Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Jangan Asal Minum Obat Pelangsing! Kenali Dulu Jenis dan Efeknya

 Jangan Asal Minum Obat Pelangsing! Kenali Dulu Jenis dan Efeknya

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Punya tubuh langsing dan ideal tentu menjadi dambaan setiap wanita, ya. Apalagi jika Moms baru saja melahirkan, rasanya ingin segera mendapatkan kembali bentuk tubuh seperti semula, ya. Sebagai cara "instan" untuk mencapai berat badan yang diinginkan, tak sedikit para Moms yang memilih mengonsumsi obat pelangsing. Apalagi, ada banyak jenis obat pelangsing yang diklaim efektif menurunkan berat badan dalam waktu singkat.

Meski demikian, layaknya semua jenis obat, obat pelangsing pun memiliki efek samping yang perlu diwaspadai. Karena itu, sebelum Moms membeli dan mengonsumsi obat pelangsing, ada baiknya Moms mengetahui jenis-jenis obat pelangsing, baik dari bentuk dan cara kerja serta efek sampingnya.

Jenis-jenis Obat Pelangsing Berdasarkan Bentuknya

1. Pil atau Kapsul Pelangsing

Kapsul pelangsing umumnya berisi kafein, sibutramine, garcinia cambogia dengan bentuk serbuk yang dikemas dalam pil atau cangkang yang keras. Obat pelangsing jenis ini bekerja dengan cara membakar lemak dan "memaksa" membuang cairan dari dalam tubuh.

Efek samping: Kebanyakan pil atau kapsul pelangsing menyebabkan sulit buang air besar, jantung berdebar kencang, keringat berlebih, dan efek penurunan berat badan yang tak sempurna. Kadang lemak yang sudah dibakar juga tidak keluar dan memiliki kemungkinan menyebabkan efek samping lainnya.

2. Fiber

Obat pelangsing jenis fiber bekerja untuk melancarkan buang air besar karena kandungan serat di dalamnya. Biasanya obat ini berbentuk bubuk dan untuk mengonsumsinya harus dilarutkan terlebih dahulu dengan air mineral.

Efek samping: Serat memang berfungsi untuk melancarkan BAB, namun kurang efektif untuk membakar lemak. Selain itu, dosis serat yang terlalu tinggi justru akan menimbulkan masalah pencernaan seperti frekuensi BAB yang lebih sering hingga diare. Keadaan ini tentunya bisa memicu dehidrasi.

3. Softgel Suplemen Diet

Dengan kandungan minyak dari ekstrak tumbuhan, obat pelangsing jenis ini cenderung lebih aman karena lebih alami daripada kapsul atau pil. Namun hasilnya lebih lambat dibanding kapsul atau pil.

Efek samping: Walapun tidak separah efek samping akibat kapsul diet, suplemen dalam kemasan softgel kadang bisa menyebabkan BAB tidak lancar jika tidak diimbangi dengan konsumsi serat dan air putih yang cukup.

Jenis-jenis Obat Pelangsing Berdasarkan Cara Kerjanya

1. Mempercepat Rasa Kenyang

Obat pelangsing jenis bekerja untuk memengaruhi otak dengan cara memperbanyak produksi hormon serotonin sehingga perut cepat terasa kenyang.

Efek samping: Obat jenis ini mengandung senyawa sibutramin hidroklorida yang bisa menaikkan tekanan darah, sembelit, gelisah, serta sakit kepala. Karena efek sampingnya cukup berbahaya, pemakaian obat pelangsing seperti ini harus dengan sepengetahuan dokter.

2. Menekan Selera Makan

Cara kerja obat pelangsing ini memengaruhi susunan saraf pusat dengan menekan pusat rasa lapar di otak sehingga orang yang mengonsumsinya kehilangan selera makan.

Efek samping: Penggunaan yang salah dapat menyebabkan jantung berdebar, sulit tidur, gelisah, tremor, serta mulut kering. Bagi pengidap hipertensi, obat pelangsing jenis ini bahkan bisa membuat tekanan darah naik secara mendadak yang mengakibatkan pembuluh darah pecah dan bisa berakhir stroke.

3. Melancarkan Pengeluaran Air dari Tubuh

Obat pelangsing ini memiliki sifat diuretik yang bisa Moms tandai dengan bertambahnya frekuensi buang air kecil.

Efek samping: Meskipun berat badan bisa turun dengan cepat, obat jenis diuretik ini bisa berbahaya karena tubuh bisa kekurangan air dan akhirnya metabolisme tubuh terganggu. Kondisi ini bisa berbahaya bagi kesehatan ginjal, karena dipaksa bekerja keras untuk mengeluarkan urine terus-menerus.

4. Menurunkan Tingkat Penyerapan Lemak

Obat pelangsing ini bertugas menghambat aktivitas lipase, enzim yang berfungsi memecah lemak agar bisa diserap tubuh, sehingga sebagian lemak tidak dapat diserap oleh tubuh, melainkan langsung dikeluarkan bersama feses.

Efek samping: Konsumsi dalam dosis berlebih bisa menyebabkan diare, perut kembung, dan dapat mengakibatkan terbuangnya vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan Obat Pelangsing

Nah Moms, untuk menghindari dampak negatif dari obat pelangsing, sebaiknya Anda melakukan hal-hal berikut sebelum memutuskan untuk menggunakan obat atau produk pelangsing tubuh, ya:

1. Periksa Label Produk dengan Teliti

Ingat ya Moms, hampir semua obat pelangsing, termasuk yang dijual bebas, memiliki efek samping. Karena itu, biasakan untuk selalu membaca aturan pakai dan efek samping setiap obat pelangsing, terutama jika Moms memiliki riwayat penyakit tertentu.

2. Cek di BPOM

Di zaman serba canggih ini, semua bisa Moms dapatkan di internet. Jangan malas untuk mengunjungi situs BPOM dan memeriksa keamanan setiap obat dengan memastikannya apakah obat tersebut sudah terdaftar di BPOM.

3. Konsultasi ke Dokter

Cara paling tepat tentunya adalah dengan berkonsultasi ke dokter atau ahli gizi. Saat berkonsultasi, dokter pasti akan bertanya tentang riwayat kesehatan Moms dan meresepkan obat pelangsing yang tepat dan minim efek samping. Selain itu, jangan mengonsumsi obat pelangsing melewati batas waktu yang ditentukan dokter ya, Moms.

Nah Moms, memiliki tubuh ideal memang menyenangkan, ya. Tapi sebenarnya, ada yang jauh lebih penting dari hal itu, yaitu kesehatan Anda. Karena itu, motivasi terbaik adalah menjadi lebih sehat, bukan sekadar menjadi lebih langsing. Jangan lupa juga untuk menyeimbangkan program diet Anda dengan tetap memenuhi nutrisi harian dan olahraga teratur ya, Moms. (Nanda Djohan/SW/Dok. Freepik)