Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Pasutri Ogah Berhubungan Seks? Ini 10 Tanda Pernikahan Platonik

Pasutri Ogah Berhubungan Seks? Ini 10 Tanda Pernikahan Platonik

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms mungkin sering mendengar bahwa hubungan seks sangatlah penting bagi pasangan suami-istri. Ya, intimasi secara fisik adalah salah satu hal yang membuat hubungan pernikahan menjadi spesial. Selain itu, sering kali seks menjadi esensial agar pernkahan tetap sehat dan intim.

Namun, ada kalanya seks tidak lagi menjadi hal penting bagi pasangan suami-istri. Faktor penyebabnya banyak, seperti proses kehamilan dan persalinan, masalah kesehatan, atau efek samping obat. Memang, ada pasangan yang tidak merasa masalah jarang berhubungan seks. Tapi, seks adalah hal penting untuk menjaga koneksi emosional dan fisik.

Dilansir dari Huffpost, para terapis seks memberikan 10 tanda peringatan pernikahan tanpa seks yang tidak normal. Let's check them out!

1. Terasa seperti bersama teman sekamar, bukan pasangan intim yang romantis.

Menurut Shannon Chavez, psikolog dan terapis seks, jangan anggap remeh perasaan terlalu nyaman. Sering kali pasangan suami-istri menganggap remeh pentingnya atraksi fisik, seperti berdandan spesial untuk makan malam atau memakai pakaian kesukaan pasangan, padahal ini sangatlah penting.

2. Tidak terasa nyaman mengobrol soal seks bersama.

Vanesa Marin, terapis seks dan penggagas kelas online Finishing School mengatakan bahwa komunikasi sangatlah esensial untuk kehidupan pernikahan yang sehat. Jika Anda tidak nyaman membicarakan satu hal tertentu, maka Moms perlu segera mengatasinya.

3. Anda memberikan terlalu banyak waktu dan energi untuk anak-anak.

Anda perlu memberikan cukup waktu bagi pasangan dan anak-anak, tidak bisa berat sebelah. Jika tahun-tahun pertama merawat Si Kecil terasa sangat sibuk, Moms perlu selipkan momen-momen khusus agar bisa berduaan dengan pasangan, menurut Sari Cooper, terapis seks dan pimpinan Center for Love and Sex.

4. Anda menghindari tayangan romantis atau erotis saat menonton bersama.

Merasa tidak nyaman menonton tayangan romantis dan erotis dapat menandakan bahwa Anda memiliki masalah pada kehidupan seks. Menurut Kimberly R. Anderson, terapis seks dan profesor di UCLA School of Medicine, menikmati tayangan seksi bersama pasangan menandakan hubungan yang sehat.

5. Mulai berhenti menggoda satu sama lain.

Shannon mengatakan bahwa menggoda satu sama lain adalah tanda bahwa masing-masing pasangan masih saling menghargai dan mencintai.

6. Pasangan mengejek gairah seksual Anda, atau tidak tertarik sama sekali.

Menurut Vanesa, pasangan yang mengejek gairah seks Anda secara rutin bukanlah tanda bagus. Soalnya, semua pasangan dapat memiliki dorongan seks yang berbeda, namun harus tetap saling menghargai satu sama lain.

7. Jarang menyentuh satu sama lain, baik saat di kamar tidur atau pun tidak.

Ciuman, pelukan, atau hanya usapan punggung adalah faktor penting dalam sebuah keintiman, menurut Tammy Nelson, terapis seks dan penulis Getting the Sex You Want.

8. Anda sengaja begadang untuk menghindari suami agar tidak membicarakan masalah penting.

Resnick Anderson mengatakan bahwa jika Anda sengaja menyibukkan diri agar tidak tidur bersamaan dengan pasangan, maka Anda punya masalah yang harus segera diselesaikan.

9. Sengaja memadatkan jadwal dengan aktivitas, sehingga waktu berkualitas bersama suami sangat sedikit, bahkan tidak ada.

Zaman sekarang, pekerjaan harusnya bisa lebih fleksibel, dan keintiman Anda dengan pasangan tetaplah perlu yang utama, menurut Sari. Jika Anda sengaja menyibukkan diri, mungkin Anda memiliki masalah dan tak merasa nyaman lagi dengan pasangan.

10. Anda memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang bagaimana seks seharusnya.

Kurangi fokus pada hasil atau hal-hal yang Anda lakukan selama berhuhungan intim, dan fokuslah pada perasaan Anda dan kesenangan yang Anda rasakan. Dengan begini, Anda akan merasa terkoneksi satu sama lain dengan pasangan. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. FReepik)