Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Sering Sakit Perut saat Haid? Bisa Jadi Tanda Endometriosis!

Sering Sakit Perut saat Haid? Bisa Jadi Tanda Endometriosis!

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Bagi beberapa orang, sakit perut adalah keluhan yang selalu terjadi setiap kali haid tiba. Apakah Anda salah satunya? Jika ya, Anda perlu mewaspadai endometriosis lho, Moms. Endometriosis merupakan masalah kesehatan reproduksi yang kebanyakan terjadi pada dinding rahim atau bisa juga di area sekitarnya.

Rasa sakit seperti perut melilit adalah gejala endometriosis yang paling umum. Sayangnya, tanda ini sering kali disepelekan karena dianggap wajar terjadi, padahal semakin cepat endometriosis ditangani, hal tersebut akan memberikan hasil yang lebih baik juga.

Untuk meningkatkan kewaspadaan Anda akan endometriosis, mari kenali gejala, diagnosis, dan cara tepat menangani endometriosis. Simak penjelasannya ya, Moms!

Apa itu endometriosis?

"Endometriosis adalah suatu kondisi ginekologis ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim atau endometrium tumbuh di luar rahim dan tempat lain yang bukan semestinya," jelas dr. Moh. Luky Satria Syahban Marwali, Sp.OG-KFER, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi dari RS Pondok Indah IVF Centre, dalam HealthFirst vol. 44.

Menurut dr. Luky, jaringan rahim akan menebal ketika Moms menuju masa ovulasi, yang kemudian akan luruh dan keluar dalam bentuk darah haid jika di masa ovulasi tidak terjadi pembuahan. Pada penderita endometriosis, jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim akan ikut luruh saat haid.

"Sayangnya, karena tumbuh di lokasi yang tidak seharusnya, jaringan endometrium tersebut tidak dapat keluar melalui vagina seperti pada kondisi normal, dan justru mengendap di sekitar organ reproduksi. Setelah sekian lama, endapan ini dapat menyebabkan peradangan, kista, jaringan parut, dan akhirnya menimbulkan berbagai gangguan lain," papar dr. Luky yang telah mengikuti berbagai pelatihan, seperti Advance Laparoscopic Training di Italia dan pelatihan Laparoscopic Treatment in Oncology and Deep Endometriosis Disease di Taiwan.

Gejala endometriosis

Menurut dr. Luky, sekitar 176 juta wanita di dunia hidup dengan endometriosis. Ya, penyakit yang awalnya sering disepelekan ini ternyata menyerang banyak wanita lho, Moms. Sebelum terlambat, mari kenali gejala-gejala dari endometriosis:

• Sakit perut saat haid

• Nyeri saat berhubungan intim

• Nyeri saat berkemih

• Nyeri saat BAB

• Darah haid sangat banyak

• Kerap muncul darah di antara periode haid

• Mengalami gangguan kesuburan

• Mudah lelah

• Sering diare atau konstipasi

• Sering mual saat masa haid.

Ampuh mengatasi endometriosis

"Hingga saat ini, belum ada metode dan pendekatan yang pasti untuk menyembuhkan endometriosis secara menyeluruh. Namun, mengingat endometriosis dipengaruhi oleh hormon estrogen, maka terapi hormon menjadi salah satu solusi awal yang ditawarkan," jelas dr. Luky. Menurutnya, terapi hormon tidak menyembuhkan endometriosis, namun dapat membantu meredakan rasa sakit.

Kini sudah ada bedah invasif minimal yang membantu meringankan endometriosis, yaitu minimal invasive laparoscopy. Operasi ini bertujuan untuk mengangkat kista dan menghancurkan jaringan parut akibat endometriosis. Ini hanya dilakukan jika endometriosis sudah terlalu besar dan mengganggu fungsi organ lain, seperti gangguan ginjal dan menimbulkan sumbatan pada usus. Operasi ini juga menjadi cara yang tepat jika penderita endometriosis bermasalah dengan infertilitas dan ingin merencanakan kehamilan.

Setelah operasi, bisakah kista muncul lagi? Sayangnya, endometriosis bisa muncul lagi. Untuk itu diperlukan langkah-langkah tepat guna mengatasi dan mencegah munculnya kista cokelat endometriosis, yang perlu Anda diskusikan dengan dokter. Ingat, perawatan sedini mungkin dapat mencegah penyebaran endometriosis ke organ lain, Moms. Jangan sepelekan gejalanya, ya! (Tiffany/SW/Dok. Freepik)