Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

10 Cara Sederhana untuk Mencegah Infeksi pada Ibu Hamil

10 Cara Sederhana untuk Mencegah Infeksi pada Ibu Hamil

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Banyak perubahan yang terjadi pada tubuh Moms selama masa kehamilan, mulai dari perubahan hormon hingga bentuk tubuh. Kondisi ini membuat Anda jadi lebih rentan terserang penyakit serta infeksi. Infeksi yang dialami selama masa kehamilan tidak hanya memengaruhi tubuh Anda, melainkan juga janin.

Oleh sebab itu, Moms perlu melakukan tindakan pencegahan agar tidak terserang infeksi selama masa kehamilan. Berikut adalah 10 cara mudah untuk mencegah terjadinya infeksi pada ibu hamil seperti dimuat situs Healthychildren.org.

1. Menjaga Kebersihan

Cara paling mudah untuk mencegah terjadinya infeksi adalah dengan menjaga kebersihan diri sendiri, seperti rajin mencuci tangan, terutama setelah melakukan aktivitas di luar rumah. Moms juga perlu membersihkan tangan setelah menggunakan kamar mandi, mengusap hidung, atau sebelum menyentuh makanan. Membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir merupakan cara paling efektif. Tapi dalam keadaaan tertentu, Anda juga bisa menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol di atas 60 persen.

2. Memasak Daging Hingga Matang

Ibu hamil pantang memakan daging yang tidak dimasak dengan sempurna. Pasalnya, daging tersebut mungkin masih mengandung bakteri berbahaya, Listeria monocytogenes, yang bisa menginfeksi bayi dan meningkatkan risiko terjadinya keguguran pada ibu hamil. Saat mengonsumsi daging, pastikan daging telah dimasak dengan suhu minimum 63 derajat Celsius untuk daging sapi dan 71 derajat Celsius untuk daging giling. Hindari juga memakan daging yang bagian dalamnya masih berwarna merah muda.

3. Hindari Susu yang Tidak Dipasteurisasi dan Produknya

Susu yang belum dipasteurisasi juga berisiko mengandung bakteri yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Oleh sebab itu, Moms perlu menghindari susu jenis ini serta produk turunannya, seperti keju feta dan brie. Pastikan produk susu yang Anda konsumsi sudah memiliki label susu pasteurisasi.

4. Berkonsultasi dengan Dokter tentang Streptokokus Grup B (SGB)

Diperkirakan 1 dari 4 wanita memiliki bakteri Streptokokus dalam tubuhnya, tapi tidak merasa sakit atau gejala apa pun. Bakteri Streptokokus terbagi menjadi dua jenis, yaitu Grup A dan Grup B. Bagi ibu hamil, bakteri Streptokokus Grup B bisa memicu sejumlah masalah, antara lain:

• Bayi lahir prematur.

• Air ketuban sudah pecah selama 18 jam atau lebih sebelum kelahiran.

• Plasenta (ari-ari) atau air ketuban terinfeksi.

• Ibu mengalami demam saat persalinan.

Bakteri Streptokokus Grup B juga bisa menular kepada bayi yang baru lahir melalui vagina sang ibu. Jika Anda didiagnosis memiliki bakteri ini, segeralah berkonsultasi dengan dokter agar tidak memengaruhi kehamilan dan janin Anda.

5. Vaksinasi

Beberapa vaksinasi bisa didapatkan ibu sebelum masa kehamilan, selama masa kehamilan, atau tepat setelah proses persalinan. Mendapatkan vaksinasi yang disarankan pada waktu yang tepat akan membantu menjaga kesehatan Moms selama masa kehamilan. Misalnya vaksin flu, tidak hanya mencegah Moms terserang flu berat tapi juga menjaga bayi jatuh sakit atau mengalami masalah kesehatan jangka panjang.

6. Melakukan Tes Infeksi Menular Seksual

Sebagian orang yang terkena infeksi menular seksual tidak merasakan sakit atau mengalami gejala apa pun. Namun Anda disarankan untuk memastikan diri Anda tidak mengidap infeksi apa pun dengan melakukan pemeriksaan dan tes di rumah sakit. Infeksi menular seksual tetap bisa membahayakan janin meski Moms tidak memperlihatkan gejala.

7. Menghindari Orang Sakit

Saat hamil, Moms sebaiknya tidak berdekatan dengan orang sakit atau mengunjungi orang yang sedang sakit. Penyakit seperti cacar air dan rubella bisa memicu komplikasi pada kehamilan serta cacat pada janin. Selama masa pandemi, pastikan Anda mengikuti protokol kesehatan, termasuk saat melakukan pemeriksaan kandungan.

8. Lindungi Diri Anda dari Serangga Pembawa Penyakit

Nyamuk termasuk salah satu serangga yang paling sering menjadi penyebar penyakit menular, seperti demam berdarah, malaria, dan virus Zika. Moms tentunya sudah tahu bahwa demam berdarah dan malaria merupakan penyakit yang bisa berakibat fatal. Sedangkan virus Zika bisa menyebabkan bayi terlahir cacat. Oleh sebab itu, pastikan lingkungan Anda terbebas dari nyamuk. Anda juga bisa mengenakan pakaian lengan panjang jika berada di luar ruangan.

9. Hindari Membersihkan Kotoran

Sebisa mungkin, Moms perlu menghindari pekerjaan yang berisiko menyentuh benda-benda yang terkontaminasi bakteri maupun virus, seperti membersihkan kotoran kucing. Jika memang terpaksa, pastikan Anda mengenakan sarung tangan saat menyentuh kotoran hewan peliharaan.

10. Jauhi Hewan Pengerat

Hewan pengerat seperti hamster dan tikus juga berisiko menularkan penyakit. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda menjauhi hewan jenis ini dan juga menghindari membersihkan kotorannya. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)