Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan cuplikan video seorang dokter yang mengatakan bahwa hati ayam dan sapi merupakan jenis makanan berbahaya, dalam tayangan di sebuah stasiun televisi. Menurutnya, hati mengandung banyak racun sehingga tidak selayaknya diberikan kepada buah hati Anda.
Adalah DR. dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK (K), Spesialis Gizi Klinik, yang mengatakan bahwa hati ayam maupun hati sapi adalah makanan yang tidak sehat untuk dikonsumsi oleh Si Kecil. Ia juga menyebut bahwa anggapan hati adalah makanan bernutrisi tinggi sebagai mitos belaka.
"Itu mitos (kalau hati lebih sehat daripada daging). Hati itu sebenarnya salah satu organ jeroan yang sangat tinggi kolesterol. Hati itu fungsinya dalam tubuh makhluk hidup untuk mendetokfikasi, menetralisir zat racun atau berbahaya yang dimakan oleh hewan tersebut. Akibatnya apa? Dia kan dimetabolisme di hati. Sisa-sisa metabolisme menumpuknya di hati. Jadi hati itu sebenarnya makanan yang tidak sehat," jelas DR. dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK (K).
Pernyataan itu langsung mendapat tanggapan dari beberapa dokter, salah satunya adalah Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum., ahli gizi sekaligus penulis beberapa buku tentang gaya hidup sehat. Menurutnya, hati ayam sangat boleh ditambahkan ke dalam menu MPASI anak karena mengandung zat besi yang tingginya 7 kali lipat jika dibandingkan dengan daging sapi. Ia juga melampirkan petunjuk pemberian makanan bagi bayi yang dirilis oleh UNICEF. Bahwa menu makanan anak bisa terdiri dari hati.
Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum., menjelaskan bahwa hati yang dianggap penuh racun pastinya tidak boleh dijual. Dan biasanya, hati jenis tersebut juga berasal dari ayam yang sakit dan tidak lolos kelayakan untuk dijual.
Hati Ayam sebagai Superfood
Sementara itu, hati ayam juga sering disebut sebagai superfood. Menurut situs WebMD, sebutan tersebut bukan tanpa alasan mengingat hati ayam mengandung serangkaian nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Selain mengandung asam lemak dan protein, di dalam hati ayam juga terdapat vitamin B12, vitamin C, vitamin E, copper (zat tembaga), kolin, folat, niacin, dan riboflavin.
Vitamin A bisa membantu menjaga kesehatan mata, menjaga daya tahan tubuh, serta memastikan organ seperti ginjal dan jantung berfungsi dengan baik. Vitamin B2 atau riboflavin membantu tubuh mengolah makanan menjadi energi dan menjaga sel tetap sehat. Sedangkan vitamin B12 membantu menjaga kesehatan darah serta membuat otak bekerja lebih baik.
Jika diolah dengan benar, hati ayam termasuk makanan rendah kalori. Selain itu, hati ayam juga mengandung selenium, mineral yang membantu mencegah masalah kardiovaskular, seperti jantung, stroke, dan kolesterol.
Berbahaya Jikaâ¦
Di sisi lain, hati ayam bisa berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan atau diolah dengan cara yang kurang tepat, seperti digoreng. Perlu diketahui, kandungan retinol (salah satu vitamin A) dalam hati ayam tergolong tinggi.
Jika dikonsumsi terlalu banyak oleh ibu hamil, hati ayam bisa membahayakan janin dalam kandungan. Sementara itu, bayi yang terlalu sering diberi hati ayam bisa mengalami pembesaran pada ventricle dan subarachnoid di otaknya.
Jadi Moms, Anda tetap bisa memberikan hati sebagai bagian dari menu MPASI Si Kecil. Tapi perhatikan takarannya. Pemberian hati bagi bayi hanya sekitar 45-60 gram dalam sepekan.
Last but not least, waspada terhadap reaksi alergi Si Kecil terhadap hati ayam. Moms bisa mencoba memberikan hati ayam dalam porsi sedikit terlebih dahulu untuk mengetahui apakah bisa memicu alergi atau tidak. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)