Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Dalam membina rumah tangga, perselingkuhan merupakan momok yang paling ditakuti. Sekali saja terjadi perselingkuhan, sepertinya sulit untuk menata kembali rasa saling percaya seperti sedia kala. Bicara soal selingkuh, sejauh mana cakupan perselingkuhan dalam rumah tangga? Ya, mengkhianati cinta pasangan dengan memiliki pasangan lain adalah bentuk perselingkuhan yang paling jelas. Begitu juga dengan berhubungan intim dengan orang lain, walau tidak ada cinta saat berhubungan.
Lalu bagaimana jika suami tidak selingkuh dengan wanita lain, tidak berhubungan intim dengan orang lain, tetapi sering flirting atau menggoda wanita lain? Ini kondisi yang sulit bagi para Moms! Suami sering flirting sama menyakitkannya dengan diselingkuhi, dan potensi untuk merusak keharmonisan sama-sama besar. Flirting, apakah termasuk selingkuh? Melansir Cosmopolitan, ketahui seluk-beluk flirting di bawah ini, Moms.
1. Tergantung niatnya
Ada orang yang memang ramah dan mudah berkomunikasi dengan orang lain, tanpa ada niat menggoda atau selingkuh. Di lain sisi, ada juga orang yang flirting untuk menantang diri sendiri dan melihat seberapa hebat ia dalam mencuri perhatian orang lain, terutama lawan jenis. Ia juga bisa flirting untuk mencari tahu level koneksi yang ia dapat setelah mendapatkan perhatian orang lain.
Untuk menjawab itu semua, tentunya hanya si pelaku flirting yang bisa menjawab dengan jujur. Jika pasangan Anda tidak bermaksud flirting, melainkan hanya berusaha ramah namun tetap membuat Anda terganggu, maka coba bicarakan keresahan tersebut dari hati ke hati, ya.
2. Tidak selingkuh, tapiâ¦
Secara teknis, flirting mungkin bukan selingkuh, tetapi bisa dilihat sebagai awal dari perselingkuhan karena pelakunya menunjukkan ketertarikan pada orang lain. Ingat, flirting pun bisa sangat menyayat hati pasangan Anda! Awalnya mungkin tidak ada keinginan untuk selingkuh, tetapi pelaku flirting seperti sedang mencoba menjajahi "permainan" kotor tersebut. Hati-hati rem blong!
3. Jangan ragu membuat perjanjian
Ada pasangan yang menganggap flirting justru menarik untuk menambah "bumbu" rumah tangga, ada yang menganggapnya bentuk perselingkuhan. Setiap pasangan tentu punya pola pikir masing-masing mengenai apa yang aman dan berbahaya bagi keselamatan rumah tangga.
Umumnya, pasangan membuat perjanjian dan aturan yang jelas mengenai banyak sikap, termasuk flirting. Jangan ragu untuk mempertegas apa yang disukai dan tidak disukai pasangan Anda. Buat perjanjian, atur batasan, dan kenali emosi pasangan Anda. Komunikasikan apa yang tidak membuat Anda nyaman, agar pernikahan langgeng tanpa kendala.
4. Jaga rasa saling percaya
Kebanyakan orang setuju kalau flirting bukan perselingkuhan. Walau begitu, tetap prioritaskan untuk menjaga rasa saling percaya dengan pasangan. Jangan sampai suami merasa flirting bukan selingkuh, namun kepercayaan istri diam-diam terkikis karena kebiasaan menjengkelkan yang satu ini.
Ingat, flirting bisa merusak rasa saling percaya dan rasa aman, suatu modal utama untuk menjaga pernikahan langgeng. Bicarakan dan negosiasikan dengan pasangan mengenai kebutuhan juga perasaan Anda, dan jangan sia-siakan kepercayaan yang telah dipupuk sejak lama.
5. Jangan lakukan diam-diam
"Saya rasa miskonsepsi terbesar adalah perselingkuhan harus bersifat fisik, padahal tidak. Perselingkuhan bisa berbentuk emosi, dan itu bisa jadi flirting," ujar Sophia Reed, PhD, pada Cosmopolitan. Maka, jika pasangan tidak mau flirting di depan pasangannya, jangan diam-diam suka flirting di belakangan pasangan.
Menurut Sophia Reed, sangat penting untuk menjaga batasan sambil menghargai pernikahan dan pasangan Anda. Don't start something you can't stop, please! (Tiffany/SW/Dok. Freepik)