Type Keyword(s) to Search
BABY

Agar Terhindar dari Iritasi, Ini Tips Merawat Organ Intim Bayi

Agar Terhindar dari Iritasi, Ini Tips Merawat Organ Intim Bayi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Bukan hanya kulit bayi, organ intim Si Kecil juga sangat sensitif, Moms. Oleh sebab itu, Anda tidak boleh sembarangan saat membersihkan area kemaluan buah hati Anda.

Agar organ intim Si Kecil sehat, Moms tentunya harus rajin membersihkannya. Pasalnya, urine dan tinja yang terlalu lama mengumpul di area kemaluan bisa menimbulkan iritasi serta ruam popok. Jika dibiarkan, iritasi tersebut akan berubah menjadi infeksi dan menyebabkan rasa yang sangat tidak nyaman pada bayi sehingga membuatnya rewel.

Secara umum, membersihkan organ intim bayi bisa dilakukan dengan cara berikut ini:

• Menggunakan air saja atau air dengan sabun khusus bayi yang mengandung pelembap. Pastikan sabun bayi tersebut tidak mengandung pewangi dan alkohol. Begitu pula halnya jika Moms membersihkan area sensitif tersebut menggunakan tisu basah.

• Setelah membersihkan organ intim Si Kecil, jangan lupa untuk mengeringkannya dengan handuk atau kain lembut yang bersih.

• Jika diperlukan, Moms bisa mengoleskan krim guna mencegah ruam popok.

• Sesekali biarkan Si Kecil tidak mengenakan popok sekali pakai selama seharian ketika sedang berada di rumah.

• Hindari menaburkan bedak ke area organ intim bayi.

• Moms perlu sering mengecek popok bayi dan menggantinya apabila sudah penuh atau setelah buang air besar.

Meskipun demikian, secara khusus, ada beberapa perbedaan dalam membersihkan organ intim bayi perempuan dan bayi laki-laki. Simak caranya berikut ini, Moms.

Organ Intim Bayi Perempuan

Setiap kali mengganti popok atau memandikan bayi perempuan, bersihkan organ intimnya dari depan ke belakang (dari arah vagina ke anus) Hal ini untuk mencegah bakteri atau kotoran dari anus berpindah ke vagina.

Pada dasarnya, vagina bayi memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri. Namun jika ada kotoran atau tinja yang masuk ke bibir vagina bayi, Anda bisa membersihkannya dengan langkah berikut ini:

• Mencuci tangan Anda sebelum mulai membersihkan organ intimnya.

• Buka bibir vagina bayi secara perlahan dan berhati-hati.

• Bersihkan secara perlahan dengan mengusapkan kain lembut yang bersih dan sudah dibasahi air ke sepanjang lipatan organ intim bayi dari depan ke belakang.

• Bersihkan masing-masing sisi bibir vagina hingga tidak ada kotoran yang tersisa.

Organ Intim Bayi Laki-laki

1. Penis Bayi yang Belum Disunat

Saat memandikan atau menggantikan popok, seka penis dan kantong zakar (skrotum) bayi secara perlahan untuk membersihkan kotoran yang menempel. Gunakan kain atau kapas bersih yang sudah dibasahi dengan air saja atau dengan air yang dicampur sabun khusus bayi.

Kulup penis bayi yang belum disunat secara alami menempel pada kepala penis dan baru akan terpisah saat bayi berusia 2-3 tahun. Anda tidak perlu menarik kulit kulup saat menyeka atau membersihkan penisnya, agar penis tidak terluka akibat robeknya kulit kulup.

2. Penis Bayi yang Sudah Disunat

Apabila bayi sudah disunat sejak lahir, artinya kulit kulup sudah diangkat dan dibersihkan. Jika penis bayi terlihat merah, bengkak, dan keluar sedikit lendir berwarna kekuningan setelah disunat, Anda tidak perlu khawatir. Ini adalah kondisi yang normal dan tanda proses pemulihan luka.

Untuk membersihkannya, cukup basuh penis dengan air secara perlahan, terutama beberapa hari setelah sunat. Anda tidak perlu terburu-buru memakaikan popok setelah membersihkan penisnya. Biarkan area organ intimnya mendapatkan udara guna mempercepat proses penyembuhan.

Anda juga bisa mengoleskan petroleum jelly di penisnya guna mencegah gesekan saat mengenakan popok. Setelah luka bekas sunat sembuh, Anda bisa mulai membersihkan penis Si Kecil dengan air atau air yang sudah dicampur sabun bayi. Saat ingin memakaikan popok, arahkan penisnya ke bawah agar terlindung dari gesekan. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)