Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Perselingkuhan menjadi salah satu penyebab utama perceraian. Pada umumnya, pasangan yang diselingkuhi menolak untuk berdamai karena sudah telanjur kecewa dan sulit untuk percaya kembali pada pasangannya.
Namun buat sebagian kasus perselingkuhan, rujuk atau berdamai kembali bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Tentunya diperlukan komitmen yang kuat dari kedua belah pihak untuk bisa memperbaiki hubungan serta membangun kembali rumah tangga setelah adanya perselingkuhan.
Memang tidak mudah, akan tetapi hubungan Anda dan pasangan mungkin bisa diselamatkan dengan melakukan langkah-langkah berikut ini.
1. Memutus Hubungan dengan Orang Ketiga
Pasangan yang berselingkuh harus menyadari kesalahannya dan berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya lagi. Salah satu bentuk kesungguhannnya adalah dengan memutus hubungan dengan orang ketiga.
Jika Anda yang berselingkuh, maka Anda tidak boleh lagi berkomunikasi dengan orang ketiga tersebut. Kalau perlu, Anda ganti nomor telepon. Apabila perselingkuhan terjadi dengan rekan kerja, batasi komunikasi hanya untuk urusan pekerjaan dan hubungan profesional. Hindari melakukan hal-hal di luar pekerjaan bersamanya, seperti makan siang bersama.
2. Berkomitmen untuk Selalu Jujur
Kejujuran merupakan salah satu landasan hubungan sehat. Kejujuran juga bisa menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan rumah tangga. Bahkan penelitian menyebutkan bahwa saling jujur dengan pasangan membuat kemungkinan adanya konflik dalam hubungan semakin rendah.
Oleh sebab itu, buatlah komitmen dengan pasangan untuk saling terbuka dan berbicara jujur tentang apa pun yang terjadi. Keterbukaan dapat membantu Anda dan pasangan untuk saling memahami perasaan serta menyadari kesalahan masing-masing. Hal ini juga bisa menjadi salah satu langkah untuk memperbaiki komunikasi dengan pasangan.
3. Memulihkan Kepercayaan
Hal ini mungkin bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Kekhawatiran atau ketakutan akan mengalami rasa sakit yang serupa sering kali membuat seseorang sulit kembali percaya kepada pasangannya yang telah berselingkuh.
Namun, perlahan Anda bisa mengembalikan rasa percaya tersebut, salah satunya adalah dengan membuat sejumlah peraturan agar perselingkuhan tersebut tidak terulang kembali. Misalnya, Anda dan pasangan harus memberi kabar di waktu-waktu tertentu, pulang tepat waktu, atau diperbolehkan untuk saling melihat isi ponsel masing-masing.
Namun jangan terlalu posesif, karena hal itu justru akan membuat pasangan merasa terkekang dan mengulangi perselingkuhan. Pastikan peraturan yang Anda buat telah disepakati oleh kedua belah pihak dan tidak berlebihan. Anda pun sebaiknya tidak terlalu bersikap paranoid dengan menuduh pasangan telah melakukan hal yang tidak benar. Sikap ini justru hanya akan memperburuk hubungan.
4. Meningkatkan Kualitas Hubungan
Penyebab perselingkuhan bisa beraneka ragam, salah satunya adalah hubungan yang memburuk atau terasa monoton dengan pasangan. Itulah sebabnya, meningkatkan kualitas hubungan termasuk hal yang perlu Anda lakukan dengan pasangan usai terjadinya perselingkuhan.
Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas hubungan, seperti lebih banyak saling bercerita atau melakukan pillow talk sebelum tidur, berkencan seperti saat Anda masih berpacaran, melakukan hal-hal spontan untuk membahagiakan pasangan, atau sekadar berlibur bersama.
Usahakan untuk lebih banyak meluangkan waktu bersama pasangan yang bertujuan untuk kembali mempererat hubungan. Anda bisa memasak, menonton film, berbelanja, atau berkebun bersama. Lakukan semuanya dengan ikhlas dan tanpa adanya gangguan, misalnya mengurus pekerjaan atau menerima telepon jika memang tidak penting.
5. Menjalani Konseling
Terkadang Anda membutuhkan bantuan pihak ketiga untuk memperbaiki hubungan pernikahan setelah adanya perselingkuhan. Anda dan pasangan bisa berkonsultasi dengan ahlinya, seperti psikolog, sebagai salah satu cara untuk membina komunikasi dan hubungan yang baru setelah adanya perselingkuhan. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)