Type Keyword(s) to Search
BABY

3 Alasan Bayi Baru Lahir Tidak Boleh Diberi Air Putih

3 Alasan Bayi Baru Lahir Tidak Boleh Diberi Air Putih

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Sejak lahir, bayi dianjurkan untuk mendapatkan ASI eksklusif. Artinya, Si Kecil hanya diberikan air susu ibu sebagai asupan pertama dan utama selama enam bulan. Maka, Moms tidak perlu menambahkan makanan dan minuman lain di fase usia tersebut, termasuk memberikan air putih.

WHO menjelaskan bahwa air putih justru bisa menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya pada bayi. Tak hanya itu, pemenuhan nutrisi yang bisa Si Kecil dapatkan dari ASI justru menjadi terhambat. Agar lebih jelas, Moms bisa menyimak alasan bayi baru lahir tidak boleh diberi air putih berikut ini.

1. Daya Tampung Perut

Bayi memang memiliki perut yang kecil, dengan daya tampung hanya lima sampai sepuluh mililiter. Kondisi ini memang membuatnya jadi cepat merasa haus atau lapar karena proses pencernaan membuatnya lebih cepat kosong. Namun, pemberian air putih akan membuatnya kehilangan nutrisi hingga keracunan.

Tanpa diberikan air putih, sebenarnya ASI sendiri sudah mengandung 88 persen air yang dilengkapi dengan nutrisi lainnya. Jika Moms menambahkan air putih untuk bayi, hal tersebut justru akan menurunkan konsentrasi elektrolit penting, seperti natrium dan meningkatkan risiko bayi mengalami hiponatremia, yaitu kondisi gangguan elektrolit ketika kadar natrium (sodium) dalam darah lebih rendah daripada batas normal.

2. Masalah Pencernaan

Berbagai masalah pada pencernaan serta infeksi bisa dialami bayi jika mengonsumsi air putih. Perut Si Kecil akan terasa kembung akibat sistem cerna yang belum mampu menyerap cairan dengan baik. Ia juga bisa terkena diare akibat air putih yang mungkin kurang bersih dan kemungkinan terpapar bakteri.

Tak hanya itu, ginjal bayi yang belum matang juga bisa mengakibatkan ia rentan mengalami keracunan air. Kondisi ini menandakan kadar garam dalam darah menurun drastis pada tubuh Si Kecil. Gejala yang muncul akibat kondisi ini di antaranya adalah muntah, pusing, diare, pembengkakan tubuh, hingga kejang.

3. Kekurangan Gizi

Air putih justru akan mencairkan kalori yang bayi butuhkan untuk tumbuh kembangnya. Selain itu, kadar natrium tubuh juga menjadi terlalu rendah, sehingga sulit untuk memproses nutrisi yang didapatkan bayi. Alhasil, Si Kecil justru akan mengalami kekurangan gizi yang bisa berujung pada risiko kematian.

Selain itu, memberikan air putih juga akan membuat bayi mendapatkan ASI lebih sedikit. Sebab, perutnya akan terasa penuh, tanpa adanya nutrisi yang cukup untuk diserap oleh tubuh. Jika Si Kecil jadi semakin enggan untuk menyusu, maka risiko terjadinya malnutrisi juga akan semakin tinggi.

Berikan Air Putih saat Fase MPASI

Moms baru boleh memberikan air putih pada bayi yang sudah berusia satu tahun atau memasuki fase MPASI. Sebab, sistem pencernaan Si Kecil sudah berkembang dan menjadi lebih kuat untuk mencerna air serta asupan tambahan lainnya.

Tak hanya air putih, bayi juga belum boleh diberikan minuman lain seperti jus atau teh dengan alasan apa pun. Hal ini untuk mencegah risiko kesehatan berbahaya yang tentu akan memengaruhi tumbuh kembang Si Kecil. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)