Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

13 Makanan yang Bisa Sebabkan Keguguran di Awal Kehamilan

13 Makanan yang Bisa Sebabkan Keguguran di Awal Kehamilan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Keguguran adalah mimpi buruk dan hal yang tak pernah diharapkan terjadi ketika sedang hamil. Untuk mencegahnya, ibu hamil disarankan untuk menerapkan pola makan sehat dan mengonsumsi berbagai makanan bergizi. Selain itu, ada baiknya jika Moms juga perlu tahu makanan apa yang baik dikonsumsi di awal kehamilan dan makanan yang bisa menyebabkan keguguran berikut ini.

1. Nanas

Nanas mengandung bromelain (enzim yang memecah protein) yang dapat melunakkan serviks dan meningkatkan risiko kontraksi dini pada kehamilan sehingga Anda rentan mengalami keguguran. Pastikan tidak mengonsumsi nanas dalam jumlah banyak dan berlebihan karena dapat menyebabkan pendarahan ya, Moms. Lebih baik lagi jika Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi buah satu ini.

2. Kepiting

Meskipun kaya akan kalsium, kepiting juga mengandung kadar kolesterol yang tinggi. Hal ini dapat berisiko menyebabkan penyusutan rahim dan pendarahan internal serta keguguran.

3. Aloe vera

Aloe vera atau lidah buaya mengandung antrakuinon, sejenis pencahar yang bisa menyebabkan kontraksi rahim dan pendarahan panggul yang pada gilirannya dapat menyebabkan keguguran.

4. Pepaya muda

Pepaya muda dinilai berbahaya untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Ini karena pepaya muda mengandung papain dan lateks dalam jumlah cukup tinggi. Papain dapat merangsang persalinan, sementara lateks dapat memicu persalinan dini dan alergi yang berbahaya bagi ibu hamil. Akan tetapi, pepaya matang justru aman dikonsumsi oleh ibu hamil, karena mengandung banyak vitamin seperti vitamin A dan folat yang sangat baik bagi ibu hamil.

5. Kafein

Bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, kafein sebenarnya cukup aman untuk ibu hamil. Namun, Anda disarankan sebaiknya menghindari untuk mengonsumsinya karena peningkatan kadar kafein selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran atau bayi memiliki berat badan kurang.

6. Herbal

Kebanyakan ahli menyarankan ibu hamil untuk menghindari konsumsi herbal selama kehamilan. Herbal tertentu yang memiliki kandungan steroid dapat memengaruhi pertumbuhan bayi selama kehamilan. Salah satu jenis herbal, yaitu dong quai, mengandung zat yang dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.

7. Buah persik

Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak selama kehamilan, buah persik dapat menghasilkan panas yang berlebihan dalam tubuh dan menyebabkan terjadinya pendarahan internal.

8. Daging mentah atau setengah matang

Ibu hamil sebaiknya menghindari konsumsi daging yang dimasak setengah matang atau daging yang masih mentah karena bakteri yang ada dapat menyebabkan masalah seperti keguguran, kelahiran prematur atau bayi lahir mati.

9. Sayuran yang tidak dicuci bersih

Sayuran memang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Tetapi sayuran mentah atau yang belum dicuci bersih dapat mengandung Toxoplasma gondii, parasit yang dapat menyebabkan infeksi parah toksoplasmosis. Jika terinfeksi, janin bisa tertular dan menyebabkan komplikasi hingga keguguran.

10. Telur

Telur bisa terkontaminasi oleh bakteri salmonella yang dapat menyebabkan masalah seperti keracunan makanan, diare, demam, nyeri perut bahkan keguguran.

11. Makanan laut

Sebagian besar makanan laut seperti kerang, tiram, sashimi, sushi, dan udang dapat tercemar bakteri listeria yang dapat menyebabkan masalah kehamilan seperti persalinan prematur atau keguguran.

12. Rempah-rempah

Rempah-rempah tertentu seperti fenugreek, asafoetida, bawang putih, angelica, dan peppermint, sebaiknya dihindari selama kehamilan. Pasalnya rempah-rempah ini dapat merangsang rahim dan mengakibatkan kontraksi, persalinan prematur, keguguran, pengenceran darah, serta pendarahan selama kehamilan.

13. Alkohol

Alkohol berdampak negatif pada perkembangan otak janin, meningkatkan kemungkinan keguguran dan bayi lahir mati. Mengonsumsinya dalam jumlah kecil bahkan dapat menyebabkan bayi lahir dengan cacat wajah, cacat jantung dan cacat intelektual. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)