Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kehamilan memberikan begitu banyak perubahan pada tubuh Anda. Ada yang perubahannya menjadi bagus, seperti kulit lebih glowing dan rambut lebih halus. Ada juga yang perubahannya kurang menyenangkan, seperti mual, kaki bengkak, dan sakit kepala. Salah satu perubahan yang juga bisa terjadi saat hamil adalah bau vagina menjadi tidak sedap. Wah, perubahan yang satu ini tentu bisa membuat ibu hamil bingung dan tidak percaya diri, ya.
Untuk mencegah ini terjadi pada kehamilan Anda, yuk, ketahui apa saja hal yang bisa menyebabkan vagina berbau tak sedap saat hamil.
Normalkah vagina berbau saat hamil?
Sebelum ibu hamil cemas berlebih akan masalah vagina berbau, perlu diketahui kalau ini adalah hal yang sering terjadi. Tenang, Anda tidak sendirian! Mengutip FirstCry Parenting, lebih dari 65 persen wanita hamil mengalami masalah keluarnya cairan vagina yang baunya tidak sedap. Keluhan tersebut umumya terjadi di awal kehamilan.
Sedangkan 6 dari 10 wanita mengalami perubahan bau khas pada vagina mereka. Maka kalau Moms penasaran apakah normal jika vagina berbau tak sedap atau bau khasnya berubah saat hamil, jawabannya: ya, normal.
Penyebab vagina berbau tak sedap
Walaupun sering terjadi, tetap saja Moms perlu mewaspadai penyebab-penyebab yang mengubah bau vagina menjadi tidak sedap. Banyak hal yang bisa menjadi penyebab, beberapa di antaranya adalah:
1. Infeksi
Ini adalah penyebab paling sering di balik bau vagina kurang sedap. Umumnya infeksi yang terjadi adalah infeksi jamur di vagina, yang menyebabkan berkembang biaknya jamur alami di vagina wanita. Masalah ini sering ditandai dengan munculnya keputihan yang baunya cukup menyengat, juga rasa gatal di sekitar vagina.
Penyebab infeksi jamur vagina ada banyak, bisa karena kurang tidur, diabetes, sering memakai celana ketat, pengobatan, dan juga perubahan hormonal seperti yang terjadi pada tubuh ibu hamil. Ini adalah hal yang wajar terjadi pada ibu hamil. Untuk mengatasinya, silakan berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda agar diberikan pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi Anda dan janin.
2. Vaginosis bakterialis
Masalah infeksi bakteri ini bisa terjadi saat keseimbangan bakteri di dalam vagina terganggu, sehingga bakteri jahat pada vagina tumbuh secara tak terkendali. Perubahan hormon-hormon kehamilan mengganggu keseimbangan bakteri vagina. Infeksi bakteri tidak hanya ditandai dengan vagina berbau amis seperti bau ikan, tetapi juga munculnya rasa gatal, keputihan, dan sensasi terbakar pada vagina.
3. Dehidrasi
Jika vagina berbau seperti amonia, maka mungkin ini tanda tubuh dehidrasi atau kekurangan cairan. Kemungkinan ini semakin sering terjadi karena kebutuhan cairan ibu hamil meningkat. Jika bumil tidak mencukupi kebutuhan cairan harian (setidaknya 10 gelas per hari), dehidrasi bisa terjadi dan menyebabkan urine juga vagina berbau amonia. Duh, ini bau ini tentu mengganggu banget ya, Moms.
4. Perubahan pola makan
Ibu hamil sering ngidam makanan atau minuman yang mungkin sebelumnya jarang ia konsumsi. Keluhan mual dan muntah saat hamil juga bisa menyebabkan perubahan pola makan. Moms harus tahu, menurut Medical News Today, perubahan pola makan secara tiba-tiba bisa mengubah bau urine dan vagina, lho.
Preferensi makanan saat hamil juga turut memengaruhi. Makanan amis, pedas, bawang putih, kopi, produk susu, adalah contoh hal yang bisa menyumbang aroma tak sedap pada vagina dan urine.
5. Perubahan hormonal
Inilah pemantik segala perubahan yang terjadi di tubuh ibu hamil, termasuk yang menyebabkan bau vagina kurang sedap. Saat hamil, tubuh Anda sedang melalui perubahan hormonal yang sangat masif, maka wajar saja jika perubahan ini memengaruhi banyak hal.
Ini juga menyebabkan vagina mengeluarkan lebih banyak cairan yang terkadang baunya cukup menyengat. Jika memang ini penyebab bau vagina tak sedap, maka bumil tidak perlu khawatir berlebih, karena masalah ini akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan, kok. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)