingga tumbuh menjadi janin dan siap untuk dilahirkan. Dengan kata lain, rahim adalah tempat bayi bertumbuh selama masa kehamilan.
Namun, sama seperti organ tubuh lainnya, rahim juga bisa bermasalah. Berikut ini beberapa ciri rahim yang bermasalah dan apa saja penyebabnya yang mesti Anda ketahui, Moms.
Ciri-ciri rahim bermasalah
Dikutip dari Apollo Clinic, berikut ini ciri-ciri rahim yang bermasalah:
- Nyeri di daerah rahim
- Pendarahan vagina yang tidak normal atau berat
- Siklus haid yang tidak teratur atau berkepanjangan
- Keputihan yang tidak normal
- Nyeri di panggul, perut bagian bawah, atau daerah dubur
- Peningkatan kram menstruasi
- Peningkatan frekuensi buang air kecil
- Sakit saat berhubungan intim
- Keluar darah setelah berhubungan intim
- Pembengkakan pada perut
- Kesulitan buang air besar
- Infeksi kandung kemih berulang
- Kelelahan parah
- Demam.
Penyebab rahim bermasalah
Ada beberapa faktor yang menyebabkan rahim bermasalah, yakni:
1. Fibroid rahim
Fibroid rahim, disebut juga sebagai ââleiomioma atau mioma, adalah pertumbuhan tumor jinak yang tidak bersifat kanker, baik di dalam atau di luar rahim. Kondisi ini tidak terkait dengan peningkatan risiko kanker rahim dan bahkan hampir tidak pernah berkembang menjadi kanker.
Tidak diketahui secara pasti apa penyebab fibroid rahim, tetapi beberapa faktor seperti hormon dan riwayat keluarga (genetik) bisa meningkatkan risiko tersebut. Dalam banyak kasus, wanita penderita fibroid rahim tidak menunjukan gejala khusus. Namun, beberapa tanda yang mungkin muncul antara lain:
- Pendarahan menstruasi yang banyak
- Siklus menstruasi berkepanjangan
- Nyeri pada panggul
- Sering buang air kecil
- Sakit saat berhubungan seks.
Jika Anda mengalami beberapa tanda-tanda di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan tindakan yang tepat.
2. Endometriosis
Rahim bermasalah juga bisa disebabkan oleh endometriosis, yakni kelainan di mana jaringan yang membentuk lapisan rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, usus, dan jaringan yang melapisi panggul Anda. Dalam kasus yang jarang terjadi, jaringan endometrium juga bisa tumbuh di luar area panggul.
Dikutip dari laman Woman Health, penyebab endometriosis masih belum diketahui. Namun, beberapa kemungkinan faktor yang bisa meningkatkan risiko endometriosis adalah riwayat keluarga (genetik), tingginya hormon estrogen, dan masalah pada sistem kekebalan tubuh.
Gejala endometriosis bisa sangat bervariasi, beberapa wanita bisa mengalami gejala ringan, tetapi yang lain juga bisa mengalami gejala sedang hingga berat. Beberapa gejala endometriosis, meliputi:
- Nyeri panggul
- Perdarahan dan periode menstruasi yang berat
- Nyeri perut bagian bawah
- Infertilitas
- Nyeri saat berhubungan seks
- Ketidaknyamanan saat buang air besar
- Nyeri punggung bawah, terutama saat menstruasi.
Jika Anda merasakan dua atau lebih gejala, segera periksakan diri ke dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.
3. Prolaps uteri
Prolaps uteri adalah kondisi di mana penopang internal rahim menjadi lemah seiring waktu, seiring bertambahnya usia wanita. Dikutip dari laman Mayo Clinic, prolaps uteri terjadi ketika otot dan ligamen dasar panggul meregang dan melemah, sehingga tidak bisa lagi memberikan dukungan yang cukup untuk rahim. Gangguan ini mengakibatkan rahim tergelincir ke dalam atau menonjol keluar dari vagina.
