Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Panduan Pemeriksaan Kesehatan Berkala untuk Ibu Hamil

Panduan Pemeriksaan Kesehatan Berkala untuk Ibu Hamil

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Saat hamil, Moms pasti rutin memeriksakan kandungan ke dokter. Pemeriksaan kehamilan dan antenatal care memang harus rutin dilakukan sesuai anjuran dokter. Ingat! bumil juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check-up) secara berkala, lho!

Tak hanya kesehatan janin yang harus dipantau, ibu hamil juga tetap perlu rutin memeriksakan kesehatan agar bisa menurunkan risiko penyakit sejak dini dan mencegah perburukan. Pemeriksaan kesehatan biasanya meliputi pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan organ-organ penting seperti jantung, otak, paru, ginjal, hingga pemeriksaan tulang, komposisi tubuh, mata, gigi, dan lainnya.

Amankah memeriksakan kesehatan saat hamil? "Ibu hamil aman dan harus memeriksakan kesehatan berkala," ujar dr. Imelda Maria Loho, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RS Pondok Indah – Puri Indah, dalam webinar bersama RSPI Group.

Apa saja pemeriksaan kesehatan yang perlu dilakukan dan aman untuk ibu hamil? Yuk, simak saran dari dr. Imelda berikut ini.

1. Tekanan Darah

Ini pemeriksaan kesehatan yang akan selalu dilakukan setiap Anda mengunjungi dokter. Menurut dr. Imelda, pemeriksaan tekanan darah tak hanya penting dipantau saat hamil, tapi juga penting untuk semua pasien usia 18 tahun ke atas. Bagi ibu hamil, memantau tekanan darah penting untuk mencegah preeklampsia atau tekanan darah tinggi saat hamil yang sangat berbahaya bagi ibu dan janin. Ingat, tekanan darah normal adalah 120/80 ya, Moms. Jika kurang atau lebih daripada angka tersebut, maka mungkin dibutuhkan pemeriksaan tambahan disertai perubahan gaya hidup.

2. Indeks Massa Tubuh

Menurut dr. Imelda, pemeriksaan indeks massa tubuh (IMT) perlu dilakukan setidaknya 1 kali setiap tahun. Nilai IMT yang dianggap normal adalah 18.5 sampai dengan 22.9, nilai ini didapat dari perbandingan berat dan tinggi badan. Jika nilai IMT abnormal, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kadar lemak, gula darah, fungsi hati, fungsi jantung, dan modifikasi gaya hidup.

3. Lingkar Perut

Baik saat hamil atau tidak, wanita maupun pria, pemeriksaan lingkar perut adalah hal yang penting untuk dipantau. Anda bahkan bisa memeriksakan ini sendiri di rumah. Menurut dr. Imelda, batas aman lingkar perut wanita tidak hamil adalah 80 cm, dan 90 cm pada pria.

Sedangkan pada wanita hamil, lingkar perut tentu terus berubah karena dipengaruhi oleh usia kehamilan dan besarnya janin. Selain untuk memantau perkembangan janin, pemeriksaan lingkar perut pada yang tidak hamil juga membantu mengurangi risiko masalah serius seperti serangan jantung. Ya, lemak perut berlebih memang berpotensi memicu serangan jantung, Moms.

4. Kesehatan Mata

Ini juga salah satu pemeriksaan penting saat medical check up. Menurut dr. Imelda, sangat disarankan untuk memeriksakan kesehatan mata setidaknya 1 tahun sekali pada pasien di bawah 45 tahun atau yang bermasalah dengan diabetes. Tenang, Moms, pemeriksaan ini aman dilakukan saat hamil, kok.

5. Fisis Jantung

Ini perlu dilakukan setidaknya 1 kali setahun. Bila ada pemeriksaan yang tidak normal maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti rekam jantung, x-ray, thread mill test, echo, dan pemeriksaan riwayat penyakit jantung di keluarga.

6. Kadar Lemak Darah

Ini dilakukan untuk mengetahui total HDL atau kolesterol baik, LDL kolesterol jahat, dan trigliserida dalam darah ibu hamil. Menurut dr. Imelda, umumnya ini hanya dilakukan tiap 4-6 tahun sekali, namun jika Anda berisiko mengalami penyakit jantung, maka mungkin dokter akan menganjurkan pemeriksaan lebih sering.

7. Gula Darah

Dokter Imelda menyebutkan pemeriksaan ini umumnya hanya dilakukan setiap 3 tahun sekali, namun pada Anda yang berisiko tinggi mengalami diabetes, maka bisa lebih rutin diperiksa. Tujuannya adalah memeriksa kadar gula dalam darah Anda, agar terhindar dari diabetes gestasional atau mengontrol diabetes agar tidak terjadi keparahan.

8. Urinalisis

"Pemeriksaan urinalisis rutin dilakukan juga pada ibu hamil di trimester pertama dan kedua," jelas dr. Imelda. Pemeriksaan urine ini tidak hanya memeriksa kadar hCG bumil, tetapi juga dapat membantu mendeteksi diabetes gestasional, preeklampsia, dan bakteri asimtomatik. Walau bumil tidak berisiko tinggi dengan penyakit-penyakit tersebut, namun tidak ada salahnya memeriksakan kesehatan secara berkala kan, Moms. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)