Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Cara Menangani Anak yang Suka Berlama-lama dan Menunda Pekerjaan

Cara Menangani Anak yang Suka Berlama-lama dan Menunda Pekerjaan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, siapa dari Anda yang jengkel ketika anak malah asyik bermain atau melakukan aktivitas lain saat Anda memintanya melakukan sesuatu? Bahkan Moms mungkin sampai harus memintanya berulang kali karena Si Kecil tak kunjung melakukan apa yang Anda minta.

Berlama-lama, membuang banyak waktu, dan menunda-nunda hal yang seharusnya dikerjakan adalah masalah perilaku yang umum terjadi pada anak di usia balita, prasekolah, dan mungkin juga usia sekolah.

Hal ini memang menjengkelkan karena Si Kecil seperti mengabaikan hal yang seharusnya ia kerjakan. Namun Anda bisa menangani perilaku anak ini dengan beberapa cara efektif, seperti dilansir dari laman Verywell Family berikut ini.

1. Pahami mengapa anak suka berlama-lama dan menunda-nunda

Saat Si Kecil mengabaikan permintaan Anda, entah itu menyimpan mainan atau mencuci tangan sebelum makan, kemungkinan besar karena ia sedang fokus pada suatu aktivitas. Ketidakmampuan untuk berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lain dengan mudah sangat umum terjadi pada anak kecil yang belum bisa mengatur dirinya dan memiliki kedisiplinan untuk meninggalkan sesuatu yang membuatnya asyik dan beralih ke hal lainnya.

Berlama-lama juga bisa menjadi bagian dari kepribadian. Beberapa anak secara alami cenderung lebih suka melamun dan mungkin dengan mudah terganggu oleh hal lain, misalnya saat mereka sedang menyikat gigi atau membersihkan kamarnya.

2. Pertimbangkan perubahan apa yang dapat menyebabkan perilakunya

Perubahan perilaku yang ditunjukkan anak tentu ada alasannya. Termasuk perilaku Si Kecil yang suka berlama-lama dan menunda-nunda pekerjaan. Hal ini mungkin saja dikarenakan ada anggota baru di keluarga atau perubahan rutinitas dalam keluarga, misalnya Si Kecil baru saja mulai sekolah.

Cobalah untuk memikirkan apa yang bisa membuat anak berlaku demikian, yang sebenarnya menjadi caranya untuk mengekspresikan keengganan atau ketidakbahagiaan tentang suatu hal yang baru atau berbeda yang ia alami.

3. Ajak anak untuk bicara

Ketika Moms meminta Si Kecil untuk menyiapkan keperluannya buat sekolah, apakah di waktu yang sama Anda juga sedang sibuk melakukan hal lain? Jika Si Kecil berulang kali tidak merespons permintaan Anda, maka Moms perlu menghentikan kesibukan Anda dan ajak Si Kecil berbicara langsung tentang apa yang tidak ia lakukan dengan benar dan apa yang Anda harapkan darinya.

4. Tetap tenang

Meminta anak untuk melakukan hal yang seharusnya ia lakukan berulang kali namun ia tak menurutinya juga mungkin bisa membuat Anda frustrasi. Namun bila Anda berteriak dan menggunakan nada kasar untuk mengungkapkan rasa frustrasi Anda, itu hanya akan membuatnya jadi setengah hati untuk melakukannya. 

Sebaiknya Moms mengekspresikan diri dengan lebih jelas sehingga Si Kecil bisa mendengar Anda lebih baik jika Anda berbicara dengan tenang. Strategi yang lebih baik dan mengarah pada solusi jangka panjang adalah dengan tetap tenang, mendapatkan perhatiannya, dan dengan tegas mengingatkannya bahwa Anda telah mengulangi permintaan Anda beberapa kali dan Anda mengharapkan Si Kecil melakukan apa yang Anda minta tanpa perlu diberi peringatan lagi.

5. Beri tahu dampak dari perilakunya

Ketika anak Anda berlama-lama dan menunda-nunda pekerjaannya, beri tahu dampaknya dengan jelas jika ia tidak mengikuti jadwal dari rutinitasnya. Misalnya, jelaskan bahwa jika ia tidak berpakaian tepat waktu saat akan ke sekolah, ia akan terlambat dan tidak bisa menyapa guru atau teman-temannya, dan mungkin kehilangan kesempatan untuk mendengar cerita menarik atau kegiatan pagi lainnya. Atau ketika ia tidak mau membereskan mainannya di malam hari dengan cepat, katakan bahwa kegiatan mendongeng yang akan ia dapatkan sebelum tidur akan lebih sedikit waktunya dibandingkan malam-malam sebelumnya.

6. Berikan waktu tambahan

Sampai anak Anda berhasil melewati fase perkembangan ini, maka sebaiknya Moms menyisihkan waktu ekstra di pagi atau sore hari, atau kapan pun ketika Si Kecil masih menunjukkan perilaku berlama-lama dan menunda-nunda pekerjaan ini. Atur alarm sedikit lebih awal atau mulai bersihkan mainan lebih awal untuk mengantisipasi perilaku berlama-lama atau menunda-nunda pekerjaan yang Moms minta kepada Si Kecil. 

7. Lihat perkembangannya

Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, masalah perilaku Si Kecil ini nantinya akan hilang. Namun tentunya tak bisa segera hilang dengan cepat ya, Moms. Ketahuilah bahwa balita Anda memang membutuhkan beberapa pengingat berulang kali ketika diminta memindahkan barang-barang sebelum ia menguasainya. Sambil menunggu perubahan perilakunya ini, tetaplah suportif, sabar, dan pengertian pada anak Anda ya, Moms. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)