Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Apakah Moms punya anak kesayangan? Moms mungkin akan secara refleks menjawab, "Tidak". Tapi sebenarnya, memiliki anak kesayangan adalah hal lumrah dan alami. Sebuah penelitian yang dimuat Journal of Family Psychology pada tahun 2005 menemukan bahwa 74% ibu dan 70% ayah menunjukkan perlakuan spesial terhadap seorang anak.
Namun hal ini tidak berarti bahwa menunjukkan favoritisme baik. Sebabnya, penelitian yang sama pun menunjukkan bahwa saat anak pertama merasa jadi anak kesayangan, si adik dapat mengetahuinya dan hal ini berdampak pada rasa percaya dirinya.
Untuk itu, penting bagi Moms untuk memastikan bahwa rasa sayang tercurah merata bagi si kakak maupun adik. Dilansir dari Very Well Family, berikut ini ada beberapa hal yang perlu Moms lakukan jika Anda merasa punya anak kesayangan.
1. Refleksi, Pahami, Akui
Mengakui rasa ketertarikan lebih terhadap seorang anak tidaklah mudah dilakukan. Tapi perasaan ini tidak akan berubah dengan berpura-pura tak merasakannya. Maka lepaskanlah rasa bersalah Anda, ingatlah bahwa bergaul dengan baik dengan orang tertentu dibandingkan dengan yang lain sangatlah normal. Selain itu, lumrah jika Moms merasa bisa lebih terkoneksi dengan anak tertentu.
Bisa juga dipahami bahwa koneksi spesial dengan salah satu anak bisa berubah. Ketika sikap atau suasana hati anak berubah, mungkin Moms merasa lebih mudah bergaul dengan anak yang lain. Jadi, meski sekarang Moms merasa punya anak kesayangan, hal ini dapat pula berubah di kemudian hari.
Jika Moms berpura-pura tidak merasakan hal ini, maka Moms bisa secara tidak sadar menunjukkan sikap pilih kasih kepada anak-anak. Namun, jika Moms mengakuinya, maka Moms bisa mencari solusi untuk memastikan rasa sayang Anda terbagi merata.
2. Quality Time dengan Masing-masing Anak
Menghabiskan waktu dengan anak kesayangan bukanlah hal sulit, karena Moms secara alami menyukainya. Baik karena kesamaan hobi atau gaya berbicara. Namun, menghabiskan waktu dengan Si Kecil yang tidak memiliki hobi atau ketertarikan yang sama dengan Anda bisa susah.
Untuk itu, Moms perlu memberanikan diri untuk terjun lebih dalam ke dunia Si Kecil, serta proaktif membuat momen one-on-one bersamanya. Refleksikan berapa banyak waktu dan perhatian yang didapatkan Si Kecil kesayangan dari Anda, lalu bandingkan dengan anak-anak lainnya. Setelah itu, Moms bisa rencanakan quality time bersama masing-masing anak dengan waktu yang terpisah.
Habiskan beberapa menit setiap hari dengan masing-masing anak. Tunjukkan atensi Anda secara positif dan rasa ketertarikan yang tulus agar masing-masing anak merasa dicintai. Mungkin, Si Kecil kesayangan telah mendapatkan beberapa hak istimewa tanpa Anda sadari. Maka dari itu, merefleksikan aturan rumah bisa membantu Moms untuk tidak menunjukan favoritisme.
3. Buat Aturan dan Konsekuensi
Bersikap adil tidak berarti semua peraturan dan konsekuensi diberlakukan sama rata. Aturan dan konsekuensi perlu disesuaikan dengan umur dan kemampuan Si Kecil. Misalnya, Moms bisa hukum Si Kecil yang berusia 4 tahun dengan time out, sedangkan Si Kecil yang berusia 10 tahun dengan mengurangi jatah screen time-nya. Pastikan semua aturan dan konsekuensi didasarkan pada alasan yang logis.
4. Apresiasi Sikap Baik
Secara tak sadar, Moms bisa saja sudah mengapresiasi sikap anak kesayangan lebih sering daripada anak lainnya. Namun, Moms perlu mengapresiasi perilaku baik semua anak. Pastikan Moms memuji perilaku Si Kecil secara spesfik. Daripada berkata, "Good job!" atau, "Anak baik," Moms bisa katakan, "Kamu baik banget, tadi meminjamkan boneka ke temanmu."
Namun, memang hal ini dapat sulit dilakukan jika salah satu anak bersikap tidak sesuai harapan Anda. Untuk itu Moms perlu mengamatinya lebih seksama, pastikan Moms menemukan perilaku baik yang bisa Moms angkat.
5. Hindari Pengucilan
Memang memuji perilaku tertentu sangat penting, tapi jangan sampai hal ini berujung pada pengucilan, Moms. Mengatakan, "Kalau kamu bersikap seperti kakak, kamu bisa tidur lebih malam juga," akan menunjukkan bahwa Anda memiliki anak kesayangan.
Demikian pula, jangan menyudutkan anak yang bersikap buruk. Berujar seperti, "Kalau adikmu tidak membuang waktu terlalu lama, kita akan punya waktu untuk beli es krim," akan membuat si adik merasa tidak disayang.
Selain itu, jangan bandingkan satu anak dengan anak lainnya. Membandingkan anak-anak Anda dapat membuatnya membenci satu sama lain serta menciptakan sebuah dinamika yang tidak sehat di antara anak-anak Anda.
6. Jelaskan Kekhawatiran dan Alasan
Ada kalanya Si Kecil menuduh Anda memiliki anak kesayangan. Tapi mengatakan "Itu tidak benar" bukanlah jawaban dan solusi. Untuk itu, ada beberapa langkah yang bisa Moms lakukan untuk menghadapi hal ini, yakni:
⢠Menjelaskan mengapa aturan antara kakak dan adik berbeda.
⢠Menjelaskan bahwa Anda memiliki ketertarikan yang sama dengan salah satu anak.
⢠Deskripsikan perilaku yang Anda ingin lihat dari Si Kecil.
⢠Pastikan bahwa anak-anak tahu bahwa Anda mencintai mereka semua sama rata.
⢠Validasi perasaan Si Kecil. (Gabriela Agmassini/TW/Dok. Freepik)