Type Keyword(s) to Search
TOODLER

7 Perilaku Anak yang Terlihat Nakal, Tapi Sebenarnya Tidak

7 Perilaku Anak yang Terlihat Nakal, Tapi Sebenarnya Tidak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, apakah anak Anda hobi banget melompat-lompat di sofa atau sering kali melemparkan kausnya ke lantai saat ingin mandi? Bila perilaku tersebut ditunjukkan oleh Si Kecil, sebaiknya Moms jangan langsung melabelinya sebagai anak nakal, karena akan ada selalu alasan di balik perilaku buruk anak Anda.

Ketahuilah bahwa perilaku buruk anak sering kali disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari perkembangan fisik dan mentalnya, hingga cara Anda bertindak. Seperti dilansir laman Netmums, Noel Janis-Norton pendiri The Calmer, Easier, Happier Parenting Centre di London sekaligus seorang spesialis pembelajaran dan perilaku, membagikan 7 perilaku di mana anak tampak nakal, namun sebenarnya tidak lho, Moms. Apa saja itu?

1. Tidak melakukan apa yang diperintahkan

Jika Si Kecil menolak melakukan apa yang Moms perintahkan dengan tidak mendengarkan Anda atau tidak bisa disuruh untuk duduk diam, ini bukan berarti Si Kecil nakal Moms, melainkan ia mungkin merasa kelelahan karena secara konsisten tidak memiliki waktu tidur yang cukup.

Noel menyarankan, kapan pun anak Anda akan tidur, sebaiknya Anda menenangkannya terlebih dahulu setengah jam sebelumnya. Cara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemauan anak untuk bekerja sama serta mengingat aturan dan bersedia mengikutinya tanpa harus diberitahu setiap saat.

2. Bertingkah untuk mencari perhatian Anda

Perilaku yang ditunjukkan Si Kecil ini sesungguhnya menandakan bahwa ia merasa belum mendapatkan perhatian yang cukup dan positif dari orang tuanya. Salah satu solusi untuk menghadapi perilakunya ini adalah dengan memperhatikan dan mengapresiasi anak setiap ia melakukan hal yang baik atau benar.

3. Berperilaku buruk hanya pada Anda

Tentu Moms bingung bila Si Kecil bisa bersikap manis dan menjadi penurut dengan ayahnya, sementara dengan Anda ia menunjukkan perilaku sebaliknya. Hal ini ternyata disebabkan karena Anda dan Dads tidak menetapkan aturan yang sama untuk anak Si Kecil. Noel mengatakan bahwa orang tua harus "satu suara" dalam menerapkan aturan pada anak agar ia juga tidak menjadi bingung, siapa yang harus ia patuhi.

4. Tidak mau melakukan hal-hal sederhana di kesehariannya

Misalnya, Si Kecil tidak mau menyikat gigi atau menaruh sepatu pada tempatnya. Hal ini disinyalir karena anak tidak selalu mengingat apa yang harus ia lakukan. Sementara, orang tua berasumsi begitu anak tahu bagaimana melakukan sesuatu, ia harus mengingatnya dan melakukannya. Karena itu, setelah Anda mengajari anak suatu hal yang baru, Anda juga harus melatihnya agar bisa menjadi kebiasaan yang baik ke depannya.

5. Berperilaku buruk di pagi atau sore hari

Jika Si Kecil terlalu banyak bertingkah sehingga membuat Anda jengkel, ini bisa jadi pertanda bahwa sebenarnya gula darahnya sedang rendah. Selain itu, bila hal ini terjadi pada jam 10 pagi atau 3 sore, ini bisa berarti bahwa anak Anda sedang lapar. Menurut Noel, ketika anak lapar dan gula darahnya rendah, hal ini bisa memengaruhi perilaku anak. Ingatlah bahwa anak bisa lapar hingga tiga sampai empat jam sekali dan ia juga memerlukan camilan.

6. Tantrum

Si Kecil terus mengamuk saat tak diizinkan makan biskuit? Tentunya saat menghadapi anak yang sedang tantrum ini Anda perlu memiliki kesabaran yang ekstra. Namun sesungguhnya tantrumnya tersebut dikarenakan ia belum bisa mengekspresikan emosinya dengan baik dan ia tidak tahu harus berkata apa untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan. Untuk menghadapinya, Moms hanya perlu mendengarkan Si Kecil dan bayangkan bagaimana perasaannya agar ia merasa didengarkan oleh orang tuanya.

7. Lompat-lompatan di sofa

Perilaku ini disebabkan energi terpendam yang dimiliki anak Anda. Ketahuilah bahwa Si Kecil membutuhkan kesempatan untuk mengeluarkan energinya. Jadi, jangan membiarkan anak untuk terus duduk diam, ajaklah ia untuk melompat, memanjat, dan mengeluarkan energi terpendamnya agar ia juga bisa berperilaku lebih baik lagi setelah membakar energinya. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)