Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Obat Antidepresan untuk Ibu Hamil, Bahayakah Jika Dikonsumsi?

Obat Antidepresan untuk Ibu Hamil, Bahayakah Jika Dikonsumsi?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Kehamilan seharusnya menjadi momen yang paling membahagiakan di dalam hidup Anda. Namun bagi beberapa orang, masa kehamilan kadang dipenuhi dengan hal-hal yang membuat mereka merasa takut dan tertekan, hingga ibu hamil bisa mengalami depresi.

Ya, selama hamil, depresi juga dapat melanda ibu hamil. Mengutip American Pregnancy Association (APA), depresi saat hamil lebih dikenal dengan istilah antepartum depression. Ini adalah gangguan suasana hati, suatu penyakit biologis yang disebabkan oleh perubahan kimia di otak.

Saat hamil, perubahan hormon turut memengaruhi kimia di otak bumil, yang berkaitan erat dengan depresi dan cemas berlebih. Menurut Mayo Clinic, sekitar 7 persen ibu hamil mengalami depresi. Keadaan ini tentu saja bisa semakin buruk jika diikuti dengan kondisi kehidupan yang sulit atau bermasalah yang dialami ibu hamil.

Perlu diingat bahwa depresi saat hamil sangat berbahaya. Jika tak ditangani dengan segera dan tepat, depresi bisa berdampak buruk, baik bagi ibu hamil maupun janin. Depresi berat selama hamil berkaitan erat dengan meningkatnya risiko persalinan prematur, postpartum depression, berat lahir rendah, dan berkurangnya pertumbuhan janin.

Mengonsumsi obat antidepresan adalah salah satu cara untuk mengatasi depresi. Namun selama hamil, Anda tentu saja tak bisa asal mengonsumsi obat, termasuk obat antidepresan. Lalu, apakah obat antidepresan berbahaya bagi bumil? Ketahui jawabannya berikut ini, Moms!

Perlu pengawasan dokter

Konseling dan mengonsumsi obat antidepresan adalah cara penanganan depresi yang utama. Maka dari itu, mengonsumsi obat antidepresan saat hamil tetap dapat dilakukan, asalkan disertai dengan rekomendasi dari psikiater maupun dokter.

Pasalnya, beberapa obat antidepresan memiliki kaitan dengan meningkatnya risiko komplikasi pada janin. Dengan berkonsultasi dengan psikiater maupun dokter, paparan obat terhadap janin pasti akan dikurangi sebisa mungkin. Psikiater atau dokter tentunya akan merekomendasikan obat antidepresan yang dosisnya aman untuk ibu hamil dan janin.

Beberapa obat yang bisa dan tidak bisa dikonsumsi selama hamil

Mengutip Mayo Clinic, berikut ini beberapa medikasi antidepresan yang dianggap bisa dikonsumsi selama hamil:

• Beberapa jenis serotonin reuptake inhibitors (SSRIs). SSRIs dianggap bisa menjadi opsi untuk bumil. Beberapa contohnya adalah citalopram dan sertraline. Sedangkan SSRIs yang tidak disarankan adalah paroxetine, karena dapat berkaitan dengan meningkatnya risiko cacat jantung janin.

• Serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs). Beberapa contoh SNRIs yang bisa menjadi opsi antidepresan untuk bumil adalah duloxetine dan venlafaxine.

• Bupropion. Meski bukan opsi pertama, medikasi ini dapat direkomendasikan kepada bumil yang tidak merespons medikasi lain. Namun perlu digarisbawahi, obat ini dapat berkaitan dengan keguguran atau cacat jantung.

• Tricyclic antidepressant. Beberapa contohnya adalah nortriptyline dan desipramine. Meski tak dianggap sebagai medikasi primer dan sekunder, obat ini dapat direkomendasikan sebagai opsi. Perlu diingat, tricylic antidepressant jenis clomipramine dapat berkaitan dengan cacat lahir, termasuk cacat jantung.

Jika Moms memiliki depresi dan sedang hamil, segera konsultasikan kondisi ini ke dokter Anda atau psikiater agar dapat mendapatkan penanganan dan medikasi yang tepat. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)