Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

6 Tanda Relationship Anxiety, Cemas Berlebih pada Pernikahan

6 Tanda Relationship Anxiety, Cemas Berlebih pada Pernikahan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Pernah dilanda rasa ragu dengan kelanggengan rumah tangga Anda? Sedikit cemas adalah kekhawatiran yang normal, Moms. Lain cerita jika kecemasan yang Anda alami sudah berlebihan hingga membuat emosi Anda tidak stabil. Jika Moms kerap mengalaminya, maka Anda harus mewaspadai relationship anxiety atau cemas berlebih pada hubungan rumah tangga.

Mengutip Healthline, relationship anxiety adalah kecemasan konstan pada hubungan pernikahan maupun masa pacaran. Ini membuat Anda merasa cemas, tidak aman, dan ragu pada hubungan yang dijalani, walaupun hubungan tersebut sebenarnya berjalan mulus.

Meskipun rasa yang dialami penderita relationship anxiety sangat menyiksa, namun Astrid Robertson, psikoterapis, menyampaikan pada Healthline kalau masalah ini umum terjadi. Apa saja tanda-tanda Anda mengalami relationship anxiety? Simak 6 tandanya berikut ini, Moms.

1. Meragukan Peran Anda bagi Pasangan

Menurut Astrid Robertson, salah satu tanda yang paling sering dialami para penderita relationship anxiety adalah meragukan perannya di hidup pasangan, merasa kehadirannya tidak penting di hidup pasangannya. Padahal ini merupakan hal dasar yang penting untuk merasa terhubung, saling memiliki, dan merasa aman dengan pasangan.

Anda merasa pasangan tidak akan merindukan Anda jika Anda tidak ada, merasa pasangan tidak akan menawarkan bantuan jika ada masalah serius, dan pasangan hanya ingin bersama Anda karena ingin memanfaatkan Anda.

2. Meragukan Perasaan Pasangan

Walau pasangan sudah mengatakan dan menunjukkan rasa sayangnya ke Anda, namun Anda tetap tidak percaya pasangan benar-benar mencintai Anda. Sebaik apa pun sikap pasangan Anda, kata "Ia tidak mencintaiku" selalu terucap di benak Anda. Sekali saja pasangan tidak mengangkat telepon Anda, atau sebentar saja telat membalas pesan, Anda langsung mengira pasangan sedang menjaga jarak dengan Anda.

3. Cemas Berlebih Pasangan Meminta Cerai

Bahkan hubungan pernikahan yang baik-baik saja bisa membuat Anda merasa tidak dicintai, tidak aman, tidak bahagia, dan merasa terancam akan segera digugat cerai. Padahal pasangan Anda sama sekali tidak pernah memikirkan hal buruk semacam itu. Kecemasan Anda sendiri yang membuat Anda merasa tidak dicintai dan merasa akan segera bercerai.

Anda juga bisa mengira pasangan Anda akan mengkhianati Anda, akan marah besar pada Anda, akan mencari pasangan lain yang lebih cantik, dan hal-hal buruk lainnya yang akan membuat Anda sangat tersakiti. Sekali lagi, itu semua hanya kecemasan berlebih, bukan fakta.

4. Meragukan Kelanggengan Rumah Tangga

Sedikit konflik tidak berarti pernikahan Anda akan langsung berakhir, Moms! Faktanya, sedikit konflik justru memberi manfaat pada pernikahan Anda, lho. Coba simak artikel 7 Manfaat Konflik Suami Istri bagi Kebahagiaan Rumah Tangga ini dan ketahui sisi positif dari konflik. Sayangnya, pada penderita relationship anxiety, Anda terus-menerus cemas rumah tangga Anda akan berakhir, dengan atau tanpa konflik besar.

5. Memikirkan Berlebih Sikap Pasangan

Apa pun yang Anda lakukan, Anda selalu memikirkan berlebihan sikap dan kalimat yang akan dilakukan pasangan Anda. Ini disebut overthinking, yang tentunya tidak sehat bagi rasa saling percaya dalam pernikahan. Semua sikap suami adalah tanda negatif bagi Anda, karena Anda selalu menanamkan ancaman di benak Anda sendiri. "Kenapa tangan suamiku berkeringat saat menggandengku? Ini pasti tanda ia tak nyaman berdekatan denganku, ia ingin pernikahan ini berakhir!" Pikiran yang sungguh tak sehat untuk pernikahan kan, Moms?

6. Tidak Menikmati Pernikahan

Masih tidak yakin apakah Anda mengalami relationship anxiety atau tidak? Coba tanyakan pada diri Anda sendiri, "Apakah saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan pernikahan, atau lebih sering menikmatinya?" Jika jawabannya lebih sering khawatir atau cemas berlebih, lebih sering menghabiskan waktu untuk menyiksa otak dengan skenario pernikahan yang buruk, maka mungkin saja Anda mengalami relationship anxiety.

Jangan ragu untuk mencari bantuan ke psikolog atau dokter kesehatan mental, karena mereka akan dengan senang hati mendengarkan keluhan Anda dan mencarikan solusinya. Pernikahan harus dilandasi oleh dua insan yang saling cinta dan percaya, bukan yang saling tuduh dan benci. Relationship anxiety mungkin terdengar sepele, tetapi dampaknya sangat besar bagi pernikahan dan masa depan buah cinta Anda. Jangan disepelekan dan jangan ragu atau malu mencari bantuan profesional ya, Moms. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)