Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Batasi Minuman Manis pada Anak

Batasi Minuman Manis pada Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Si Kecil suka minum minuman yang manis? Anda perlu membatasinya ya, Moms sebab ada ikatan yang kuat antara minuman manis dengan obesitas. American Academy of Pediatrics merekomendasikan anak-anak sebaiknya menghindari minuman manis. Sebagai tambahan, penelitian ilmiah terbaru yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics menunjukkan mengonsumsi minuman yang manis akan berisiko memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi.

 

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data 10.000 anak yang lahir pada tahun 2001 dari Early Childhood Longitudinal Survey. Dr. Mark DeBoer dan para koleganya memilih informasi dari 9.600 anak yang diperiksa di usia 2, 4, dan 5 tahun. Orangtua mereka lalu ditanyai soal minuman yang biasa dikonsumsi Sang Anak, ras atau etnis keluarga, status sosial ekonomi, dan kebiasaan anak menonton televisi atau video. Selain itu, berat dan tinggi badan anak juga ikut diperiksa. Anak-anak yang mengonsumsi satu atau lebih minuman manis setiap harinya, seperti soda dan jus buah kemasan, kemudian dikategorisasikan sebagai peminum minuman manis teratur.

 

Secara keseluruhan, para ahli mengemukakan sekitar 9 persen anak usia 2 tahun, 13 persen usia 4 tahun, serta 11 persen anak-anak 5 tahun adalah peminum minuman manis teratur. Meski begitu, mereka tidak menemukan hubungan antara peminum minuman manis teratur dengan obesitas pada anak usia 2 tahun. Tidak demikian dengan anak usia 4-5 tahun. Anak-anak yang terbiasa minum minuman manis di usia tersebut lebih banyak menderita obesitas. Selain itu, bila anak usia 2 tahun sudah suka minum minuman manis, ia akan mengalami kenaikan indeks massa tubuh pada usia 4 tahun.

 

Dilansir dari sumber CNN, masalah berat badan ini juga bisa dikaitkan pada banyak hal. Sebagai contoh, anak-anak yang teratur mengonsumsi minuman manis biasanya memiliki ibu yang mengalami obesitas. Mereka juga suka menonton televisi lebih dari 2 jam setiap harinya. (Sagar/DT/Dok. M&B)