Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Disangka Keturunan Genderuwo, Seorang Anak Diruwat Hingga Tewas

Disangka Keturunan Genderuwo, Seorang Anak Diruwat Hingga Tewas
Ilustrasi (Dok. Freepik)

Seorang anak perempuan di Kecamatan Bejen, Temanggung, Jawa Tengah, tewas mengenaskan dengan cara ditenggelamkan oleh orang tuanya pada Januari lalu. Kematian bocah berinisial A yang berusia 7 tahun ini akhirnya terungkap sekitar 4 bulan kemudian. A tewas karena diruwat orang tuanya atas saran seorang dukun.

Dianggap Nakal dan Keturunan Genderuwo

Kematian tragis A ini terungkap bermula dari rasa penasaran kakek korban yang sudah 4 bulan tidak bisa menemui cucunya tersebut. Bahkan ketika Lebaran lalu, ia juga tidak bisa bertemu dengan cucunya dan keberadaan si anak selalu ditutupi oleh kedua orang tua mereka.

Mencium ada yang tidak beres dengan keadaan cucunya, sang kakek kemudian mendatangi rumah si cucu bersama aparat desa. Namun, sang kakek ternyata menemukan cucunya tersebut sudah dalam keadaan tak bernyawa. Tragisnya lagi, jasad A ditemukan dalam keadaan tinggal tulang dan kulit yang mengering membungkus tubuhnya. Kasus ini pun langsung dilaporkan ke polisi.

Kepolisian Resort Temanggung, Jawa Tengah, pun langsung mendalami kasus kematian ini. Setelah dilakukan penyelidikan, Kapolres Temanggung, AKBP Benny Setyowadi menjelaskan bahwa korban meninggal diduga karena ritual yang dilakukan oleh orang tuanya atas bujuk rayu dukun.

Kejadian tersebut terjadi pada Januari lalu. Alasannya, karena anak ini nakal dan dianggap kena pengaruh gaib, bahkan disebut keturunan genderuwo. Bocah A kemudian diruwat dengan cara kepalanya dimasukkan ke dalam bak mandi berisi air berkali-kali hingga si anak tak sadarkan diri lalu meninggal.

Namun, sang dukun meyakinkan kedua orang tua A bahwa bocah perempuan tersebut akan hidup lagi. Selain itu, pengaruh dari dunia lain juga akan hilang dan A akan bisa hidup normal kembali. Kedua orang tua A pun percaya dengan omongan sang dukun, sehingga mereka menyimpan jasad korban di dalam kamar selama 4 bulan hingga kasus ini terungkap.

Polisi kemudian menetapkan 4 orang tersangka dalam kasus ini, yaitu kedua orang tua A, serta dukun dan pembantunya. Keempatnya dijerat dengan Undang-undang Perlindungan Anak dan terancam hukuman paling lama 15 tahun penjara.

Menangani Kenakalan Anak

Membaca berita tentang kasus A tersebut, sebagai orang tua kita tentu merasa sedih dan miris sekali ya, Moms. Memang, terkadang perilaku anak yang nakal membuat pusing orang tua. Namun bagaimana sih, kita sebagai orang tua seharusnya bersikap jika anak kita nakal?

Dikutip dari penjelasan akun Instagram layanan psikologi KLEE @klee.id, orang tua mesti memahami bahwa kenakalan merupakan hal yang umum terjadi pada usia kanak-kanak. Begitu pula dengan tantrum yang kerap dialami anak di masa perkembangannya.

Langkah yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua adalah memahami antara kebutuhan dan keinginan anak. Hal ini bisa membantu orang tua untuk memprioritaskan kebutuhan anak dan keinginan Si Kecil bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi sehingga orang tua tidak terlalu memanjakan anak dengan menuruti semua keinginannya.

Orang tua juga sebaiknya mengajari anak tentang konsekuensi dari perilaku buruk yang ia lakukan. Jika anak telah melakukan kesalahan, bantu dengan mengoreksi perilakunya tersebut, bukan dengan memarahinya tanpa solusi dan alasan yang jelas.

Memang, menghadapi perilaku anak yang nakal mungkin saja bikin Anda bingung. Jika Moms berbicara halus padanya, ia tidak akan mendengar. Namun jika Anda emosi dan berteriak sambil memarahinya, tentu saja ini bukan hal yang baik dan benar untuk dilakukan. Jika anak berperilaku nakal, Anda bisa baca artikel ini sebagai cara untuk mengatasi kenakalan Si Kecil. (M&B/SW/Dok. Freepik)