Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Bukan Hanya Orang Dewasa, Anak pun Bisa Mengalami Vertigo

Bukan Hanya Orang Dewasa, Anak pun Bisa Mengalami Vertigo
Background photo created by master1305 - www.freepik.com

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Anda tentunya sudah tak asing lagi dengan istilah vertigo. Tapi tahukah Anda bahwa gangguan kesehatan yang satu ini juga bisa dialami oleh anak-anak?

Vertigo sendiri adalah pusing dengan sensasi seolah-olah ruangan atau lingkungan di sekitar berputar. Jenis pusing semacam ini bisa terjadi hanya dalam beberapa detik saja atau terulang kembali selama berhari-hari. Pada umumnya, vertigo akan bertambah parah ketika seseorang mengubah posisi, berdiri, berguling, batuk, atau bersin.

Pada anak, vertigo biasanya terjadi ketika ada masalah di otak atau telinga bagian dalam yang memengaruhi keseimbangannya. Sering kali vertigo terjadi sebagai efek samping dari masalah kesehatan yang ringan, seperti hidung tersumbat karena pilek. Akan tetapi dalam beberapa kasus, vertigo juga bisa mengindikasikan adanya masalah yang lebih serius. Oleh sebab itu, Anda perlu memeriksakan Si Kecil ke dokter apabila ia mengalami vertigo. 

Penyebab vertigo pada anak

Secara umum, penyebab vertigo dapat dibagi menjadi dua, yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral. Vertigo perifer terjadi karena adanya gangguan organ keseimbangan yang terletak di dalam telinga. Sedangkan vertigo sentral berasal dari gangguan pada saraf dan otak dengan gejala yang lebih ringan, tapi durasinya lebih lama. Vertigo sentral biasanya muncul disertai dengan gangguan neurologis tertentu, seperti nyeri kepada, kejang, gangguan sensoris, gangguan penglihatan, serta gangguan keseimbangan.

Secara lebih lanjut, vertigo pada anak juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi dari yang ringan hingga berat seperti dalam daftar berikut ini:

• Vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV) yang ditandai dengan sensasi berputar tiba-tiba

• Tumor otak

• Adanya tulang atau partikel mengambang di cairan telinga bagian dalam

• Gegar otak atau cedera kepala

• Infeksi telinga

• Gangguan pergerakan mata

• Hipotensi (tekanan darah rendah)

• Cedera di telinga

• Arthritis

• Meningitis

• Penyakit Meniere

• Migrain

• Kejang

• Stroke.

Gejala anak mengalami vertigo

Sementara itu, gejala vertigo pada anak bisa meliputi:

• Gerakan mata yang tersentak-sentak

• Memiringkan kepala

• Terhuyung-huyung

• Miring ke satu arah

• Terjatuh

• Pusing

• Perasaan berputar

• Mual

• Mabuk

• Sakit kepala

• Sensitif terhadap cahaya dan kebisingan

• Telinga berdengung

• Nyeri telinga atau telinga terasa penuh

• Gangguan pendengaran

• Berkeringat.

Pada umumnya, gejala vertigo pada anak bukanlah indikasi adanya penyakit serius. Namun Anda harus waspada apabila vertigo terjadi berulang kali atau selama jangka waktu yang panjang. Selain itu, pemeriksaan lanjutan juga diperlukan ketika vertigo membuat anak sering terjatuh, pingsan, dan mengganggu aktivitasnya sehari-hari.

Apabila Si Kecil mengalami vertigo, sebaiknya Anda mengistirahatkannya sejenak dan memastikan ia tidak melakukan aktivitas apa pun. Selain itu, Si Kecil juga perlu mengonsumsi air yang cukup sehingga tubuhnya terhidrasi dengan baik. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)