Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Satu hal yang paling ditakutkan oleh setiap ibu hamil adalah risiko terjadinya keguguran. Keguguran merupakan mimpi buruk dan hal yang tak pernah diharapkan terjadi ketika sedang hamil. Keguguran sendiri adalah kondisi berhentinya kehamilan dengan sendirinya saat usia kandungan belum mencapai 20 minggu. Risiko keguguran paling rentan terjadi di trimester pertama atau pada usia kandungan 4-12 minggu.
Penyebab keguguran bisa berbagai faktor dan tanda-tandanya pun bervariasi seperti nyeri punggung yang sangat parah, penurunan aktivitas janin, sakit di bagian bawah perut, hingga terjadinya perdarahan. Selain itu, ada 5 faktor yang menyebabkan terjadinya keguguran yang perlu Anda waspadai Moms, yaitu:
1. Kondisi medis
Sebelum hamil, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh. Pasalnya, beberapa masalah medis tertentu akan meningkatkan risiko terjadinya keguguran, yakni:
⢠Penyakit yang tidak terkontrol dengan baik, seperti diabetes melitus, PCOS, hingga hiperprolaktinemia
⢠Gangguan autoimun (lupus atau tiroid)
⢠Terdapat infeksi seperti rubella yang telat terdeteksi
⢠Masalah pada area serviks, rahim, atau leher rahim yang memiliki bentuk tidak normal
⢠Ibu mengalami obesitas atau berat badan cenderung sangat rendah.
Selain itu, pengaruh dari obat-obatan yang Moms konsumsi juga perlu diperhatikan. Sangat penting untuk menyampaikan jenis obat yang Anda minum kepada dokter kandungan. Hal ini akan menjadi pertimbangan dokter untuk menghentikan Anda minum obat sementara atau menurunkan dosisnya selama kehamilan berlangsung.
2. Faktor usia
Semakin tua usia Moms dan Dads ketika merencanakan kehamilan, risiko terjadinya keguguran pun akan semakin tinggi. Wanita yang hamil di atas usia 35 tahun lebih rentan mengalami kondisi tersebut. Secara fisik, stamina yang tubuh Anda miliki mulai menurun sehingga dapat membuat tumbuh kembang janin dalam kandungan menjadi kurang optimal.
3. Gaya hidup tidak sehat
Kebiasaan merokok, konsumsi minuman alkohol, serta pola makan yang tidak teratur tentu meningkatkan risiko keguguran. Tingkat stres yang cukup tinggi dialami ibu hamil juga berkaitan langsung dengan penyebab janin tidak berkembang dengan baik. Bumil pun tidak boleh sembarangan mengonsumsi makanan karena bisa menyebabkan keracunan yang tentu berbahaya pada tumbuh kembang janin Anda.
4. Faktor lingkungan sekitar
Lingkungan tempat tinggal atau wilayah Anda bekerja juga menjadi faktor lain yang bisa menyebabkan terjadinya keguguran. Kondisi yang dimaksud seperti tingginya tingkat asap rokok di udara hingga lingkungan tercemar atau kurang higienis. Selama hamil hingga setelah melahirkan bayi, usahakan agar Anda dan Si Kecil bisa tinggal di lokasi yang terjaga kebersihannya serta bebas dari polusi.
5. Pernah keguguran
Risiko keguguran berulang bisa saja terjadi jika Anda pernah mengalami keguguran sebelumnya. Kondisi ini dapat terjadi lebih dari satu kali, terutama pada bumil yang memiliki riwayat thrombophilia atau kelainan darah mudah membeku.
Baca juga: Menurut Dokter Kandungan, Ini Penyebab Keguguran Berulang
Selain kelima faktor di atas, kelainan kromosom menjadi penyebab keguguran lainnya. Kondisi ini pun sulit dicegah, karena berkaitan dengan genetika pada tubuh Anda dan suami, serta riwayat kesehatan keluarga. Namun kabar baiknya, masalah ini kemungkinan besar tidak terjadi pada proses kehamilan berikutnya.
Dari berbagai faktor penyebab keguguran di atas, menjalani gaya hidup sehat tentu menjadi pilihan terbaik. Pemenuhan nutrisi untuk Moms dan janin harus dilakukan dengan baik dan usahakan untuk rutin berolahraga. Dengan begitu, kesehatan tubuh Anda tetap terjaga sehingga tumbuh kembang janin bisa optimal hingga ia lahir nanti. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)