Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Jenis Makanan dan Minuman yang Berdampak Buruk bagi Otak

Jenis Makanan dan Minuman yang Berdampak Buruk bagi Otak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Meski usia terus bertambah, tentu kita tetap ingin memiliki daya ingat yang tajam. Hal ini bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan otak dengan cara istirahat yang cukup, olahraga secara teratur, dan melakukan meditasi. Selain hal-hal tersebut, kesehatan otak yang optimal juga bisa didapat dengan mengonsumsi makanan yang baik untuk otak Anda seperti dark chocolate, alpukat, ikan tinggi lemak, kaldu tulang, buah beri, dan brokoli.

Tak hanya mengonsumsi makanan-makanan tersebut, tak dimungkiri kita pasti mengonsumsi makanan lain yang kita suka. Namun dari sekian banyak jenis makanan yang mungkin biasa Anda konsumsi, tidak sedikit makanan yang justru memiliki efek buruk bagi otak sehingga menyebabkan menurunnya kecerdasan serta memengaruhi ingatan dan suasana hati Anda. Apa saja makanan-makanan tersebut?

1. Gorengan

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2016 di Journal of Nutritional Science menunjukkan orang yang mengonsumsi banyak gorengan mendapat skor buruk pada tes kognitif yang mengevaluasi pembelajaran, memori, dan fungsi otak. Sebaliknya, mereka yang makan lebih banyak makanan nabati memiliki skor lebih tinggi.

Seperti dilansir dari laman The Healthy, para ilmuwan tersebut berpikir ini mungkin ada hubungannya dengan peradangan dan pengurangan ukuran jaringan otak, dan diketahui gorengan masuk pada kategori makanan yang menyebabkan peradangan di otak.

2. Minuman Manis

Selain dianjurkan untuk membatasi konsumsi minuman ringan, Anda juga perlu waspada saat mengonsumsi jus buah, minuman berenergi, dan teh manis, karena kandungan gula di dalamnya. Gula diketahui buruk bagi kesehatan otak. Menurut Wesley Delbridge, juru bicara Academy of Nutrition and Dietetic, jumlah gula yang tinggi menyebabkan kerusakan neurologis karena memicu peradangan.

Sementara itu berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan pada 2017, ditemukan bahwa orang yang secara teratur mengonsumsi minuman manis cenderung memiliki ingatan yang lebih buruk, volume otak keseluruhan yang lebih kecil, dan hippocampus (bagian otak yang penting untuk proses belajar dan ingatan) yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang jarang mengonsumsi minuman manis.

3. Karbohidrat Olahan

Nasi putih, roti putih, pasta, dan makanan olahan karbohidrat lainnya yang memliki indeks glikemik tinggi tidak hanya menyebabkan lonjakan besar dalam gula darah, tetapi juga buruk bagi otak Anda. Secara khusus, makanan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental Anda. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2015 di The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan risiko depresi pada wanita pascamenopause.

4. Tuna

Selain ikan todak, hiu, king makerel, dan tilefish, tuna juga memiliki tingkat merkuri yang lebih tinggi daripada banyak jenis makanan laut lainnya. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Integrative Medicine menunjukkan bahwa orang dengan kadar logam berat yang tinggi dalam aliran darahnya mengalami penurunan fungsi kognitif sebesar 5 persen.

5. Minuman yang Mengandung Pemanis Buatan

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2017, soda merupakan minuman yang mengandung pemanis buatan yang bisa meningkatkan risiko demensia dan stroke. Para peneliti menemukan bahwa orang yang minum soda setiap hari, hampir tiga kali lebih mungkin mengalami stroke atau demensia dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi soda setiap hari.

6. Daging Olahan

Berdasarkan sebuah studi pada April 2020 lalu, orang yang suka mengonsumsi daging olahan mungkin memiliki risiko lebih besar terkena demensia. Meskipun penelitian tersebut belum membuktikan sebab dan akibatnya, para peneliti menemukan bahwa demensia lebih umum di antara orang yang makan daging olahan, seperti sosis, daging yang diawetkan, dan pâté (olesan pai atau roti yang terdiri dari daging cincang yang mengandung hati). Mengonsumsi daging olahan yang telah melewati banyak proses dalam pengolahannya disinyalir dapat menyebabkan pengurangan ukuran jaringan otak dan pembengkakan yang berdampak pada kesehatan otak.

7. Makanan Cepat Saji

Burger berminyak dan kentang goreng mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi yang dapat mempersulit upaya melawan plak penyebab Alzheimer. Sementara itu, tingkat natrium yang ditemukan dalam makanan cepat saji rata-rata dapat menyebabkan kabut otak atau brain fog.

Selanjutnya, sebuah tinjauan studi yang diterbitkan pada 2016 menunjukkan tekanan darah tinggi sering kali disebabkan oleh makan terlalu banyak makanan asin yang dapat membatasi darah ke otak dan secara negatif merusak fokus, keterampilan organisasi, dan memori.

8. Alkohol berlebih

Meskipun mengonsumsi segelas anggur merah sesekali sebenarnya bisa menyehatkan, namun mengonsumsinya secara berlebihan bisa menjadi racun bagi fungsi otak, berapa pun usia Anda. Menurut sebuah studi pada 2017 di The BMJ, ditemukan bahwa mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah sedang, yaitu sekitar satu hingga tiga kali minum per hari, dapat merusak otak, terutama rentan menyerang hippocampus.

So Moms, sebaiknya Anda mengurangi dan membatasi konsumsi jenis makanan dan minuman tersebut demi menjaga kesehatan otak yang optimal! (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)