Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

5 Infeksi saat Hamil yang Menyebabkan Bayi Lahir Cacat

5 Infeksi saat Hamil yang Menyebabkan Bayi Lahir Cacat

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, tentunya Anda ingin memiliki kehamilan yang sehat bukan? Pasalnya menjalani kehamilan yang sehat diharapkan bisa berdampak baik pada kelahiran bayi yang sehat pula nantinya. Namun tak dimungkiri, kehamilan justru dapat membuat wanita lebih rentan terhadap jenis infeksi tertentu yang dapat berakibat fatal.

Dalam beberapa kasus, bahkan infeksi ringan pun dapat menyebabkan masalah serius yang dapat membahayakan ibu dan juga bayinya, seperti risiko keguguran, persalinan prematur, atau cacat lahir. Infeksi bahkan dapat ditularkan ke bayi di dalam rahim melalui plasenta atau selama kelahiran.

Untuk meminimalisir risiko infeksi dan menjamin kesehatan buah hati, selain dengan melakukan deteksi dini dan pencegahan, Moms juga perlu tahu 5 jenis infeksi yang dapat membahayakan kehamilan Anda, Moms.

1. Cytomegalovirus atau CMV

Infeksi cytomegalovirus merupakan infeksi umum yang dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau dapat diturunkan ke bayi yang baru lahir. Wanita yang terkena infeksi cytomegalovirus saat hamil bisa meningkatkan risiko CMV bawaan pada bayi saat lahir, radang retina, ruam saat lahir, bayi lahir dengan kepala kecil yang tidak normal, kulit kuning, atau berat lahir rendah. Beberapa bayi bahkan memiliki masalah neurologis jangka panjang.

Cytomegalovirus pada dasarnya ada di lingkungan kita sehingga cukup sulit untuk dihindari. Maka, Anda perlu menjaga diri dengan rajin mencuci tangan dan meminimalisir kontak yang bisa menularkan virus tersebut.

2. Rubella

Terinfeksi virus rubella selama trimester pertama kehamilan bisa mengakibatkan masalah serius, seperti risiko keguguran, persalinan prematur, bahkan kematian janin. Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi virus ini bisa menderita sindrom rubella kongenital dengan gejala mengalami kelainan mata, telinga dan jantung, mikrosefali, autis, serta gangguan pada perkembangan motorik. Untuk pencegahan, wanita hamil disarankan untuk mendapatkan vaksin rubella guna membangun imunitas dan menghindari komplikasi.

3. Streptokokus Grup B (SGB) 

Infeksi streptokokus grup B disebabkan oleh bakteri umum (streptokokus grup B). Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi ini bisa menyebabkan masalah serius pada segala usia dan bisa menyebabkan infeksi parah pada bayi baru lahir.

Virus ini biasanya ditularkan dari ibu pada bayi saat melahirkan per vaginam, karena bakteri ini biasanya ada pada vagina ibu atau rektum. Terinfeksi virus ini selama kehamilan bisa menyebabkan peradangan internal juga bayi meninggal dalam kandungan. Ibu hamil yang terinfeksi virus ini dan tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan bayi terlahir dalam kondisi cacat, juga kehilangan pendengaran atau penglihatan, serta masalah mental.

4. Virus Zika

Infeksi virus zika ditularkan lewat gigitan nyamuk. Saat terinfeks virus zika ketika hamil, ibu bisa menularkan infeksi virus ini pada anak dan bisa menyebabkan bayi lahir cacat yang cukup parah, seperti bisa menyebabkan mikrosefali dan kelainan otak.

5. Toksoplasmosis

Toksoplasmosis disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondii. Infeksi ini biasanya ditularkan oleh kucing yang terinfeksi karena memakan hewan pengerat dan burung yang terinfeksi parasit ini. Karena itulah wanita hamil disarankan untuk tidak membersihkan kotoran kucing karena parasit tersebut sebagian besar ada di kotoran hewan tersebut. Selain itu, mengonsumsi makanan mentah atau daging setengah matang juga bisa menyebabkan infeksi ini. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)