Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, selamat atas kelahiran Si Kecil! Setelah masa kehamilan serta persalinan yang terasa panjang, sekarang saatnya Anda memasuki fase menyusui. Bagi ibu baru, mungkin fase ini bisa membuat Anda merasa kewalahan karena prosesnya yang berlangsung dari siang hingga malam hari.
Meski penting, nyatanya banyak ibu yang tidak percaya diri karena merasa belum terlalu peka dengan isyarat bayi saat ingin menyusu. Karena itu, Anda perlu mampu beradaptasi dengan jadwal menyusui Si Kecil agar bisa menyiapkan tenaga dan stamina untuk mendukung tumbuh kembang bayi Anda secara optimal.
Jadwal dan Durasi Menyusui
Faktanya, setiap ibu akan menghasilkan ASI dengan kecepatan serta kapasitas penyimpanan yang berbeda-beda. Jika tidak ada masalah secara medis, Moms tentu dapat memproduksi ASI sebagai asupan pertama dan utama bagi Si Kecil.
Proses pemberian ASI untuk bayi yang baru pertama kali melakukannya disebut sebagai IMD atau inisiasi menyusui dini. Durasi menyusui hanya belangsung sekitar 15 menit dengan jeda 2 sampai 2,5 jam di sesi berikutnya. Durasi menyusui pun akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia Si Kecil.
Umumnya, bayi akan menyusu sekitar 8 sampai 12 kali dalam satu hari atau sesuai dengan kebutuhan masing-masing bayi. Proses menyusui terjadi selama 20 sampai 45 menit, hingga bayi sudah merasa kenyang. Pemberian ASI pun sudah bisa diberikan dengan jeda waktu lebih dari 2 jam dan frekuensinya juga berkurang saat mendekati fase MPASI.
Sering terjadi situasi saat jadwal menyusu tiba, bayi justru tertidur pulas. Pada situasi seperti ini, IDAI menyarankan agar Moms tetap membangunkan Si Kecil. Hal ini akan membantu bayi untuk memahami jadwal menyusu yang teratur, sehingga kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan baik.
Anda dapat membangunkan Si Kecil secara perlahan dan langsung mengambil posisi menyusui. Lalu, ajak ia berbicara sambil menyentuh atau mengusap tubuhnya dengan lembut. Moms tidak perlu terburu-buru untuk memosisikan bayi menghadap ke payudara, agar perlekatan berhasil dan proses menyusui bisa berjalan dengan lancar.
Melihat Tanda-tanda Bayi Ingin Menyusu
Menangis memang menjadi cara bayi untuk mencoba mengatakan kepada Anda bahwa ia lapar. Namun, Si Kecil juga bisa menunjukkan perilaku lain ketika ia ingin menyusu. Tanda-tanda yang terlihat di antaranya:
⢠Bayi memainkan bibir dan lidah secara sering.
⢠Bayi menggerakkan dan mengeluarkan lidah hingga mengenai area mulut.
⢠Bayi membuka mulut lebar-lebar sambil mengarahkan wajah ke sesuatu yang ia sentuh.
⢠Bayi mengepalkan tangan dan menekuk lengan atau memegang tangannya sendiri, kemudian mendekatkannya ke wajah atau mulut.
Moms sangat disarankan untuk segera memberikan ASI saat tanda-tanda tersebut muncul. Tentu saja akan lebih baik jika Anda menyusui Si Kecil sebelum ia mulai menangis. Pastikan juga bahwa bayi sudah dalam posisi nyaman dan tidak sedang mengantuk, agar kebutuhan nutrisi ASI-nya terpenuhi dengan baik.
Selain rasa lapar, Si Kecil juga akan menunjukkan perilaku sebagai isyarat bahwa ia sudah kenyang. Tanda tersebut adalah bayi akan berhenti menyentuh kulit Moms yang ia lakukan selama menyusu. Si Kecil pun akan menjadi lebih tenang dan isapannya pada payudara juga akan terlepas.
Moms dapat menjadikan informasi ini sebagai panduan untuk dapat menjalani fase pemberian ASI dengan optimal. Agar mendapatkan penjelasan yang lebih akurat, Anda juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak serta konselor laktasi. Semoga Moms selalu semangat untuk mengASIhi Si Kecil. (Vonia Lucky/SW/Dok. Unsplash)