Type Keyword(s) to Search
BABY

Kapan Bayi Boleh Diberikan Keju untuk MPASI?

Kapan Bayi Boleh Diberikan Keju untuk MPASI?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Yay, saatnya Si Kecil memulai MPASI! Moms pasti sudah tak sabar untuk mengenalkan berbagai makanan kepada Si Kecil, kan? Meski terkesan sangat menyenangkan, mengenalkan makanan baru bisa menjadi sebuah tantangan yang dilingkupi dengan kekhawatiran. Pasalnya, MPASI perlu aman, higienis, sesuai umur, dan bergizi, seperti rekomendasi IDAI.

Nah, salah satu bahan makanan yang sering dipertanyakan keamanannya sebagai MPASI adalah keju. Bolehkah keju diberikan sebagai MPASI? Kapan bayi boleh makan keju? Untuk tahu jawabannya, yuk, simak penjelasan berikut ini, Moms!

Mulai Usia 6 Bulan, Tapi…

Anjuran usia yang tepat bagi Si Kecil mengonsumsi keju dapat bervariasi. Menurut rekomendasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Moms bisa memberikan keju saat Si Kecil berusia 7-8 bulan. Sedangkan menurut National Health Service (NHS), bayi dapat mengonsumsi keju full-fat yang dipasteurisasi sejak ia berusia 6 bulan. Keju yang dimaksud adalah keju yang termasuk sebagai keju keras (hard cheese), seperti keju light cheddar dan krim keju.

Meskipun begitu, Si Kecil tidak boleh mengonsumsi keju lembut yang dimatangkan oleh jamur (mold-ripened soft cheese), seperti keju Camembert dan keju Brie. Pasalnya, keju jenis ini berisiko tinggi membawa bakteri bernama listeria yang berbahaya bagi Si Kecil. Selain itu, hindari pula pemberian keju yang dibuat dari susu yang tidak dipasteurisasi, karena juga berisiko tinggi membawa listeria.

Moms juga bisa konsultasikan hal ini dengan dokter Si Kecil untuk menentukan momen tepat pemberian keju sebagai MPASI untuk bayi Anda.

Yang Boleh dan Tak Boleh

Dilansir dari Healthline, berikut ini adalah daftar keju yang bisa Moms berikan kepada Si Kecil: keju Colby, keju cheddar ringan (light cheddar), keju Monterey Jack, keju mozzarella, keju parmesan, keju romano, keju cottage, krim keju, dan keju ricotta.

Kemudian, ini beberapa keju yang tak boleh Moms olah sebagai MPASI untuk bayi Anda: keju Brie, keju Camembert, keju Roquefort, keju feta, blue cheese, keju dari susu yang tidak dipasteurisasi, dan berbagai jenis keju susu kambing yang dimatangkan dengan bakteri. Selalu cermati komposisi keju pada kemasan sebelum memilih ya, Moms.

Manfaat Keju

Berbagai produk olahan susu, termasuk keju, mengandung berbagai jenis nutrisi yang tentunya bermanfaat bagi Si Kecil. Menurut Dietary Guidelines for Americans oleh USDA, produk olahan susu adalah salah satu elemen penting dalam pola makan yang sehat. Keju mengandung protein, kalsium, mineral, lemak, dan vitamin yang diperlukan oleh tubuh Si Kecil.

Untuk memulainya, Moms bisa berikan sekitar 30-50 gram keju sehari saat Si Kecil berusia 6-8 bulan. Lalu setelah 8 bulan, Moms bisa mulai berikan 50-100 gram sehari. Meski tampak sedikit, porsi ini sebenarnya sudah padat nutrisi. Setengah cangkir keju cottage memberikan 12 gram protein, 87 mg kalsium, 167 mg fosfor, vitamin A, vitamin B12, riboflavin, dan tentunya lemak tak jenuh.

Moms bisa sajikan keju sebagai finger food, topping MPASI, atau dilelehkan dan diolah dengan telur atau bahan makanan lainnya. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)