Type Keyword(s) to Search
BABY

Karotenemia pada Bayi, Sebabkan Warna Kulit Bayi Kuning

Karotenemia pada Bayi, Sebabkan Warna Kulit Bayi Kuning

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Wortel merupakan salah satu jenis sayuran yang mengandung zat gizi tinggi. Tapi tahukah Anda bahwa wortel juga bisa menimbulkan karotenemia pada Si Kecil?

Jika diberikan secara berlebihan pada bayi, wortel bisa memicu karotenemia. Secara medis, karotenemia merupakan salah satu kondisi yang bisa ditandai dengan warna kulit bayi yang terlihat kekuningan atau bahkan oranye. Biasanya kondisi ini dialami bayi yang sudah mendapatkan makanan pendamping ASI atau MPASI.

Pada umumnya, karotenemia disebabkan akibat adanya kandungan beta karoten yang berlebihan dalam darah. Karoten ini kemudian akan disimpan dalam lemak di bawah kulit. Semakin banyak jumlahnya, semakin terlihat pula warna kuning pada kulit.

Penyebab dan gejala karotenemia

Nah, salah satu sumber makanan yang tinggi karoten adalah wortel. Selain wortel, jenis makanan seperti labu, jagung, ubi, kuning telur, bayam, dan kacang-kacangan juga memiliki kandungan karoten yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, pemberiannya dalam menu MPASI Si Kecil tidak boleh berlebihan.

Di sisi lain, bayi yang belum genap berusia 6 bulan dan masih dalam masa menyusu juga bisa mengalami karotenemia. Hal ini bisa terjadi apabila sang ibu mengonsumsi terlalu banyak makanan yang tinggi karoten dalam periode yang lama.

Dalam sedikit kasus, karotenemia pada bayi juga bisa muncul meski tanpa asupan karoten yang berlebihan. Kondisi ini kemungkinan besar disebabkan oleh kelainan genetik yang membuat metabolisme senyawa karotenoid dalam tubuh bayi menjadi terganggu.

Mengingat kelebihan karoten dikeluarkan melalui kelenjar keringat, biasanya perubahan kulit menjadi kuning paling terlihat pada bagian tubuh yang sering berkeringat, seperti ujung hidung, telapak tangan atau kaki, dan bagian atas bibir. Setelah itu, perubahan warna kulit akan menyebar ke seluruh tubuh secara bertahap.

Karotenemia lebih mudah terlihat pada bayi yang berkulit putih. Sedangkan pada bayi yang berkulit lebih gelap, perubahan warna dapat terlihat pada telapak tangan dan telapak kaki. Satu hal yang tak kalah penting, perubahan warna akibat karotenemia hanya terjadi pada kulit dan terkadang pada langit-langit mulut. Karotenemia tidak menyebabkan bagian putih mata berubah menjadi kuning.

Moms perlu waspada apabila bagian putih mata Si Kecil berubah warna menjadi kuning. Pasalnya, gejala tersebut menunjukkan bahwa bayi Anda mengalami penyakit kuning atau jaundice, dan harus segera mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter.

Penanganan karotenemia

Meski terlihat mengkhawatirkan, sesungguhnya karotenemia pada bayi bukanlah suatu masalah kesehatan yang parah. Karotenemia pada bayi umumnya hanya bersifat sementara dan tidak memerlukan penanganan medis atau obat khusus.

Pada sebagian besar kasus, warna kuning pada kulit bayi yang disebabkan oleh karotenemia akan memudar dan menghilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Warna kuning tersebut juga bisa hilang saat Si Kecil mengonsumsi semakin banyak variasi menu MPASI.

Penanganan karotenemia pada bayi cukup dengan mengurangi asupan makanan tinggi karoten, seperti wortel, ubi, dan lain sebagainya. Tetapi bukan berarti Moms tidak boleh lagi memberikan makanan tersebut kepada Si Kecil, ya. Anda bisa memberikannya sesuai dengan porsi yang disarankan dan membuat variasi menu MPASI yang berbeda sehingga kebutuhan nutrisi bayi Anda tercukupi.

Di sisi lain, Moms perlu segera memeriksakan Si Kecil ke dokter apabila kulit bayi terlihat lebih kuning daripada biasanya. Anda juga perlu waspada jika gejala karotenemia disertai dengan demam atau lemas. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)