Prolaps uteri bisa terjadi pada wanita di segala usia, tetapi kondisi ini sangat mungkin dialami wanita setelah menopause yang pernah melahirkan (vaginal deliveries) sekali atau lebih. Prolaps uteri ringan umumnya tidak menunjukkan gejala, tetapi penderita prolaps uteri sedang dan berat mungkin menunjukkan beberapa gejala, meliputi:
- Pendarahan pada vagina
- Adanya sensasi berat pada panggul Anda
- Rahim atau leher rahim menonjol keluar dari vagina
- Adanya masalah kemih, seperti kebocoran urin (inkontinensia) atau retensi urine
- Merasa seolah-olah ada sesuatu yang jatuh dari vagina Anda, dan Anda seakan sedang duduk di atas bola.
Jika Anda mengalami dua atau lebih gejala di atas, Anda harus segera menemui dokter dan mendapatkan perawatan. Tanpa perawatan yang tepat, kondisi ini bisa mengganggu fungsi usus, kandung kemih, dan bahkan seksual Anda.
4. Kanker ginekologi
Penyebab rahim bermasalah lainnya yaitu kanker ginekologi. Menurut Center for Disease Control and Prevention, kanker ginekologi adalah kanker yang dimulai dan terjadi pada organ reproduksi wanita. Adanya pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh (sel kanker) tentu saja bisa mengganggu kesehatan rahim. Inilah yang kemudian menyebabkan rahim bermasalah.
Beberapa jenis kanker ginekologi, antara lain:
- Kanker serviks: Tumbuhnya sel kanker dimulai di leher rahim (serviks), yang merupakan ujung rahim bawah dan sempit.
- Kanker ovarium: Tumbuhnya sel kanker dimulai di ovarium, yang terletak di setiap sisi rahim.
- Kanker rahim: Tumbuhnya sel kanker dimulai di rahim, yakni organ otot yang menjadi bagian sistem reproduksi wanita, yang berfungsi sebagai tempat bertumbuhnya janin selama masa kehamilan.
- Kanker vagina: Tumbuhnya sel kanker dimulai di vagina, yang terletak di antara bagian bawah rahim dan bagian luar tubuh.
- Kanker vulva : Tumbuhnya sel kanker dimulai di vulva, yakni bagian luar organ genital wanita.
5. Sindrom PCOS
Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam Oxford Academic Journals, sindrom polikistik ovarium, atau polycystic ovary syndrome (PCOS), adalah gangguan hormonal yang umum terjadi pada wanita di usia subur (usia 15 hingga 44 tahun).
Kondisi ini terjadi ketika ovarium wanita menghasilkan lebih banyak hormon pria daripada biasanya, sehingga menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur atau mendapatkan menstruasi lebih sedikit daripada biasanya.
PCOS juga mengakibatkan kantong-kantong berisi cairan berkembang di ovarium, yang membuat sel telur tidak bisa berkembang dengan baik dan menyebabkan penderitanya tidak subur (mandul).
Berikut ini adalah beberapa gejala PCOS, yaitu:
- Siklus menstruasi yang tidak teratur atau berkepanjangan
- Pendarahan berat
- Warna kulit menjadi gelap
- Munculnya gejala fisik seperti pria, termasuk tumbuhnya rambut yang lebat di wajah dan tubuh, mengalami kebotakan pola pria, dan munculnya jerawat yang parah.
Wanita dengan riwayat keluarga PCOS, resistensi insulin, dan kelebihan berat badan (obesitas) lebih mungkin untuk mengalami PCOS.
Itulah beberapa ciri rahim bermasalah dan penyebabnya. Jika Anda merasakan dua atau lebih ciri-ciri rahim bermasalah, segeralah temui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan tindakan yang tepat untuk mengatasinya, Moms. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Diana.grytsku/Freepik)