Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Setiap anak akan melalui fase pubertas atau periode ketika tubuh anak-anak mengalami perubahan menuju dewasa. Masa puber berbeda bagi anak perempuan dan laki-laki.
Baca juga: Ciri Pubertas pada Anak Perempuan yang Perlu Moms Tahu
Pada umumnya, anak laki-laki memasuki masa pubertas saat memasuki usia 11 atau 12 tahun. Akan tetapi bisa saja pubertas datang lebih cepat atau justru lebih lambat. Banyak faktor yang memengaruhi proses terjadinya perubahan dalam tubuh anak untuk menjadi dewasa.
Setelah memasuki masa pubertas, proses pertumbuhan dan perubahan tubuh biasanya berlangsung sekitar 4 tahun. Ada yang beranggapan bahwa masa pertumbuhan anak laki-laki akan berhenti pada usia 16 tahun. Tetapi tak sedikit pula ahli yang berpendapat pertambahan tinggi badan dan perubahan fisik pada anak laki-laki bisa berlanjut hingga ia menginjak usia 18 tahun.
Lantas seperti apa saja perubahan yang terjadi pada tubuh anak laki-laki saat memasuki masa pubertas? Simak penjelasannya berikut ini, Moms.
Perubahan di area vital
Ciri pertama yang menunjukkan anak laki-laki memasuki masa pubertas adalah membesarnya ukuran testis. Pada umumnya, perubahan ini terjadi saat ia memasuki usia 11 tahun. Perubahan ukuran testis akan diikuti dengan membesarnya ukuran penis. Setelah itu, rambut keriting pada area organ seksual mulai tumbuh, begitu pula rambut pada ketiak anak.
Ciri-ciri pubertas lanjutan
Seiring dengan bertambahnya usia, perubahan lainnya mulai terjadi. Ciri pubertas lanjutan pada anak laki-laki meliputi:
• Perubahan warna skrotum menjadi semakin gelap
• Rambut di area organ seksual dan ketiak menjadi lebih tebal
• Produksi keringat bertambah
• Mengalami mimpi basah
• Terjadinya perubahan suara, yaitu menjadi lebih berat
• Mulai tumbuh jerawat, baik di area wajah maupun badan
• Mengalami pertambahan tinggi rata-rata 7 hingga 8 cm setiap tahun
• Terbentuk otot-otot pada tubuh
• Mulai tumbuh rambut pada wajah.
Ereksi dan ejakulasi
Memasuki masa puber, anak laki-laki sudah bisa mengalami ereksi dan juga ejakulasi. Sebagai catatan, ejakulasi pertama kali atau spermarche biasanya menjadi ciri pubertas pada anak laki-laki yang paling mudah dikenali.
Ejakulasi ini biasanya ditandai dengan mimpi basah. Akan tetapi, penis anak laki-laki bisa mengalami ereksi secara spontan saat ia terbangun dari tidur dan tanpa alasan yang jelas.
Pada remaja laki-laki, puncak pertumbuhan akan terjadi sekitar 2 tahun setelah tanda awal pubertas muncul. Ia akan mengalami puncak pertumbuhan tinggi badan dan berat badan secara bersama-sama.
Pertumbuhan dan kematangan organ pada masa puber disebabkan oleh perubahan hormon GnRH (gonadotropin-releasing hormone) yang diproduksi oleh otak. Hormon inilah yang bertugas untuk mematangkan fungsi organ-organ tubuh remaja selama masa puber. Jika pada anak perempuan biasanya massa lemak menjadi lebih besar ketika memasuki masa puber, pada anak laki-laki, massa ototnya yang lebih besar.
Masa pubertas merupakan masa yang penting dalam kehidupan seorang anak. Tak jarang, anak merasa bingung atau menjadi kurang percaya diri dengan adanya berbagai perubahan pada tubuhnya. Oleh sebab itu, Moms dan Dads perlu mendampingi anak melalui masa pubertas.
Tak ada salahnya jika Anda berbicara dengan anak soal ini. Dengan begitu, ia bisa lebih mempersiapkan dirinya dalam menghadapi perubahan yang akan dialaminya. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)