Type Keyword(s) to Search
BABY

Variasi Sumber Karbohidrat yang Baik untuk MPASI Bayi Anda

Variasi Sumber Karbohidrat yang Baik untuk MPASI Bayi Anda

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Di fase pengenalan MPASI, Moms mungkin mengalami kesulitan saat Si Kecil mulai susah untuk diajak makan. Tak jarang anak pun akan melakukan GTM (gerakan tutup mulut), di mana ia akan menolak apa pun yang Anda berikan sebagai menu makannya.

Selain karena kondisi tumbuh gigi, mungkin Si Kecil bosan dengan nasi dalam setiap menu MPASI yang ia makan. Ya, bukan hanya melulu soal lauk dan sayur, Moms ternyata juga perlu mengubah varian sumber karbohidrat untuk menu yang akan dikonsumsi anak.

Karbohidrat memang perlu ada dalam MPASI untuk diubah menjadi energi saat anak melakukan aktivitas. Lalu, apa saja sumber karbohidrat yang bisa diberikan pada anak di fase pemberian MPASI tersebut? Simak daftar bahan makanan berikut ini, Moms.

1. Gandum atau Quinoa

Di berbagai belahan dunia, gandum menjadi salah satu sumber karbohidrat yang bisa diolah sebagai MPASI. Gandum sendiri kaya akan serat, yang tentunya baik untuk menjaga kesehatan pencernaan. Untuk memberikannya, Moms harus membuat gandum memiliki tekstur sehalus mungkin. Selain itu, ada juga quinoa yang memiliki kandungan sama dengan gandum, tetapi tanpa gluten. Meski baik untuk tubuh, namun kedua bahan ini bisa menimbulkan efek alergi sehingga Moms perlu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

2. Jagung

Di beberapa daerah di Indonesia, jagung memang menjadi salah satu bahan pengganti beras sebagai sumber karbohidrat. Selain mengenyangkan, jagung yang diolah menjadi nasi atau menu lezat lainnya ini juga kaya akan vitamin A. Kadar gula, sodium, serta lemak di dalamnya juga relatif lebih rendah dan memudahkan Moms untuk mencampurkan jagung dengan beragam bahan makanan lainnya.

3. Kentang

Kentang juga sering dipilih sebagai sumber karbohidrat pada MPASI Si Kecil. Kentang mengandung karbohidrat, protein, serat, vitamin, dan mineral, yang semuanya bagus untuk tumbuh kembang Si Kecil. Moms bisa membuat kentang tumbuk (mashed potato) atau kentang yang direbus sebagai varian MPASI bayi Anda setiap harinya.

4. Umbi-umbian

Jenis umbi-umbian seperti ubi dan singkong juga bisa Moms pilih sebagai alternatif menu MPASI. Warna umbi-umbian yang cenderung terang tentu akan menarik perhatian Si Kecil saat memakannya. Selain diolah sebagai puree, ubi dan singkong juga bisa dijadikan sebagai camilan berupa finger food dengan rasa yang manis untuk Si Kecil.


5. Labu

Sumber karbohidrat dengan rasa manis alami lainnya dimiliki oleh labu. Labu yang punya kadar air cukup tinggi ini mengandung kalium, kalsium, zat besi, zinc, hingga antioksidan yang baik untuk tubuh. Moms pun bisa mengolah berbagai jenis labu, seperti labu parang, labu Hokkaido, atau labu butternut untuk MPASI Si Kecil.

6. Pisang

Buah pisang juga bisa menjadi penganti sumber karbohidrat pada MPASI. Kandungan seratnya pun cukup tinggi, sehingga baik untuk menjaga kesehatan pencernaan Si Kecil. Namun, jangan jadikan pisang sebagai menu pertama ataupun menu utama untuk dikonsumsi Si Kecil ya, Moms!

7. Pasta

Ragam pasta seperti spaghetti, fusilli, atau macaroni bisa juga Moms berikan sebagai menu MPASI untuk Si Kecil. Meski umumnya dibuat dari tepung gandum, Anda juga bisa mengolah pasta yang bebas gluten sendiri menggunakan tepung singkong, telur, dan air.

8. Mi

Olahan mi pasti akan sangat disukai oleh anak-anak, termasuk mereka yang masih dalam fase MPASI. Moms bisa menjadikan mi yang terbuat dari tepung terigu, bihun dari tepung jagung, atau misoa dari tepung beras sebagai pengganti sumber karbohidrat yang biasa dikonsumsi Si Kecil. Agar anak tak tersedak saat mengonsumsinya, potong mi menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga lebih mudah ditelan oleh bayi.

9. Roti

Varian roti apa pun memang bisa menjadi sumber karbohidrat untuk anak di fase MPASI. Moms bisa memilih roti berbahan tepung tinggi protein atau jenis sourdough yang dibuat tanpa pengembang. Meski bisa dijadikan sebagai pengganti beras dan sumber lainnya, tetap batasi jumlah roti yang dikonsumsi Si Kecil ya, Moms. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)