Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Manfaat Sahur untuk Perkembangan Anak

Manfaat Sahur untuk Perkembangan Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Tak terasa bulan Ramadan sudah di depan mata ya, Moms. Dan sebentar lagi umat Muslim di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Nah, apakah Si Kecil akan turut berpuasa tahun ini?

Jika ya, pasti momen bangun dini hari untuk menyantap sahur menjadi salah satu tantangan tersendiri ya, Moms. Tetapi, Moms punya alasan baru kenapa Si Kecil perlu ikut sahur bersama. Soalnya, selain bisa memasok energi untuk menjalani puasa seharian, sahur juga punya banyak manfaat lainnya bagi Si Kecil.

Di acara virtual #MomenNutella Media Gathering beberapa waktu lalu, Ayoe P. Sutomo, M.Psi, Psikolog, menjelaskan beberapa manfaat sahur yang bisa didapatkan Si Kecil. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Moms!

1. Momen Bonding

Momen menyiapkan makanan untuk sahur, baik di malam sebelumnya atau saat sahur, dapat menjadi quality time antara orang tua dengan anak. "Meski sebentar, tapi jika dilakukan dengan sering, bisa banget digunakan untuk mendapatkan waktu-waktu istimewa dengan anak," kata Ayoe.

Momen ini dapat mendorong orang tua dan anak mengenal lebih dalam satu sama lain, sehingga ikatan dapat menjadi lebih kuat. Selain momen menyiapkan sahur, momen sahur itu sendiri dapat menjadi sarana untuk merekatkan kehangatan keluarga.

2. Mendukung Stimulasi

Saat membantu menyiapkan hidangan sahur, Si Kecil bisa mendapatkan berbagai stimulasi sensorik yang ia butuhkan. Ayoe memberikan contoh, Moms dan Si Kecil sedang menyiapkan pisang goreng kriuk sebagai makanan sahur. "Sambil menaruh pisang di tepung, menabur bread crumb di atasnya, memegang bahan yang lembut dan kasar, semua itu bisa menjadi stimulasi sensorik juga buat anak," kata Ayoe.

Selain stimulasi sensorik, Si Kecil juga bisa mendapatkan stimulasi kognitif yang baik selama sahur. "Saat anak diajak berbicara tentang menu sahur, mau bikin berapa porsi sahur, piringnya seperti apa, itu sudah menstimulasi anak dan mengajak anak untuk berpikir. Belum lagi stimulasi bahasa, dengan mengajak bicara dan mengobrol," papar Ayoe.

3.Sarana Menghangatkan Komunikasi

Pernahkah Moms merasa sulit mengobrol dengan Si Kecil? Jika ya, Moms bisa jadikan waktu sahur sebagai momen yang tepat untuk mengobrol bersama Si Kecil. "Baik saat menyiapkan sahur atau saat sahur, bisa banget jadi obrolan dan aktivitas bersama Si Kecil," tutur Ayoe. Menurutnya, momen menyiapkan makanan bersama anak bisa menjadi sarana menghangatkan komunikasi.

4. Mendorong Rasa Percaya Diri

Saat menyiapkan sahur, Moms bisa minta Si Kecil untuk membantu membuat serta menentukan menu sahur keluarga. Dengan begini, Moms sudah mendukung proses perkembangan rasa percaya dirinya. "Si Kecil juga bisa diminta untuk berpendapat, mulai dari keinginan menu sahur dan sebagainya,. Saat kita dukung ia untuk berpendapat, maka anak bisa jadi percaya diri." jelas Ayoe.

Ia juga berkata, "Ketika anak berhasil membantu Anda saat menyiapkan sahur, maka ia juga langsung merasa happy, senang. Mendapat apresiasi dari Anda tentang rasa makanan yang ia siapkan juga bisa membuatnya merasa bangga, lalu percaya diri."

Nah, jangan ragu lagi untuk ajak anak ikut sahur bersama di bulan Ramadan nanti ya, Moms. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)