Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, apakah Anda memiliki asma? Asma selama hamil merupakan salah satu kondisi medis kronis yang paling sering dilaporkan. Menurut sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Breathe pada tahun 2015, prevalensi asma selama hamil terus meningkat. Di Amerika Serikat, jumlah ibu hamil yang menderita asma naik dari 5,5% di tahun 2001 menjadi 7,8% di tahun 2007, sedangkan di Australia terjadi sebanyak 12,7% dan di Irlandia 9,3%.
Sejauh ini, asma saat hamil sering kali dikaitkan dengan meningkatnya risiko buruk pada ibu dan janin. Meski begitu, kondisi ini tidak selalu berbahaya jika dirawat dengan baik. Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan jika Anda memiliki asma selama hamil? Keep on reading, Moms!
Gejala Umum dan Pemicu Asma
Asma adalah penyakit paru-paru yang menyebabkan saluran napas menyempit, sehingga membuat penderitanya jadi sulit bernapas. Kondisi ini tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dikontrol gejalanya agar tidak membahayakan.
Gejala umum yang dialami penderita asma antara lain adalah rasa sesak di dada, batuk konstan (terutama di malam hari atau pagi hari), napas yang pendek, dan napas yang berdecit. Gejala-gejala ini bisa tidak mengalami perubahan, berkurang, atau semakin buruk selama hamil.
Adapun beberapa hal yang bisa memicu asma, yakni:
⢠Alergi. 7 dari 10 orang pengidap asma memiliki alergi, seperti dikutip dari laman March of Dimes. Salah satu gejala alergi adalah asma dan kesulitan bernapas.
⢠Iritan. Beberapa barang di lingkungan Anda dapat mengganggu paru-paru Anda dan memicu gejala asma. Beberapa iritan umum yakni polusi udara, asap rokok, asap, udara dingin, dan bebauan yang tajam.
⢠Infeksi seperti flu atau pneumonia yang disebabkan oleh virus dapat menyebabkan asma pada beberapa orang.
⢠Berolahraga. Melakukan olahraga yang terlalu berat dapat memicu gejala asma.
Bahaya Asma Terhadap Kehamilan dan Janin
Jika Moms melakukan manajemen asma yang baik, maka Anda mungkin cenderung tidak akan mengalami berbagai masalah selama hamil. Namun, jika kondisi asma tidak terkontrol, maka Moms berisiko tinggi untuk mengalami berbagai komplikasi. Preeklampsia adalah contoh utamanya.
Mengutip laman March of Dimes, janin bisa mendapatkan kurang oksigen jika asma tidak dikontrol dengan baik. Maka, janin juga berisiko tinggi mengalami persalinan prematur, pertumbuhan yang lambat, dan berat lahir yang rendah. Bayi yang lahir terlalu kecil maupun terlalu dini biasanya cenderung memiliki masalah kesehatan, seperti masalah pernapasan, bahkan disabilitas intelektual dan cerebral palsy.
Lakukan Hal Ini
Meski tidak bisa disembuhkan, Moms tetap bisa menjalankan masa kehamilan dan persalinan dengan nyaman dan aman jika disertai dengan manajemen asma yang baik. Berikut ini beberapa hal yang perlu Moms lakukan sebagai manajemen asma selama hamil, seperti yang dilansir dari laman Asthma and Allergy Foundation of America:
1. Kontrol
Menghindari pemicu asma adalah hal penting, terutama saat hamil. Moms perlu menjauhi diri dari pemicu untuk mengurangi bantuan obat sebisa mungkin. Jangan dekati orang yang sedang sakit infeksi pernapasan dan kurangi paparan terhadap alergen (pemicu alergi) seperti debu, bulu binatang, serbuk sari, jamur, dan kecoak. Moms juga perlu melakukan kontrol rutin kondisi asma Anda dengan dokter.
2. Hindari Rokok
Menghindari rokok selama hamil adalah rekomendasi umum, sebabnya rokok dapat meningkatkan berbagai risiko buruk, baik pada ibu hamil maupun janin, terutama jika Moms memiliki asma. Merokok saat hamil dapat memperburuk asma Anda.
3. Berolahraga
Berolahraga secara rutin dapat membantu menyehatkan tubuh secara keseluruhan. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mencari tahu jenis olahraga terbaik yang bisa Anda lakukan selama hamil. Berenang adalah contoh olahraga yang baik bagi orang dengan penyakit asma.
Selain itu, dokter mungkin akan mengubah medikasi Anda, tentunya sesuai dengan kehamilan dan tingkat keparahan asma. Jika manajemen asma terus dilakukan secara rutin selama hamil, maka gejala asma berisiko rendah untuk terjadi saat proses bersalin.
Apakah Kehamilan Bisa Menyebabkan Asma?
Mengutip laman American College of Allergy, Asthma & Immunology, belum ada penelitian yang mengindikasikan kehamilan menyebabkan asma. Namun, kehamilan bisa memperburuk gejala asma. Maka, adalah mungkin bagi seorang perempuan yang tidak sadar memiliki asma ringan akan menyadari atau mengalami gejala asma selama hamil. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)