Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Merasa puas, nyaman, dan rileks, adalah beberapa hal yang umum dirasakan maupun diharapkan setelah berhubungan seks. Ya, lonjakan hormon membuat kepuasan fisik dan mental menjadi sebuah hal yang indah dan menyenangkan. Namun alih-alih merasa nyaman, ada kalanya Moms malah mengalami mual. Dan wajar saja jika Anda mengkhawatirkan hal tersebut.
Sebenarnya, mual setelah berhubungan seks dapat dialami oleh siapa saja dan ada banyak alasan mengapa hal ini dapat terjadi. Dilansir dari Healthline, berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan Moms merasa mual setelah berhubungan intim.
1. Dehidrasi
Mual adalah salah satu gejala utama dehidrasi. Hal ini berkaitan dengan tekanan darah yang menurun akibat kurangnya air di dalam tubuh. Seseorang dapat mengalami dehidrasi jika tak minum cukup cairan sebelum atau saat berhubungan intim.
2. Pelvic inflammatory disorder (PID)
PID adalah infeksi yang terjadi pada organ-organ reproduksi perempuan. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang juga menyebabkan penyakit gonore maupun klamidia. Jika Moms memiliki penyakit ini, maka Anda bisa merasa mual setelah berhubungan intim.
3. Urinary tract infection (UTI)
UTI merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri maupun jamur pada saluran kemih. Jika UTI terjadi pada saluran kemih bagian atas, maka Moms dapat merasa mual, muntah, demam, dan nyeri pada punggung bagian bawah sebagai gejalanya. Gejala ini juga dapat Moms alami setelah selesai berhubungan intim.
4. Vertigo
Vertigo bisa menyebabkan seseorang merasa mual, pusing, dan muntah. Jika Moms mengalami vertigo saat atau setelah berhubungan intim, maka hal ini dapat menjadi penyebab mual setelah berhubungan seks.
5. Vasovagal syncope
Mual setelah berhubungan seks dapat disebabkan oleh vasovagal syncope. Kondisi ini sendiri terjadi saat penetrasi terlalu dalam, bahkan mencapai ujung mulut rahim (serviks). Serviks memiliki banyak ujung saraf yang bisa memicu respon vasovagal, yang berupa detak jantung dan tekanan darah yang menurun, sehingga bisa memicu mual maupun lemas. Meskipun begitu, hal ini tidaklah berbahaya.
6. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang mirip dengan rahim tumbuh di luar rahim. Beberapa efek kondisi ini, yakni kram, perdarahan, dan rasa sakit saat berhubungan intim. Pada beberapa kasus, endometriosis juga bisa menyebabkan mual usai berhubungan seks.
7. Reaksi alergi
Meskipun langka, mual setelah berhubungan intim bisa disebabkan oleh reaksi alergi terhadap air mani pasangan. Pada tahun 2017, tercatat seorang perempuan yang memiliki alergi berat terhadap kacang-kacangan Brazil mengalami reaksi alergi terhadap air mani pasangannya. Selain mual, tanda reaksi alergi lainnya adalah rasa lemas, kulit gatal, susah bernapas, dan pembengkakan organ reproduksi.
8. Post orgasmic illness syndrome (POIS)
POIS adalah kondisi medis yang biasanya dialami oleh pria, namun juga dapat dialami oleh perempuan. Kondisi ini menyebabkan seseorang dapat mengalami berbagai gejala tertentu setelah ejakulasi atau orgasme. Gejala yang bisa dialami adalah penglihatan yang buram, lelah berlebihan, demam, perubahan suasana hati, nyeri otot, susah konsentrasi, mual, dan flu.
9. Kekhawatiran atau masalah saraf
Terkadang mual setelah seks tidak disebabkan oleh masalah fisik, tapi oleh mental atau saraf. Perasaan khawatir, cemas, maupun gugup dapat berujung mual atau sakit perut setelah seks. Sexual aversion disorder adalah gangguan kesehatan mental di mana seseorang merasa cemas atau ketakutan berlebih terhadap hubungan seks. Konsultasi dengan tenaga profesional sangatlah penting. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)