Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bagi sebagian orang, menikah mungkin menjadi salah satu cara ampuh untuk mengobati rasa kesepian. Dengan melewati hari-hari berdua bersama pasangan, harapannya hidup kita bisa jadi lebih berwarna dan bahagia. Namun nyatanya, sebagian orang justru malah merasa kesepian setelah mereka menikah.
Entah kesepian itu dirasakan oleh Anda, pasangan Anda, atau bahkan Anda berdua, kesepian dalam pernikahan memang bisa terjadi seiring usia pernikahan yang juga telah berlangsung lama. Nah, apa saja penyebab timbulnya rasa kesepian dalam pernikahan?
1. Jadwal yang padat
Bila pasangan sama-sama sibuk dan memiliki jadwal kerja yang padat, tentunya ini bisa menyulitkan Anda berdua untuk bisa memiliki waktu berkualitas untuk satu sama lain, sehingga hal ini malah menciptakan kekosongan dan rasa kesepian.
2. Berkurangnya keintiman secara fisik
Entah itu karena kesibukan bekerja sehingga tak lagi punya waktu dan energi pun sudah terkuras, Anda maupun pasangan jadi tak bersemangat berhubungan seks atau bahkan sekadar menghabiskan waktu berkualitas untuk intim secara fisik. Hal ini bisa menyebabkan perpecahan dan menumbuhkan rasa kesepian pada Anda ataupun pasangan.
3. Pengalaman buruk di masa lalu
Kesepian dalam pernikahan terkadang berakar pada masa lalu, di mana efeknya bisa muncul setelah pernikahan. Pengalaman buruk itu entah adanya masalah dengan orang tua maupun saudara kandung atau riwayat hubungan yang tak mulus sehingga membuat Anda mengurung diri atau menjauh dari pasangan.
4. Pudarnya koneksi emosional
Koneksi antara Anda dan pasangan yang memudar karena masalah keuangan, transisi hidup, komunikasi yang buruk, dan kurangnya waktu bersama, bisa membuat pasangan merasa tak lagi selaras dan menyebabkan Anda merasa kesepian.
5. Kurangnya perhatian
Ketika pasangan tidak memberikan perhatian pada Anda atau sebaliknya, ini bisa membuat salah satu atau Anda berdua kehilangan ketertarikan dalam sebuah hubungan dan akhirnya menumbuhkan rasa kesepian.
6. Terlalu bergantung dengan pasangan
Ketika pasangan terlalu bergantung satu sama lain, ini bisa mengarah pada hubungan yang tidak sehat dan terasa seperti beban bagi keduanya. Pada akhirnya, hal ini bisa membuat hubungan menjadi tegang dan mengarah pada fase terputusnya hubungan dan kesepian.
7. Tanggung jawab sebagai orang tua
Ketika pasangan dibebani dengan tanggung jawab sebagai orang tua, dan seiring waktu tidak memiliki waktu untuk pasangan dan pernikahan, akhirnya rasa kesepian pun bisa muncul.
8. Kekerasan
Ketika salah satu dari pasangan melakukan kekerasan, baik secara fisik maupun psikis, ini bisa membuat pihak satunya lagi merasa lemah, tidak berdaya, dan kesepian.
Hadapi dengan cara ini!
Setelah mengetahui penyebab di balik timbulnya rasa kesepian dalam rumah tangga Anda, coba lakukan hal-hal berikut untuk menghadapinya:
1. Bila Anda mulai merasa kesepian dan jauh dengan pasangan, bicarakanlah hal ini secara terbuka pada pasangan Anda.
2. Libatkan diri Anda sesekali ketika pasangan telah membuat sebuah rencana, sekalipun Anda sedang tidak mood. Setidaknya Anda melakukannya demi pasangan Anda.
3. Untuk memperbaiki keadaan, belajarlah untuk tidak bergantung dengan pasangan, baik secara fisik maupun emosional, sehingga anda bisa menikmati waktu sendiri dan lebih mencintai diri Anda.
4. Konsultasikan dengan terapis untuk menemukan apa yang salah pada hubungan Anda dan pasangan serta cari solusinya.
5. Bangun kembali hubungan persahabatan Anda yang mungkin sempat renggang beberapa waktu lalu. Setidaknya, adanya sahabat bisa menjadi sumber pendukung bagi Anda.
6. Lakukan apa yang Anda sukai atau hobi yang memberi Anda rasa kepuasan dan nyaman dengan diri sendiri.
7. Coba lebih fokus pada karier Anda untuk sejenak menghilangkan rasa kesepian Anda.
8. Jika hubungan pernikahan sudah tidak bisa diperbaiki, ditambah tidak adanya kerja sama dari pasangan untuk memperbaiki hubungan, maka Anda harus tahu kapan waktu untuk menyudahinya. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)